Erupsi Gunung Krakatau
Anak Krakatau Erupsi hingga 2 Kali dalam Semalam, Warga Pesisir Pantai Mengungsi ke Tempat Tinggi
Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda meletus sebanyak dua kali pada Jumat (10/4/2020) malam dan mengakibatkan hujan abu tebal.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Gunung Anak Krakatau (GAK) mengalami erupsi pada Jumat (10/4/2020) malam.
Dalam erupsi tersebut terjadi sejumlah letusan.
Dikutip dari Kompas.com, letusan pertama Anak Krakatau terjadi sekira pukul 21.58 WIB.
• Erupsi Gunung Anak Krakatau, BNPB Minta Masyarakat Tak Panik hingga Kembali ke Rumah
Sedangkan letusan kedua terjadi pada pukul 22.35 WIB.
Seorang warga Pulau Sebesi, Rahmat mengatakan, akibat letusan tersebut terjadi hujan abu tebal di sekitar tempat tinggalnya.
Hujan abu tersebut mulai terjdi sejak pukul 00.00 WIB.
"Abunya tebal, dari jam 12 malam tadi turun. Sampai di depan rumah ini masih ada abunya," kata Rahmat saat dihubungi, Sabtu (11/4/2020) dini hari.
Menurut Rahmat, pada letusan pertama terdengar suara dentuman yang membuat rumahnya turut bergetar.
Sedangkan pada letusan kedua, kolom asap yang dihasilkan Anak Krakatau lebih tinggi dari letusan pertama.
• Gunung Anak Krakatau Meletus, Warga Kalianda Lampung Selatan Lari ke Tempat Tinggi
Rahmat juga berujar, dirinya masih mendengar suara letusan-letusan kecil hingga Sabtu (11/4/2020) dini hari.
Bukan cuma itu, warga yang tinggal di pulau sekitar Gunung Anak Krakatau terutama yang berada di bibir pantai pun langsung mengungsi.
"Tadi warga yang ada tinggal di bibir pantai langsung mengungsi. Ada peringatan tadi," kata Rahmat.
Menurut warga lain bernama Umar, masyarakat pesisir Kalianda, Lampung Selatan mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi.
Hal ini lantaran mereka takut akan terjadi tsunami.
"Warga di pesisir Kalianda langsung ngungsi ke gunung, trauma karena tsunami kemarin," kata Umar, warga Lampung Selatan.