Breaking News:

Virus Corona

Sudah Berkali-kali Ajukan APD untuk Puskesmas ke Pemerintah Pusat , IDI: Kami Mati

Seiring meningkatnya wabah Virus Corona, para tenaga medis turut meningkatkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).

Capture YouTube metrotvnews
APD lengkap tim medis. Seiring meningkatnya wabah Virus Corona, para tenaga medis turut meningkatkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). 

TRIBUNWOW.COM - Seiring meningkatnya wabah Virus Corona, para tenaga medis turut meningkatkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).

Di beberapa wilayah, mulai terjadi kelangakaan APD meski pasien terus meningkat.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Aceh Utara, dr Harry Laksmana mengatakan, sejawat dokter yang bernaung di bawah organisasi profesi itu berkali-kali meminta agar pemerintah pusat menyiapkan APD.

Para dokter yang bekerja di puskesmas sempat ketakutan karena tidak tersedianya APD di puskesmas.

4 Kisah Perjuangan Pasien Covid-19 yang Berhasil Sembuh, Balita 3 Tahun hingga Yana Mulyana

Kondisi itu mengancam keselamatan dokter.

Apalagi, dokter di puskesmas bertugas untuk mendeteksi Orang Dalam Pemantauan (OPD) dan Orang Tanpa Gejala (OTG).

“Teman-teman sejawat itu bilang, ketakutan juga mendeteksi OTG dan ODP. Ini garda depan. Kalau PDP sudah pasti di rumah sakit rujukan,” kata Harry saat dihubungi, Minggu (29/3/2020).

Harry sudah berkomunikasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin untuk menyediakan APD khusus di puskesmas.

“Saya dengar sudah ada sekarang APD di puskesmas dalam jumlah terbatas, ini kabar baik. Kami siap bertempur garda depan. Namun, juga lindungi juga peralatan tempur kami. Kalau tidak ada APD, kami mati,” ucap Harry.

Harry menyarankan agar ODP dijaga oleh militer seperti TNI/Polri.

Soal Lockdown atau Karantina Wilayah, Mahfud MD Bocorkan Aturannya yang akan Dibahas pada Selasa Ini

Sehingga tertib menjalani masa karantina di rumah selama 14 hari.

Untuk itu, Harry terus berkomunikasi soal strategi penanganan virus dengan sejumlah pihak di kabupaten itu.

Termasuk ruang isolasi khusus untuk dokter yang menangani pasien.

“Tadi saya sudah komunikasi ke Direktur Rumah Sakit Umum Cut Meutia, Bu Ida. Beliau siap memfasilitasi ruangan khusus untuk dokter. Jadi, nanti setelah bekerja, mereka di ruang isolasi, tidak langsung pulang ke rumah. Agar keluarganya juga aman,” ujar Harry.

Harry menyampaikan, ruangan khusus untuk dokter itu penting untuk memastikan dokter sehat dan tidak terjangkit virus.

“Maka kita bilang ini perlu terus disiapkan ruangan isolasi. Sekarang kita bersyukur tidak ada PDP yang dirawat di sini. Kalau nanti ada bagaimana? Kan perlu persiapan. Saya di Rumah Sakit Cut Meutia dan direktur bersama kawan-kawan sejawat berbenah dari hari ke hari,” katanya.

Selain itu, asupan makanan untuk para dokter juga menjadi perhatian serius IDI.

Ini agar mereka dalam keadaan bugar bertugas.

Apalagi, para dokter bekerja delapan jam per hari.

“Untuk itu, saya tegaskan kami siap bertempur di garda depan. Namun, tolong bantu juga peralatan tempurnya,” ujar Harry. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IDI: Kalau Tidak Ada APD, Kami Mati".

Sumber: Kompas.com
Tags:
Virus CoronaPuskesmasAlat Pelindung Diri (APD)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved