Virus Corona
Dampingi Anak Selama Belajar di Rumah saat Marak Virus Corona, Ini Tips untuk Orang Tua
Selama masa pandemi Virus Corona (Covid-19), sejumlah sekolah memberlakukan sistem belajar di rumah.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Selama masa pandemi Virus Corona (Covid-19), sejumlah sekolah memberlakukan sistem belajar di rumah.
Beberapa sekolah memberikan materi secara daring dari guru untuk murid-murid yang belajar di rumah.
Selama sistem belajar di rumah diterapkan, orang tua harus berperan aktif dalam memastikan anak-anaknya tetap belajar dengan efektif.

• Isolasi Diri Serumah Bersama ODP dan PDP Virus Corona? Lakukan Tips Jaga Kebersihan Berikut
Berikut TribunWow.com berikan tips mendampingi anak belajar di rumah yang dikutip dari lama resmi cdc.gov.
1. Tetap Terhubung dengan Guru dan Sekolah
Beberapa sekolah menerapkan belajar melalui fasilitas daring (online).
Perhatikan tugas-tugas apa saja yang diberikan guru saat belajar di rumah.
Bantu anak agar tetap terpacu untuk belajar dan menyelesaikan tugasnya.
Anda mungkin perlu mendampingi anak selama menggunakan komputer.
Apabila menemui kesulitan, komunikasikan dengan guru di sekolah.
Demikian halnya apabila ada keterbatasan fasilitas (seperti koneksi internet atau keterbatasan komputer), beritahu guru dan pihak sekolah agar dapat memahami keadaan di rumah.
2. Buatlah Jadwal Belajar, tetapi Tetap Fleksibel
Bersikaplah tegas terhadap waktu tidur dan bangun anak.
Usahakan anak selalu rutin dan menepati jadwal tidur yang Anda tetapkan kecuali pada akhir pekan.
Aturlah jadwal belajar yang tetap, seperti lamanya waktu belajar, waktu istirahat, waktu makan siang, dan waktu olah raga.
Meskipun begitu, tetaplah bersikap fleksibel selama belajar di rumah karena anak perlu beradaptasi dengan kebiasaan barunya.
• Darurat Corona, Kemendikbud dan Komisi X DPR RI Tiadakan Ujian Nasional untuk Siswa Sekolah
3. Pertimbangkan Kebutuhan Anak Sesuai Usianya
Pergantian rutinitas sekolah mungkin berbeda antara anak usia PAUD, TK, SD, SMP, sampai SMA.
Bicarakan dengan anak harapan mereka tentang belajar di rumah dan bagaimana proses adaptasi mereka.
Bicarakan juga tentang hal-hal yang mereka rasakan berbeda selama belajar di rumah dengan di sekolah.
Dengan demikian Anda akan tahu keinginan mereka dalam mengikuti proses belajar.
Pastikan anak Anda tetap dapat menghubungi teman-temannya tanpa perlu bertemu secara langsung, mengingat kontak fisik langsung dapat berpotensi menularkan Virus Corona.
4. Buatlah Proses Belajar Terasa Menyenangkan
Lakukan berbagai macam aktivitas untuk menghabiskan waktu anak Anda, mulai dari mengerjakan teka-teki, menulis, menggambar, melukis, dan berkreasi.
Menggunakan permainan juga dapat menjadi sarana belajar bagi anak, sebagai contoh anak dapat belajar tentang struktur bangunan melalui balok-balok mainan.
Latihlah kemampuan menulis anak dengan menulis surat untuk masing-masing anggota keluarga.
Cara ini dapat menjadi menyenangkan karena dapat berkomunikasi dengan keluarga tanpa perlu bertemu fisik.
Anda juga dapat memulai jurnal harian untuk mendokumentasikan kegiatan sehari-hari anak dan mendiskusikan pengalaman mereka.
Manfaatkan fasilitas seperti video belajar di internet untuk membantu belajar anak.
• Komisi X DPR RI Putuskan Tiadakan UN untuk Siswa Sekolah, Kelulusan Ditentukan Rapor
Libur Sekolah, Ridwan Kamil Imbau Warga Tak Liburan
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengungkap fakta terbaru soal wabah Corona.
Dilansir TribunWow.com, Ridwan Kamil menyayangkan aksi sejumlah warga yang justru mendatangi tempat wisata di tengah wabah Corona.
Terkait hal itu, Ridwan Kamil lantas menyoroti imbauan social distancing yang dicanangkan oleh pemerintah.
Menurut dia, banyak masyarakat yang justru tak memahami makna social distancing.
Melalui tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (17/3/2020), Ridwan Kamil mulanya menyinggung soal kewenangan setiap daerah untuk memeriksa setiap warga yang diduga terinfeksi Corona.
"Alhamdulillah sudah diizinkan sehingga per hari ini sudah 230 mereka yang tidak terlihat sakit atau bergejala untuk kami tes," kata Ridwan Kamil.
Namun, Ridwan Kamil menyebut ada satu di antara ratusan warganya yang dinyatakan positif Corona.
Padahal, satu warganya itu disebutnya sama sekali tak menunjukkan gejala positif Corona.
"Berita buruknya adalah dari 230 orang-orang yang terlihat sehat da tidak bergejala, ternyata satu positif," jelas Ridwan Kamil.
"Ini menandakan bahwa virus ini sedang beredar di antara orang-orang yang sehat dan tidak bergejala."

• Banyak Pekerjaan Tertunda karena Corona, Nikita Mirzani Merugi: Satu Event Aja di Atas Rp 100 Juta
Terkait hal itu, Ridwan Kamil menilai social distancing adalah cara terbaik untuk mengurangi penularan Corona.
"Sehingga strateginya tidak bisa lagi tentang urusan perawatan saja, tapi juga bagaimana pencegahan penularan," terang Ridwan Kamil.
"Oleh karena itu, kita studi social distancing atau menjaga jarak interaksi sosial ini adalah salah satu upaya yang baik."
"Social distancing ini kan lockdown skala moderat, kalau sudah paling ekstrem adalah lockdown skala kota, paling ekstrem lagi adalah lockdown skala negara," imbuhnya.
Meskipun begitu, ia menyebut banyak warga yang belum memahami makna social distancing.
Hal itu terbukti dari banyaknya keluarga yang justru menghabiskan waktu libur dengan berwisata di tengah wabah Corona.
"Problem-nya social distancing ini belum diketahui sepenuhnya oleh warga, sehingga waktu kita memutuskan 14 hari untuk tidak sekolah, masih banyak yang orangtuanya ngajak piknik ke pantai, jalan-jalan ke mal, dan masih melakukan kegiatan berkerumun," jelas Ridwan.
"Padahal kita sudah lakukan simulasi, kalau ada di kelas 36 orang, satu orang yang terlihat sehat dan dia bersin itu hanya cukup waktu 2 menit untuk menulari 36 siswa."
"Jadi keputusan kita untuk merumahkan dan belajar di rumah adalah keputusan yang tepat." (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Jayanti Tri Utami)