Virus Corona
Sama-sama Terdampak Corona, Ini Perbandingan Kompensasi Listrik antara Indonesia dan Inggris
Perusahaan listrik negara Inggris dan Indonesia memutuskan untuk memberikan kompensasi pembayaran pasca menyebarnya wabah Virus Corona.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Pasca wabah Virus Corona (Covid-19) menyebar, seluruh kegiatan ekonomi masyarakat di berbagai negara di dunia terganggu, karena harus mengurangi kontak antar manusia.
Berbagai negara juga telah mengambil beragam kebijakan untuk meringankan beban kehidupan masyarakat yang terbebani akibat Covid-19.
Indonesia dan Inggris, sama-sama memutuskan untuk meringankan beban ekonomi masyarakatnya melalui kompensasi pembayaran tagihan listrik.

Berikut ini adalah perbandingan kebijakan kompensasi tagihan listrik antara Inggris dan Indonesia:
Indonesia Gratiskan, dan Diskon Tagihan Listrik
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pemeritah akan memberikan keringanan pembayaran tagihan listrik akibat pemberlakuan pembatasan sosial dalam skala besar.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi pada konferensi pers di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Selasa (31/3/2020).
Adapun kompensasi tagihan listrik ditujukan kepada pelanggan yang menggunakan listrik berkapasitas 450 kVA dan 900 kVA.

• Sejak Program Listrik Gratis, Situs PLN Lemot saat Diakses? Ini Penjelasannya
Jokowi mengatakan bagi pelanggan yang menggunakan listrik berkekuatan 450 kVA, mereka akan dibebaskan dari biaya listrik selama tiga bulan.
"Dan diskon 50 persen untuk tujuh juta pelanggan 900 kVA," kata Jokowi.
Dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (1/4/2020), Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjelaskan bahwa kompensasi akan diterima oleh pengguna listrik baik prabayar maupun pascabayar.
Mekanismenya adalah pembebasan biaya tagihan untuk pelanggan prabayar dan pemberian token gratis bagi pelanggan pascabayar.
"Mekanismenya kami buat semudah mungkin sehingga tidak menyulitkan pelanggan," kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini.
"Harapan kami, ini bisa meringankan ekonomi untuk masyarakat ditengah menghadapi pandemi virus covid-19," pungkas Zulkifli.
• Token PLN Gratis Selama 3 Bulan, Buka www.pln.co.id Ikuti Tata Cara Berikut Ini
Inggris Instruksikan Negosiasi Pembayaran Tagihan
Dikutip dari rilis resmi pemerintah Inggris di situs gov.uk, Kamis (19/3/2020), pemerintah Inggris telah mengeluarkan kebijakan untuk memberikan kompensasi tagihan listrik kepada masyarakatnya.
Pada rilis tersebut dituliskan, pelanggan listrik prabayar yang tidak mampu membayar, dapat menghubungi pemasok listrik agar aliran listrik tetap dapat menyala.
Pemerintah menganggap cara tersebut akan memberikan manfaat bagi empat juta pengguna listrik di Inggris.

• Desak Pemerintah Tetapkan Darurat Militer Corona, Connie Rahakundini: Di Inggris Supermarket Dijarah
Inggris juga mengatakan telah berencana untuk meinginstruksikan supplier listrik agar membantu pelanggan yang tidak mampu membayar.
Bantuan diberikan lewat penyusunan ulang pembayaran tagihan, pengurangan tagihan, dan penundaan pembayaraan tagihan untuk sementara.
Pemerintah telah tegas menyatakan tidak akan memutus aliran listrik, meskipun pembayaran sedang bermasalah karena wabah Covid-19.
Sekretaris Negara untuk Bisnis dan Energi Alok Sharma menjelaskan bahwa bantuan soal tagihan listrik akan diprioritaskan bagi pelanggan yang benar-benar membutuhkan.
"Sambil mengidentifikasi pelanggan yang keadaannya mungkin telah berubah sebagai akibat langsung atau tidak langsung dari Covid-19," katanya.
Ketua eksekutif Asosiasi Jaringan Energi David Smith mengakui situasi saat ini belum pernah dihadapi oleh Inggris.
"Tetapi industri energi bekerja keras untuk menjaga gas dan listrik tetap mengalir, menjaga pelanggan kami yang rentang dan menjaga pelanggan dan staf tetap aman," ucap Smith.
"Lebih dari 36.000 karyawan bekerja keras untuk terus menyediakan pasokan energi yang aman dan andal selama masa ini," tambahnya.
(TribunWow.com/Anung)