Virus Corona
Pemudik di Wonogiri Meningkat, Joko Sutopo: Mudik Itu Kultur, Tak Bisa Diselesaikan dengan Imbauan
Pemudik yang tiba di Wonogiri terus mengalami peningkatan pada setiap harinya. Bupati Joko Sutopo minta kebijakan yang nyata dari pemerintah
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUBWOW.COM - Pemudik yang tiba di Wonogiri terus mengalami peningkatan pada setiap harinya.
Padahal seperti yang diketahui sudah ada imbauan dari pemerintah untuk tidak melakukan mudik di tengah situasi pandemi Virus Corona.
Imbauan tersebut dilakukan dalam rangka pencegahan penyebaran Virus Corona.
Meski begitu masih saja banyak pemudik yang tetap nekat pulang ke kampung halamannya.
• Imbau Masyarakat untuk Tak Pulang Kampung, Menag soal Corona: Kalau Sayang Orangtua, Jangan Mudik
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Youtube tvOneNews, Sabtu (28/3/2020), Bupati Wonogiri, Joko Sutopo menilai intruksi dari pemerintah yang hanya bersifat imbauan dirasa tidak cukup untuk mencegah pemudik.
Joko Sutopo mengaku juga sudah terus memberikan instruksi dan imbauan kepada semua masyarakat Wonogiri untuk menunda mudiknya.
Menurutnya, pemerintah harus mengeluarkan keputusan tegas yang nyata untuk mencegah para pemudik.
Terlebih dirinya mengakui mudik memang sudah menjadi budaya di Indonesia, apalagi menjelang lebaran.
Dikatakan oleh Joko Sutopo, sejauh ini sudah ada 21 ribu pemudik yang tiba di Wonogiri.
Dan yang lebih menjadi perhatian lebih oleh Joko Sutopo dan Pemerintah Wonogiri adalah tercatat ada 16 ribu warga Wonogiri yang berada di Jakarta.
Sedangkan seperti yang diketahui, Jakarta merupakan daerah dengan tingkat penyebaran Covid-19 tertinggi di Indonesia.
"Instruksi dan imbauan kami sudah sangat masih, saya mencoba mengkomparasi suatu data bahwa atas semua intruksi yang sudah dijalankan, fakta riil di lapangan saat sekarang sudah ada 21 ribu warga masyarakat kami yang datang dari perantauan," ujar Joko Sutopo.
"Saat data dan fakta ini menunjukkan bahwa efektivitas dari imbauan-imbauan, efektifitas dari upaya-upaya yang sudah kita lakukan bersama, ternyata dari data kami dari waktu ke waktu trennya semakin meningkat," jelasnya
"Dan yang lebih memprihatinkan, suatu kondisi yang harus menjadi perhatian kita bersama, warga kami yang berangkat ke Jakarta sudah menyentuh di angka 16 ribu," ungkapnya.
• Tanggapi Status Lockdown Kota Tegal karena Virus Corona, Mahfud MD: Harus Lewat PP
Maka dari itu, Joko Sutopo berharap ada tindakan lebih lanjut dari pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat dalam mengadapi situasi tersebut.
Sedangkan dari Pemerintah Kabupaten juga terus berusaha untuk menyakinkan kepada masyarakat bahayanya mudik di tengah wabah Virus Corona.
"Mudik merupakan bagian dari kultur, tidak bisa diselesaikan dengan sesuatu yang bersifat imbauan atau permohonan, maka harus ada satu langkah-langkah yang lebih berstruktur, langkah-langkah yang lebih berintegrasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten," harapnya.
Simak videonya:
Langkah Bupati Wonogiri
Masyarakat Wonogiri yang berada dalam perantauan di Jakarta tetap memilih melakukan mudik.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Youtube tvOneNews, Kamis (26/3/2020), ribuan pemudik bahkan telah tiba di Wonogiri, tepatnya di Terminal Giri Adipura.
Padahal sebelumnya, sudah ada imbauan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang meminta untuk menunda mudik dalam rangka pencegahan penyebaran Virus Corona.
• Update Virus Corona di Indonesia: 893 Pasien Positif, 78 Meninggal, 35 Sembuh per Kamis 26 Maret
Seperti yang diketahui, Jakarta menjadi daerah dengan tingkat risiko penyebaran Covid-19 tertinggi di Indonesia.
Sementara itu, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengaku tidak bisa melarang warganya yang ingin pulang ke kampung halamannya.
Meski begitu, Joko Sutopo mengaku bersikap profesional terkait banyaknya warga yang memilih mudik, dan tentu sudah menyiapkan antisipasi.
Dirinya sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait, seperti kepolisian dan TNI, serta dinas perhubungan untuk mengawal ataupun melakukan pemeriksaan kepada para pemudik setibanya di Wonogiri.
"Tentu sebagai langkah antisipasi atas lonjakan arus mudik berkaitan dengan penyebaran Covid-19, kami sudah melakukan koordinasi dengan jajaran kepolisian, TNI, dinas perhubungan dan seluruh elemen yang ada di masayarkat Wonogiri," ujar Joko Sutopo.
"Dinamika ini kami lakukan penjagaan, bahwa arus mudik masyakarat kami harus kita sikapi dengan profesional," jelasnya.
Menurutnya, penjagaan juga sudah dimulai sejak seminggu yang lalu, yaitu pada Sabtu (15/3/2020).
Hal itu bertujuan untuk mensterilkan para pemudik yang berasal dari Jakarta.
Joko Sutopo tentunya juga tidak ingin warganya yang berasal dari Ibu Kota membawa Virus Corona.
• Aksi Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo Cukur Gundul Bersama Jajarannya: Tolak Bala Usir Virus Corona
"Mulai tanggal 15 Maret yang lalu sudah stand bay, di Terminal Giri Adipura, di Kabupaten Wonogiri," ungkapnya.
"Langkah-langkah yang kami lakukan, melakukan screening awal, melakukan deteksi awal terhadap upaya pencegahan Covid-19 di Kabupaten Wonogiri," sambungnya.
"Sekaligus kami melakukan inventarisasi dan pendataan kepada seluruh pemudik, tentu berfungsi untuk melakukan tracking, bila mana nanti ditemukan indikasi-indikasi terjadinya suspect Corona di Wonogiri," pungkasnya.
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)