Virus Corona
Bantu Penanganan Corona, Erick Thohir Sebut BUMN dalam Kondisi Berat: Kita Terbelah-belah, Terpaksa
Menteri BUMN Erick Thohir mengaku tengah mengalami masa yang berat setelah Virus Corona melanda Indonesia.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Menteri BUMN Erick Thohir mengaku tengah mengalami masa yang berat setelah Virus Corona melanda Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, Erick Thohir menyebut fokus Kementerian BUMN kini terbagi dua.
Yakni, membantu penanganan Virus Corona dan tetap menjalankan tugasnya di bidang korporasi.
Hal itu disampaikan Erick Thohir melalui tayangan 'SATU MEJA' Kompas TV, Rabu (1/4/2020).

• Pastikan Tak Ada Penutupan Akses ke Jakarta, Polda Metro Jaya: Tak Ada Perintah Pemerintah Pusat
• Cegah Covid-19, Kemenhub Jelaskan Syarat jika Pemda di Jabodetabek Ingin Batasi Transportasi Umum
Pada kesempatan itu, mulanya Erick menyebut hampir semua perusahaan BUMN berkontribusi dalam penanganan Virus Corona.
Satu di antaranya adalah Garuda Indonesia.
Meskipun dalam kondisi yang kurang baik, Garuda disebutnya beberapa kali membantu mengevakuasi warga negara Indonesia dari luar negeri.
"Ya mau tidak mau mayoritas terlibat, saya tidak bisa satu per satu, tapi contohnya saja," jelas Erick.
"Garuda walaupun dengan kondisi hari ini sulit, tidak bisa maksimal, tapi kita lihat beberapa kali Garuda membantu pemulangan warga negara Indonesia yang ada di luar kan."
Tak hanya itu, Erick juga menyebut Garuda sempat membantu mengangkut bantuan alat kesehatan dari China.
"Kita kemarin juga membantu membawa barang-barang sumbangan dari China yang cukup banyak dan masih terus berlangsung," ujar Erick.
• Jokowi Blak-blakan, Ungkap Alasan Tak Mau Berlakukan Lockdown: Itu yang Paling Penting
Selain Garuda, Erick juga menyebut Bank Mandiri akan turut membantu memberikan asuransi pada para tenaga medis yang berjuang merawat pasien Virus Corona.
Hal itu dilakukan karena menurutnya para tenaga medis sangat berjasa melindungi banyak warga yang terinfeksi virus asal China itu.
"Kalau kita lihat juga hari ini Bank Mandiri dengan asuransi akta mandiri, kita memberikan bantuan asuransi pada tenaga medis, dokter dan perawat yang sedang menjadi pejuang, pahlawan bangsa di garis depan," kata Erick.
"Dengan memberikan asuransi kepada mereka selain tentu yang sudah diberikan pemerintah."
Lebih lanjut, Erick menjelaskan bahwa Kementerian BUMN akan berusaha penuh membantu pemerintah menangani Virus Corona.
Karena itu, ia mengakui bahwa Kementerian BUMN kini dalam kondisi yang sangat berat.
"Hal ini ya banyak sekali perusahaan BUMN, kita berjibaku bersama untuk meminimalisir Virus Corona ini dengan segala yang bisa kita lakukan," ujar Erick.
"Jujur, berat sekali kerja kita."
Ia menjelaskan, kini fokus Kementerian BUMN terbagi dua.
Yakin, tetap menjalankan tugas korporasi, dan membantu penanganan Virus Corona.
"Karena selain mesti memikirkan koorporasi tapi juga public service sangat diutamakan sekarang," kata dia.
"Karena itu, kita membantuk dua tim, satu yang fokus kepada penanganan Virus Corona, satu yang fokus ke korporasi. Walapun saya dan kedua wamen harus terbelah-belah ini, terpaksa karena ini bersamaan waktunya."
• Jusuf Kalla Ragu Imbauan Bisa Tekan Corona: Percayalah Sulit, karena Kondisi, Juga Pemahaman
Simak video berikut ini menit ke-12.49:
Nasib Warga Kelas Bawah
Di sisi lain, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar mengungkapkan kondisi masyarakat kalangan bawah setelah Virus Corona masuk di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, Haris Azhar menyebut banyak warga yang terpaksa tetap bekerja di tengah wabah Virus Corona.
Ia menjelaskan, warga terpaksa tetap beraktivitas di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan hidup meskipun sebanarnya takut tertular Virus Corona.
• Alumnus Matematika UI Prediksikan Kapan Waktu Pandemi Corona Berakhir di Indonesia, di Akhir Mei
"Pertama, kalau saya mau bilang sama ngelihat tadi bapak-bapak asongan itu sebetulnya ada semacam fakta yang tidak terbahasakan kira-kira," ucap Haris dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (31/3/2020).
Haris bahkan memberi istilah untuk menggambarkan perjuangan masyarakat kelas bawah yang tetap bekerja meski dilanda Virus Corona.
"Kerja mati, enggak kerja mati," ujar Haris Azhar.
Menurut dia, tak ada satu pun warga yang tak takut pada Virus Corona.
Termasuk masyarakat yang masih nekad bekerja, Haris menyebut mereka menyadari resiko terpapar Virus Corona.
"Pergi kerja ya mereka juga takut dengan Corona, meskipun tadi dibilang bahwa perlu ada penjelasan-penjelasan yang lebih membumi, antropoligis menjelaskan," ujarnya.
"Tetapi juga kesadaran itu ada."
• Empat Pasien Covid-19 Asal Semarang Ungkap Kunci Kalahkan Virus Corona hingga Dinyatakan Sembuh
Melanjutkan penjelasannya, Haris menceritakan kisah seorang rekannya yang merupakan seorang pekerja informal.
Haris menyebut, para pekerja informal itu tetap bekerja meski takut tertular Virus Corona.
"Minggu lalu saya dikontak teman saya yang bekerja di sektor informal harian, dia bilang dia juga takut sama virus ini," jelas Haris.
"Tapi di rumah juga tekanannya, rong-rongan-nya juga nyata, jadi memang harus direspons."
Lebih lanjut, Haris mulai menyinggung soal sejumlah kebijakan pemerintah untuk mengatasi wabah Virus Corona.
Bahkan, menurutnya kini pemerintah masih kebingungan mencari cara menghentikan penyebaran virus dengan nama lain Covid-19 itu.
"Tapi saya mau mulai dengan aspek legislasi dulu, sebenarnya hari ini masih menggambarkan kebingungan," ucapnya. (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)