Virus Corona
Ingin Gerak Cepat Atasi Corona di DKI, Anies Baswedan Bantah Alami Kebingungan: Kita Tahu Angkanya
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan angkat bicara soal banyaknya korban akibat wabah Virus Corona.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan angkat bicara soal banyaknya korban akibat wabah Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan menyatakan pemerintah perlu bertindak cepat sebelum Virus Corona semakin memakan banyak korban.
Ia bahkan mengaku sudah sangat ingin bergerak cepat untuk memutus rantai penularan Virus Corona.
Melalui tayangam 'AIMAN' Kompas TV, Senin (6/4/2020), Anies Baswedan mulanya mengimbau semua pihak untuk tak menganggap remeh Virus Corona.

• Anies Baswedan Sebut Situasi Jakarta di Luar Bayangan akibat Corona: Perih Kita Melihat dari Dekat
• Tercengang Lihat Fasilitas dan Kegiatan Karyawan Raffi Ahmad, Denny Cagur: Main Game Aja Digaji
Sebab, menurutnya hingga kini bahkan belum ada satu pun pihak yang bisa mengontrol penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, China itu.
"Tapi intinya adalah kita perlu bertindak cepat, kita perlu sadar ini urgent," ucap Anies.
"Kita enggak boleh menganggap ini sebagai persoalan normal, kita tidak ada dalam situasi di bawah kontrol kita."
Karena itu, Anies menyebut kecepatan penanganan Virus Corona akan sangat berdampak pada jumlah korban.
Terkait hal itu, ia pun menyinggung sejumlah korban tewas akibat terinfeksi Virus Corona.
"Penyebaran virus ini di luar kontrol kita, kecepatan kita bergerak akan menentukan seberapa banyak orang yang akan tertular, seberapa banyak orang yang nanti harus dirawat," jelas Anies.
"Dan seberapa banyak orang yang akhirnya, kita tahu angka-angkanya, sampai akhirnya harus meninggal."
• Hasil Studi Sebut Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Pernapasan, Ini Penjelasannya
Lantas, Anies mengklaim pihaknya sudah bergerak cepat sejak awal Virus Corona masuk ke Indonesia.
Namun, menurutnya penanganan Virus Corona tak semudah yang dibayangkan.
"Jadi kami bergerak amat cepat dari awal, bahkan kita merasa situasinya itu situasi yang tidak seperti yang dibayangkan di luar sering kali," ucap Anies.
"Apalagi kita yang melihat dari dekat."
Melihat kondisi yang kini terjadi, Anies mengaku sangat ingin segera bergerap cepat memusnahkan Virus Corona.
Ia juga mengaku mengetahui betul hal yang harus dilakukan untuk menyelamatkan warga DKI Jakarta dari paparan virus dengan nama lain Covid-19 itu.
"Saya sih ingin bergerak cepat sekali sekarang. Sebenarnya bukan bingung, kami tahu persis apa yang harus dikerjakan," ujar Anies.
"Yaitu mengurangi interaksi antar warga, karena itulah kemudian dilakukan dulu social distancing, sekarang physical distancing, menjaga jarak."
Simak video berikut ini menit ke-11.13:
Benarkan Ada Lonjakan
Pada kesempatan itu, Anies Baswedan mengakui adanya lonjakan kasus kematian misterius pada Maret 2020.
Dari data yang diperoleh dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta, pada Maret terdapat lonjakan kasus kematian secara keseluruhan hingga 4.377 kasus.
"Pak Gubernur saya akan tunjukkan saya yakin Anda punya datanya bahwa ada data kematian yang tidak biasa yang terjadi di Jakarta."
"Lonjakan kematian yang serius di Jakarta pada tahun 2018, rata-rata di bawah 30 penguburan, 2019 juga di bawah 2.000 pemakaman atau penguburan, bulan Januari dan Februari kurang lebih sama di bawah 3.000."
"Lalu pada Bulan Maret 2020 bulan lalu, tiba-tiba melonjak 4.300 lebih," ungkap presenter Aiman Witjaksono.
• Solusi Sandiaga Uno Pulihkan Ekonomi Pasca Wabah Corona: Kita Jangan Ngomong Ekonomi Dulu
Lalu, Aiman menduga apakah lonjakan kematian itu akibat Virus Corona.
"Kalau seandainya ditambahkan kematian biasa 3.000 ditambah dengan PDP dan Corona yang positif maka masih ada 500 kematian yang misterius yang mungkin saja terkait Corona tapi tidak dilaporkan oleh keluarganya," sambung Aiman.
Anies menjawab lonjakan itu memang benar adanya.
"Begini bahwa ada peningkatan jumlah pelayanan pemulasaran dengan pemakaman itu benar."
"Karena angkanya Anda sebutkan di Bulan Maret sekitar 4.300 rata-ratanya 2.700," ujar Anies.
Meski belum diketahui secara pasti namun Anies mengatakan bahwa pemakaman kematian misterius itu menggunakan aturan penguburan jenazah Covid-19.
Anies menyebut sudah ada 644 pemakaman dengan aturan penguburan jenazah Covid-19.
• Orang Muda dan Sehat Berpotensi Meninggal karena Virus Corona, Ini Penjelasan Ahli
"Nah kemudian juga memiliki data per hari pemakaman dengan protap Covid-19 sampai dengan hari ini, yang menggunakan Protap Covid-19 sudah ada 644," ucap dia.
Anies mengatakan bahwa ratusan yang dikuburkan dengan aturan jenazah Covid-19 itu ada yang memang positif Virus Corona ada yang tidak.
"Hari ini sendiri ada 48 sampai dengan sore tadi, nah tetapi itu semua tidak memiliki hasil tes laboratorium yang menyatakan bahwa mereka positif Covid-19," ungkapnya.
Gubernur 50 tahun ini mengatakan, bahwa benar adanya selama ini pihaknya dimintai pihak rumah sakit untuk menyiapkan segala peralatan dan petugas untuk melakukan penguburan Covid-19.
"Ada yang sebagian sudah dites, ada yang tidak, tetapi Pemprov DKI mendapatkan permintaan dari rumah sakit."
"Diminta untuk membawa peti dan rumah sakit memberikan informasi penyakit menular tanpa ada konfirmasi karena mereka tidak memiliki hasil tesnya. Kemudian petugas kita dengan mengikuti Protap Covid-19," ujarnya. (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami/Mariah Gipty)