Puasa Ramadan 2020
Ahli Sebut Salat Tarawih Bermanfaat bagi Kesehatan: Bantu Keluarkan Kalori Ekstra
Tahukah Anda bahwa salat tarawih selain untuk mendapatkan pahala, salat tarawih juga berguna bagi kesehatan.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Selama bulan Ramadan, umat Muslim disunahkan untuk melakukan ibadah salat Tarawih.
Salat Tarawih merupakan salat yang dikerjakan setelah salat isya.
Namun, tahukah Anda bahwa selain untuk mendapatkan pahala, salat Tarawih juga berguna bagi kesehatan.
• Kunci (Chord) Gitar dan Lirik Lagu Ramadan Tiba - Opick, Bulan Ampunan Bulan yang Berkah
Dikutip TribunWow.com dari laman New Strait Times, Senin (6/4/2020), Rasyidah Yakoob dari Universitas Sains Islam Malaysia membenarkan adanya keuntungan salat Tarawih bagi kesehatan.
Setelah berbuka puasa, kadar glukosa darah terus meningkat dari makanan yang dicerna.
Padahal sebelum jam buka puasa, kadar glukosa darah dan insulin Anda berada pada titik terendah.
Sekitar satu jam setelah makan, glukosa darah dan insulin plasma akan mulai naik.
Hati dan otot mulai mengedarkan glukosa.
Gula darah mulai mencapai kadar tinggi dalam satu atau dua jam, tepat ketika jam-jam salat Tarawih.
Glukosa yang bersirkulasi itu dimetabolisme menjadi karbondioksida dan air saat Anda melakukan gerakan salat.
• Tanya Pak Ustaz: Bagaimana Hukum Melihat Makanan dan Minuman saat Puasa Ramadan?
Sehingga, salat Tarawih membantu Anda mengeluarkan kalori ekstra dan meningkatkan fleksibilitas.
Selain itu, hal itu juga berguna untuk mengurangi respons otonom terkait stres seperti kecemasan dan depresi pada diri Anda
Gerakan-gerakan salat itu dapat meningkatkan kebugaran fisik, kesejahteraan emosional dan meningkatkan umur panjang.
Tips agar Terhindar Dehidrasi saat Berpuasa
Saat berpuasa pada bulan Ramadan, tubuh sering kekurangan cairan hingga menyebabkan dehidrasi.
Hal itu bisa terjadi akibat Anda kurang minum sebelum puasa.
Sedangkan, setiap orang minimal harus minum air minimal sebanyak delapan gelas per hari.
• Tetap Bekerja saat Ramadan? Berikut 7 Tips agar Tetap Semangat meski Berpuasa Penuh
Dehidrasi dapat menyebabkan pusing, lesu, sakit kepala hingga kelelahan.
Berikut beberapa tips menghindari dehidrasi saat berpuasa di bulan Ramadan dikutip dari The Star Online, Minggu (5/4/2020).
1. Hindari minuman yang mengandung kafein
Saat sahur, hindarilah minum-minuman yang mengandung kafein seperti teh maupun kopi.
Kafein memiliki efek deuretik yang dapat meningkatkan produksi urin sehingga dapat membuang garam dan air dari tubuh.
Selain itu, kafein dapat meningkatkan rasa haus.
Sehingga, saat sahur dianjurkan minum air putih dengan kurma.
• Segera Hentikan Puasamu jika 6 Tanda Ini Terjadi di Tubuhmu, Jangan Paksakan!
2. Berbuka puasa dengan banyak buah dan sayuran
Makan buah-buahan dan sayuran tidak hanya baik untuk kesehatan Anda, tetapi juga membantu menghindarkan dehidrasi.
Buah-buahan dan sayuran tertentu memiliki kandungan air yang tinggi.
Sehingga akan menyegarkan kembali tubuh Anda setelah seharian berpuasa.
Buah dan sayuran yang baik untuk dimakan selama puasa adalah semangka, mentimun, seledri, tomat, dan belimbing.
Buah-buah tersebut dapat membantu Anda tetap terhidrasi dengan kadar air yang tinggi.
3. Hindari makanan pedas atau asin
Makanan pedas dan asin dapat meningkatkan kebutuhan tubuh Anda akan air.
Jadi ketika sahur kurangilah porsi makanan yang bersifat pedas atau asin.
Saat memasak di bulan puasa, cobalah untuk tidak menggunakan terlalu banyak garam atau rempah-rempah terlalu banyak.

• Tips untuk Ibu Hamil yang Jalankan Puasa Ramadan, Waspadai Kondisi Tubuh Berikut
4. Hindari meminum air yang banyak sekaligus
Minum air yang banya dalam sekali waktu akan menyebabkan tubuh Anda segera mengeluarkannya.
Cara terbaik agar asupan air terjaga adalah sering-seringlah minum air ketika jam-jam tidak berbuka, seperti saat selepas Magrib hingga sebelum sahur.
Pastikan untuk mendapatkan air yang cukup selama jam-jam tidak berpuasa demi menghindari dehidrasi.
5. Hindari paparan panas
Paparan panas matahari memang tidak bisa dihindari di iklim tropis seperti Indonesia.
Tetapi cobalah sebisa mungkin untuk menghindari panas.
Temperatur yang panas dapat menyebabkan keringat, sehingga menyebabkan tubuh kehilangan cairan.
Cobalah untuk membatasi waktu Anda di luar ruangan dan tetap di tempat teduh atau lingkungan yang dingin.(TribunWow.com/Mariah Gipty)