Virus Corona
Alami Lonjakan Pemudik di Tengah Wabah Virus Corona, Bupati Gunung Kidul Ungkap Langkah yang Diambil
Bupati Gunung Kidul, Badingah mengungkapkan jumlah pemudik di daerahnya mengalami lonjakan yang cukup banyak bahkan dua kali lipat.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Bupati Gunung Kidul, Badingah mengungkapkan jumlah pemudik di daerahnya mengalami lonjakan yang cukup banyak.
Padahal sebelumnya pemerintah telah mengeluarkan kebijakan berupa larangan untuk melakukan mudik di tengah pandemi Virus Corona karena berpotensi besar menyebarkan virus tersebut.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Youtube Talk Show tvOne, Sabtu (28/3/2020), Badingah mengatakan jumlah pemudik yang sudah tiba di Gunung Kidul mencapai hampir tiga ribu.
• Kabar Baik, Ganjar Pranowo Usulkan Jaminan Sosial bagi Perantau yang Tetap Pilih Social Distancing
Jumlah tersebut mengalami lonjakan dua kali lipat dari yang sebelumnya hanya sekitar satu ribu.
Dan menurutnya, jumlah pemudik tersebut diprediksi akan terus mengalami penambahan pada beberapa hari ke depan.
"Memang jumlanya para pemudik yang datang di Kabupaten Gunung Kidul ini ada 2890 orang," ujar Badingah.
"Dan ini kelonjakan yang luar biasa, kemarin tiga hari yang lalu cuman 1133," imbuhnya.
Badingah menjelaskan memberikan pengawasan ketat kepada para pemudik setibanya di Gunung Kidul.
Prosedur pemeriksaan sudah disiapkan, mulai dari termasuk dengan melakukan screaning.
"Pada saat ini kita lakukan screaning, namun untuk yang ada di kabupaten di Gunung Kidul ini, ini ODP itu ada 436 orang, kemudian PDP ada 10 orang, PDP mennggal dunia 2 orang, Kemudian yang positif 1 orang," jelasnya.
Selain screening, pemeriksaan lainnya juga dilakukan seperti pengecekan suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan, termasuk juga diberikan edukasi terkait Virus Corona itu sendiri.
Proses screaning tersebut dilakukan di beberapa posko yang sudah dibuat oleh Pemerintah Kabupaten yang juga berkerja sama dengan warga masyarakat setempat.
• Tak Bisa Tolak Pemudik, Bupati Wonogiri Joko Sutopo: Isolasi Diri, Logistik Ditanggung Pemerintah
"Dan ini dari para pemudik yang datang di Kabupten Gunung Kidul kita sudah instruksikan untuk membuat 9 posko, kemudian di posko itu kita lakukan screening Kepada penudik yang datang di Kabupaten Gunung Kidul sebelum memasuki kampung masing-masing," sambungnya.
"Cek kesehatan juga, kemudian kita semprot disinfektan, suhu badan juga kita lihat di situ dan kita berikan edukasi kepada para pendatang," kata Badingah.
"Namun ini saya melihat bahwa dari 9 posko ini tetap memerlukan bantuan dari masyarakat, yaitu masyarakat ini secara mandiri membuat posko sendiri-sendiri baik di kecamatan, dan desa-desa."
Sementara itu untuk edukasinya seperti cara pencegahan ataupun cara penanganan.
Bandingah meminta para pendatang tersebut untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari tidak boleh keluar rumah untuk mengantisipasi terinfeksi Covid-19.
"Setelah itu kita kasih edukasi kepada para pendatang, kemudian kita sampaikan bahwa para pendatang itu kita isolasi selama 14 hari harus ada berada di rumah, tidak boleh keluar," tegas Badingah.
Dan nanti apabila di rumah itu merasa sakit, baik itu batuk ataupun pilek ataupun panas pangsung menghubungi puskesmas setemoat yang ada dibsitu," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit awal:
Makin Keras Larang Warganya Mudik, Ini Pesan Lengkap Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo makin keras melarang warganya yang merantau di daerah lain untuk pulang kampung atau mudik.
Ganjar Pranowo makin tegas melarang warganya pulang untuk mencegah penyebaran Virus Corona yang sangat cepat meningkat.
Hal itu diungkapkan Ganjar Pranowo melalui tayangan video yang diunggah di akun resmi Instagramnya @ganjar_pranowo pada Jumat (27/3/2020).
• Dokter Tirta Temui Anies Baswedan Minta Segera Karantina Wilayah: Yang Nongkrong Bubarin Semua
"Bapak Ibu, mohon maaf kalau saya semakin keras mengingatkan panjenengan. Ini semua tidak lepas dari peningkatan Virus Corona di Jateng yang sangat cepat," tegas Ganjar.
Ia lantas memberikan contoh bagaimana cepatnya pertambahan kasus Virus Corona di Jawa Tengah.
Hingga Jumat, tercatat sudah ada 40 kasus confirm Virus Corona dan enam di antaranya meninggal dunia.
"Dalam tiga hari, pasien terkonfirmasi positif melonjak dari 19 orang menjadi 40 orang dan sudah ada 6 orang yang meninggal," ujarnya.
Sedangkan sudah ada ribuan Orang Dalam Pengawasan (ODP) serta ratusan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Virus Corona.
"Jumlah orang dalam pengawasan atau ODP naik drastis hingga 3.638 orang, serta pasien dalam pengawasan 294 orang," ungkap Ganjar.
Ganjar menduga kenaikan pasien Virus Corona karena banyaknya pemudik ke daerah masing-masing.
Bahkan ada puluh ribuan warga perantau yang kembali ke Jawa Tengah.
• Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Imbau Jangan Pulang Kampung: Saya Tahu Anda Bosan dan Sakit
"Kenaikan signifikan ini dugaan kami salah satunya karena adanya lonjakan warga perantauan yang mudik ke wilayah Jawa Tengah."
"Hingga Kamis (26/3/2020), ada 46.018 pemudik dari berbagai provinsi yang pulang ke Jawa Tengah," ujar Ganjar.
Lalu, ia akan melakukan langkah yang sama dengan Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwana yang akan menetapkan status ODP bagi semua pemudik.
"Saya sepakat dengan Sri Sultan Hamengku yang ke-X, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta semua pemudik otomatis masuk kategori ODP, semua."
"Maka semua Bupati, Wali Kota, hingga Kepala Desa agar mendata siapa saja pemudik yang sudah datang," tegas dia,
Gubernur yang juga mantan Anggota DPR RI ini mengatakan bahwa ODP harus diisolasi.
• Tanggapi Status Lockdown Kota Tegal karena Virus Corona, Mahfud MD: Harus Lewat PP
Namun, jika ada yang merasa memiliki gejala harus segera melapor.
"Dan kemudian pemudik ini harus mengisolasi diri selama 14 hari, segeara melapor jika merasakan gejala sakit agar segera ditangani," kata dia.
Ganjar menambahkan, dirinya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah lain untuk melarang warga tidak mudik.
"Kemarin sudah berkoordinasi dengan Pemda DKI, dengan Gubernur Jawa Barat, selanjutnya saya akan koordinasi dengan Gubernur Jawa Timur kita membuat kesepakatan bersama untuk melarang warga pulang ke daerah asal," imbaunya.
Lihat videonya mulai menit ke-2:45:
(TribunWow/Elfan Nugroho/Mariah Gipty)