Virus Corona
7 Calon Perwira Polisi Positif Corona Dikirim ke RS Kramat Jati, Rekannya Diisolasi di Mako Brimob
Sebanyak 7 orang calon perwira polisi dinyatakan positif Virus Corona. Hal tersebut terjadi di sebuah institusi pendidikan calon perwira polisi.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Sebanyak 7 orang calon perwira polisi dinyatakan positif Virus Corona.
Hal tersebut terjadi di sebuah institusi pendidikan calon perwira polisi.
Tujuh orang calon perwira polisi itu dinyatakan positif Virus Corona setelah menjalani serangkaian tes.
Dikutip TribunJatim.com dari Tribun Jabar, peristiwa ini terjadi di Sukabumi, Jawa Barat.
Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi kedua setelah DKI Jakarta yang menjadi daerah terbanyak pasien covid-19 dengan total 149 kasus.
Beberapa di antaranya ternyata adalah tujuh orang siswa Sekolah Inspektur Polisi (SIP) yang sedang menjalani pendidikan sebagai calon perwira.
Mereka menempuh pendidikan di Sekolah Pembentukan Perwira Setukpa Lembaga Pendidikan Polri (Setukpa Lemdikpol) Sukabumi, Jawa Barat.
Sebanyak tujuh orang siswa akhirnya dinyatakan positif Covid-19 setelah mendapat tes dari tenaga medis setempat.
"Ketujuh siswa tersebut diketahui positif terinfeksi virus COVID-19 setelah menjalani 'rapid test' COVID-19 dan saat ini sedang menjalani perawatan intensif serta isolasi di Jakarta," kata Kepala Setukpa Lemdikpol Sukabumi Brigjen Pol Agus Suryatno kepada wartawan melalui sambungan telepon di Sukabumi, Minggu (29/3/2020), seperti dikutip dari Tribun Jabar.
Namun demikian, menurut dia, untuk lebih memastikan ketujuh siswa itu benar-benar terinsfeksi virus mematikan ini perlu dilakukan tes "swab" di laboratorium.
Karena itu, pihaknya tidak bisa menyampaikan keterangan apapun lebih lanjut terkait hal tersebut.
Kronologi Covid-19 Diketahui
Informasi yang diperoleh sejumlah wartawan di Sukabumi melalui aplikasi perpesanan menyebutkan hasil "rapid test" yang dilakukan kepada 49 siswa SIP itu ada sembilan orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Dari jumlah tersebut tujuh di antaranya positif COVID-19 dan 21 siswa lainnya berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
"Kita melakukan 'rapid test' kepada para siswa yang dicurigai untuk mengetahui awal apakah yang bersangkutan positif atau tidak.”
“Tapi untuk lebih meyakini dan memastikannya harus dilakukan tes 'swab' dan itu wewenang di sana (Jakarta)," tambahnya.
Agus Suryatno mengatakan "rapid test" kepada para siswa itu berlangsung cukup cepat dan hasilnya bisa langsung diketahui karena hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
Informasi terkait adanya pasien PDP yang ada di antara 49 siswa calon perwira polisi itu awalnya tersebar lewat WhatsApp.
Info yang diperoleh menyatakan dari sebanyak 49 siswa Setukpa, 21 diantaranya berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 9 lainnya PDP.
Dilansir dari Tribun Jabar, Brigjen Pol Agus Suryatno menjelaskan, saat ini 7 orang siswa yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut sudah dikirim ke Mako Brimob Jakarta untuk menjalani tes swab.
"Rapid tes tersebut dilakukan terhadap siswa yang di curigai, dari 9 orang siswa yang berstatus PDP menjalani rapid tes, 7 siswa yang positif di kirim ke RS Kramat Jadi, dan 2 orang lainnya di karantina di Mako Brimob," jelasnya.
Hingga saat ini para siswa yang berstatus ODP sedang menjalani masa karantina.
Oleh sebab itu, masa pendidikan pun sementara waktu ditiadakan dan kini berubah menjadi karantina untuk sebagian besar siswa yang terdaftar.
Sementara itu, Jubir Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handiana mengaku belum mendapatkan laporan terkait siswa Setukpa Polri yang positif Covid-19.
"Hingga saat ini kami belum mendapatkan laporannya, mungkin nanti dari pihak Setukpa yang akan langsung mengumumkannya," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah anggota TNI dan Polri yang bertugas di wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat sudah sempat diberikan penyuluhan lebih dulu.
Penyuluhan tersebut berupa cara sederhana untuk mencegah tertular Covid-19 atau lebih dikenal Virus Corona.
"Sosialisasi ini bukan untuk mengajari, tetapi untuk bersama-sama melakukan pencegahan salah satunya untuk diri sendiri," kata Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi drg Rina Hestiana di Sukabumi, Kamis.
Adapun cara sederhana untuk mencegah terjangkitnya virus yang bisa menyebabkan kematian ini seperti mencuci tangan dengan baik dan benar.
Seperti membilasnya dengan air bersih dan menggunakan sabun antiseptik dan selalu menggunakan hand sanitizer.
Kemudian, cara lainnya bisa mengenakan masker khusus untuk orang sakit flu mencegah droplet dan selalu melakukan program hidup bersih dan sehat (PHBS).
Serta yang paling penting menjaga imun tubuh seperti berolahraga, mengkonsumsi makanan bergizi dan bisa menambah asupan suplemen seperti vitamin.
Lanjut dia, dengan tubuh yang bersih dan sehat maka tidak akan mudah terserang berbagai penyakit khususnya Covid-19.
Sosialisasi tersebut tidak hanya kepada eksternal saja, tetapi juga untuk internal apalagi RSUD R Syamsudin SH merupakan salah satu rumah sakit rujukan untuk menangani penyakit ini.
Selain itu, tujuan dari kegiatan yang digelar Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Sukabumi ini adalah sebagai pencegahan dini.
Apalagi anggota TNI dan Polri perannya sangat penting untuk menenangkan masyarakat agar tidak panik terkait penyebaran Covid-19.
"Pencegahan harus dilakukan oleh semua pihak, tapi yang terpenting adalah tidak panik dan hingga kini untuk Kota Sukabumi belum ada warga yang positif terinfeksi virus corona," tambahnya, seperti dikutip dari WartaKota.
Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah setiap warga harus mengenali gejala-gejala terinfeksi Covid-19 dan jika dicurigai maka harus segera dilarikan ke rumah sakit agar bisa mendapatkan penangangan medis secara intensif.
Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan, Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Sukabumi Zulmanur Arif mengatakan, kegiatan rapat koordinasi dengan TNI dan Polri terkait keberadaan orang asing dalam upaya mencegah penyebaran virus corona ini sengaja dilengkapi dengan sosialisasi terkait Covid-19.
"Kami yang tergabung dalam Tim Pengawasan Orang Asing (Pora) tentunya dengan adanya penyebaran virus itu harus ditanggulangi sejak dini, pengawasan ini sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) instansi masing-masing," katanya, dikutip dari WartaKotaLive, (28/3/2020). (Ignata)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "Tragedi 7 Calon Perwira Polisi Positif Corona, Pendidikan Setukpa Berubah Karantina, Berawal dari WA".