Breaking News:

Virus Corona

Penjelasan Mahfud MD soal Karantina Wilayah: Bukan di India, Kita Ingin seperti di Netherlands

Menko Polhukam, Mahfud MD memberikan penjelasan terkait rencana karantina wilayah untuk pencegahan penyebaran Virus Corona di Indonesia.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
Youtube/KompasTV
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, Minggu (29/3/2020). Mahfud MD memberikan penjelasan terkait rencana karantina wilayah untuk pencegahan penyebaran Virus Corona di Indonesia. 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD memberikan penjelasan terkait rencana karantina wilayah untuk pencegahan penyebaran Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Mahfud MD menegaskan jika karantina wilayah berbeda dengan lockdown.

Dan menurutnya, kebijakan karantina wilayah lebih tepat untuk dilakukan di Indonesia dibandingkan dengan harus lockdown.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD memberikan gambaran mengenai karantina wilayah dalam rangka pencegahan penyebaran Virus Corona.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD memberikan gambaran mengenai karantina wilayah dalam rangka pencegahan penyebaran Virus Corona. (Youtube/KompasTV)

Karena Virus Corona, KPU Berencana Tunda Pilkada 2020, akan Digelar Tahun 2021

Dalam tayangan Youtube KompasTV, Minggu (29/3/2020), Mahfud MD mengatakan setiap wilayah yang melakukan karantina masih bisa melakukan aktivitas.

Namun dengan catatan, hanya berlaku untuk aktivitas yang menyangkut kebutuhan hidup sehari-hari dan tetap dalam pengawasan yang ketat.

"Aktivitas terbatas itu pertama pasar-pasar tradisional yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari untuk berbelanja atau jualan akan tetap dibuka tetapi dijaga ketat," ujar Mahfud MD.

"Toko-toko, supermarket, toko obat dan sebagainya masih buka," imbuhnya.

Mahfud MD kemudian sedikit menyinggung soal kasus yang terjadi di India.

Seperti yang dikabarkan sebelumnya, pasca pemerintah India memberlakukan lockdown, banyak terjadi kekacauan.

Termasuk juga ada puluhan WNI yang masih terjebak di India.

Maka dari itu, Mahfud MD tidak ingin Indonesia mengalami hal serupa seperti yang terjadi di negeri Bollywood tersebut.

Dirinya lalu mencontohkan kebijakan lockdown yang diberlakukan di Netherlands atau Belanda.

Karantina Wilayah Jadi Opsi Tekan Penyebaran Virus Corona, Apa Bedanya dengan Lockdown?

Meski sudah memberlakukan lockdown, pemerintah negera Kincir Angin tidak menutup total aktivitas warganya.

Mantan Ketua MK tersebut mengungkapkan hal seperti itulah yang akan diterapkan di Indonesia.

"Ya kira-kira bukan yang seperti di India, tapi yang kita inginkan seperti di Netherlands sekarang, lockdown namanya di sana, kita karantina wilayah," jelasnya.

"Jadi orang masih boleh berjalan, cucu saya di sana (Netherland) boleh jalan-jalan di taman."

Sementara itu untuk prosedurnya, Mahfud MD akan menyerahkan kembali kepada pemerintah daerah.

Karena menurutnya, setiap daerah tentu memiliki kebijakan dan kondisi yang berbeda-beda.

"Bekerja di rumah, karantina wilayah itu diusulkan oleh daerah masing-masing, daerah masing-masing itu menentukan pilihan apa yang akan dibatasi, jenis-jenis apa," ungkap Mahfud MD.

"Itu nanti yang menentukan daerahnya masing-masing, kaarena itu disebut karantina wilayah, bukan karantina nasional," sambungnya.

"Kan tidak semua wilayah atau kabupaten ingin melakukan karantina," kata Mahfud MD menutup.

4 Kisah Perjuangan Pasien Covid-19 yang Berhasil Sembuh, Balita 3 Tahun hingga Yana Mulyana

Simak videonya mulai menit ke-1.24:

Daftar Lima Kota dan Wilayah di Indonesia yang Umumkan 'Local Lockdown'

Sejumlah kepala daerah mengumumkan wilayahnya akan melakukan local lockdown atau karantina wilayah mencegah penyebaran Virus Corona Covid-19.

Update yang disampaikan juru bicara penanganan Virus Corona, Minggu (29/3/2020), jumlah pasien positif terjangkit Virus Corona di Indonesia ada 1.285 orang.

Ada tambahan 5 pasien corona yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien yang sembuh berjumlah 64 orang.

Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto dalam kanal YouTube Kompas TV, Minggu (29/3/2020).
Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto dalam kanal YouTube Kompas TV, Minggu (29/3/2020). (YouTube KompasTV)

Sedangkan untuk pasien meninggal dunia bertambah 12 sehingga totalnya menjadi 114 orang.

Jumlah kasus yang terus bertambah dan tidak sebanding dengan jumlah pasien sembuh membuat beberapa daerah menerapkan kebijakan local lockdown, selain physical distancing.

Berikut daftar daerah yang akan dan sudah menerapkan local lockdown:

Garut

Wacana local lockdown di wilayah Garut akan dimulai pada Senin (30/3/2020).

Hal itu diungkapkan oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan.

Rudy mengatakan, para pemudik yang mulai berdatangan ke wilayah Garut juga akan diawasi secara ketat.

Bukan tanpa alasan, Garut merupakan wilayah yang dikepung daerah zona merah.

Meskipun, hingga saat ini kasus positif di wilayah Garut memang belum ditemukan.

"Mulai besok akan kami berlakukan lockdown secara bertahap atau karantina wilayah terbatas. Kami ingin mencegah penyebaran Virus Corona," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Minggu (29/3/2020).

Akan tetapi, wacana local lockdown ataupun karantina di seluruh wilayah Garut tampaknya urung dilaksanakan.

Terbaru, Dilansir dari TribunJabar.id, Pemkab Garut lebih memilih opsi untuk memperketat wilayah perbatasan.

"Kami hanya lakukan pembatasan orang saja di Garut. Tidak akan ada karantina wilayah," ujar Rudy di Covid Center Pendopo Garut, Minggu (29/3/2020).

 Dikepung Zona Merah Virus Corona, Mulai Besok Senin 30 Maret Garut akan Lockdown Bertahap

Pembatasan gerak tersebut, lanjutnya, jadi upaya yang akan terus dilakukan.

Selama dua minggu penerapan social distancing, diakui Rudy banyak warga yang masih belum patuh untuk diam di rumah.

"Coba lihat di Pengkolan (Jalan Ahmad Yani) masih ramai. Orang masih lalu lalang di sana. Masyarakat masih belum patuh dengan imbauan ini," katanya.

Rudy menambahkan, pihaknya akan lebih tegas dan keras dalam menerapkan social distancing.

Lockdown bisa saja dilakukan apabila ada warga di wilayahnya yang dinyatakan positif Corona.

"Tapi lockdown-nya hanya skala kecamatan saja. Nanti misal ada di Cihurip, daerah sana akan di-lock," ujarnya.

Tegal

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono sebelumnya memutuskan untuk memberlakukan local lockdown, menutup akses masuk ke Tegal selama empat bulan.

Kebijakan tersebut rencananya akan berlaku selama 4 bulan dan dimulai pada Senin (30/3/2020) 

Namun, Istilah local lockdown yang sempat menjadi sorotan akhirnya resmi diganti menjadi isolasi wilayah atau terbatas.

Dikutip dari Kompas .com, Dedy Yon bahkan menyerukan agar para gubernur, wali kota, hingga bupati mengikuti langkah tersebut sebelum terlambat dan menyesal.

"Saya mengajak, menyerukan kepada bapak ibu kepala daerah, gubernur, wali kota dan bupati, untuk bersama-sama mengisolasi daerah masing-masing sebelum nanti menyesal, sebelum terlambat," kata Dedy kepada wartawan saat menutup akses perbatasan Kota dan Kabupaten Tegal, di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Debong, Kecamatan Tegal Selatan, Minggu (29/3/2020).

 Ajak Para Pimpinan Daerah Isolasi Wilayah, Wali Kota Tegal Dedy Yon: Sebelum Menyesal, Terlambat

Dedy menjelaskan, alasan kebijakan mengisolasi wilayah secara terbatas adalah untuk mengurangi pergerakan warga dan kendaraan dari luar kota.

Hal itu dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Corona.

"Yang saya muliakan Presiden Indonesia Pak Joko Widodo, Gubernur Jateng, dan seluruh kepala daerah."

"Saya segenap Forkompimda Kota Tegal, melaksanakan isolasi wilayah untuk membantu pemerintah pusat untuk menangani Virus Corona," kata Dedy.

Menurut Dedy, butuh kesadaran masyarakat Kota Tegal dan sekitarnya untuk memahami kebijakan yang diambil.

Dedy juga menyampaikan permohonan maaf apabila kebijakannya tersebut menuai pro kontra.

"Hal yang saya lakukan ini mungkin dipandang memberatkan, saya pribadi Wali Kota Tegal memohon maaf. Kembali lagi saya lebih baik dibenci daripada maut menjemput mereka," ujar Dedy.

Sebelumnya diberitakan, Dedy akan menutup 49 titik akses jalan di Kota Tegal dengan beton MBC dan water barrier.

Sementara untuk membantu memberikan bantuan khususnya warga miskin atau warga yang terdampak isolasi, Pemkot Tegal menyiapkan anggaran kebencanaan sebesar Rp 2 miliar.

Tasikmalaya

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengambil langkah penutupan wilayahnya atau local lockdown begitu muncul lima kasus positif Virus Corona di daerahnya.

Pemberlakuan local lockdown tersebut akan dimulai pada Selasa (31/3/2020).

"Setelah terdapat lima orang positif corona di Kota Tasikmalaya, kami bersama tim gugus tugas akan memberlakukan karantina wilayah atau lockdown lokal yang akan dimulai pada hari Selasa tanggal 31 Maret 2020 besok," jelas Budi, Sabtu (28/3/2020).

 5 Orang di Tasikmalaya Positif Corona, Walikota Berlakukan Local Lockdown Mulai 31 Maret 2020

Menurutnya, seluruh angkutan umum atau sarana transportasi akan dilarang memasuki wilayah Kota Tasikmalaya.

Untuk itu, pihaknya akan membentuk pos-pos penjagaan di setiap akses masuk ke dalam kota.

Pos-pos itu nantinya akan diisi oleh tim gabungan dari TNI, Polri, serta aparatur pemerintah daerah.

Jika ada warga yang ingin masuk tanpa alasan jelas, tim gabungan itu akan memintanya untuk berputar arah dan melarangnya masuk.

Papua

Papua terlebih dahulu telah menutup pintu masuk utamanya, yaitu Bandara Sentani dimulai dari Kamis (26/3/2020) hingga 9 April mendatang.

Kebijakan itu merupakan keputusan bersama antara Forkompinda Provinsi Papua dengan bupati dan wali kota se-Papua.

"Bandara tidak beroperasi sampai 9 April, kecuali angkutan barang yang mengangkut logistik, pengangkutan pasien dalam keadaan emergency, sampel swab, itu mendapat kekhususan," ujar Kapolres Jayapura AKBP Victor Makbon, dikutip dari Kompas.com, Kamis (26/3/2020).

Pekerja melintas di Terowongan Kendal Jakarta, Senin (23/3/2020). Pemprov DKI Jakarta mengumumkan tanggap darurat virus corona (Covid-19) sejak 23 Maret 2020 hingga 14 hari ke depan dan menghimbau pekerja bekerja dari rumah. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pekerja melintas di Terowongan Kendal Jakarta, Senin (23/3/2020). (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Menurut Victor, penutupan pintu masuk utama ke tanah Papua itu sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona yang mulai menjangkiti wilayahnya.

Ia juga meminta seluruh masyarakat untuk mematuhi imbauan pembatasan sosial yang tengah dilakukan pemerintah. 

Tolitoli

Bupati Tolitoli Muhammad Saleh Bantilan (62), mengumumkan lockdown atau karantina teritorial di wilayah pemerintahannya terkait pandemi global wabah Virus Corona Virus Covid-19.

Saleh Bantilan mengumumkan penutupan akses keluar masuk baik darat, laut dan udara di wilayah administratifnya selama 14 hari. 

“Penutupan akses ini mulai berlaku pukul 00.00 Wita, Senin (30/3/2020) dini hari,” katanya dikutip Tribun-timur.com, dari video yang viral, Minggu (29/3/2020).

Tolitoli adalah kabupaten yang berada di lintasan utama jalur Trans Sulawesi. 

Kabupaten pesisir ini berada di leher Pulau Sulawesi, perbatasan antara Provinsi Gorontalo (451 km) dan Sulawesi Tengah.

Jalur ini penghubung utama jalur ekonomi dan mobilitas warga  lima provinsi, Sulawesi Utara (779 dari Manado), Sulawesi Tengah (382 km dari Palu), Sulawesi Barat (769 km dari Mamuju), dan Sulawesi Selatan ( 1178 km dari Makassar). (TribunWow/Elfan Nugroho/Rilo Pambudi)

Baca juga di Tribunnews.com dengan judul Soal Karantina Wilayah, Mahfud MD Tak Ingin Indonesia seperti India, Bandingkan dengan Netherlands

Tags:
Virus CoronaCovid-19Mahfud MDIndiaNetherlands
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved