Virus Corona
Kadiv Humas Polri Jawab Najwa Shihab soal Aksi Tegas Polisi Cegah Corona: Memang Belum Ada Contohnya
Menyusul keluarnya maklumat Polri terkait penanganan Covid-19, kini kepolisian akan membubarkan paksa seluruh keramaian demi mencegah Covid-19
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Keseriusan pihak kepolisian dalam menangani wabah Virus Corona (Covid-19) telah ditunjukkan oleh Kapolri Idham Azis lewat Maklumat Kapolri.
Menyusul keluarnya Maklumat Polri, piha kepolisian kini telah menegaskan akan membubarkan paksa setiap keramaian demi mengamankan masyarakat dari Covid-19.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol. M. Iqbal menjelaskan selama ini pembubaran selalu berlangsung secara kooperatif.

• Tenaga Medis Dapat Stigma Negatif akibat Corona, Anies Baswedan Siapkan Fasilitas Tempat Tinggal
Namun ia tak menutup kemungkinan apabila ada yang membandel saat ditertibkan, dirinya akan menggunakan upaya pemaksaan.
Pada acara Mata Najwa, Rabu (25/3/2020), awalnya presenter Mata Najwa, Najwa Shihab menanyakan seberapa tegas polisi akan menindak keramaian di masyarakat.
Iqbal menerangkan terdapat dua tindakan yang menjadi tugas polisi, pertama adalah tindakan tanpa konsekuensi hukum.
Dan kedua tindakan yang menimbulkan konsekuensi hukum.
Ia menjelaskan apabila pembubaran keramaian berlangsung secara kooperatif, maka masyarakat tidaka akan dikenakan sanksi apapun.
"Di dalam perlakuan terhadap masyarakat yang sudah kita imbau, dan mereka kooperatif dengan kami," papar Iqbal.
"Kami tidak akan melakukan apapun, dan kami bahkan melakukan reward (penghargaan) terhadap masyarakat tersebut," sambungnya.
Iqbal menambahkan apabila masyarakat yang dibubarkan membandel, pihak kepolisian tidak akan ragu memaksa pembubaran.
Bahkan, terang Iqbal, memprosesnya secara hukum.
Sampai saat ini, Iqbal mengakui bahwa kepolisian belum pernah bertemu kasus pembubaran yang perlu tindakan pemaksaan.
"Tetapi kepada yang tidak kooperatif, yang bandel, bahkan melawan, kami akan tegas untuk melakukan proses hukum, dan ini memang belum ada contohnya," ujar Iqbal.
"Bila ada masyarakat-masyarakat yang terus berkerumunan dengan massa yang sangat banyak, terus diimbau bubar, kembali lagi ke titik tersebut."
"Kami akan kembali lagi untuk melakukan upaya kepolisian, bahwa ingat upaya paksa kepolisian ini sebenarnya amanah dari pada negara, amanah dari pada rakyat," lanjutnya.
Dalam melakukan tugasnya, Iqbal menjelaskan bahwa polisi tidak bertindak sendiri.
Dijelaskannya, mulai dari berbagai lembaga negara, hingga tokoh-tokoh agama dirangkul untuk memastikan keamanan negara.
"Siapa lagi yang akan turun kalau tidak kepolisian, karena maklumat Kapolri sudah jelas," kata Iqbal.
"Bukan hanya kami yang bergerak, semua institusi, lembaga, elemen negara, Tentara Nasional Indonesia, pemerintah daerah, ormas-ormas, tokoh-tokoh agama, tokoh pemuda, dan sebagainya," imbuhnya.
• Aksi Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo Cukur Gundul Bersama Jajarannya: Tolak Bala Usir Virus Corona
Kasus Positif Capai 893 Pasien
Dilansir KompasTV, Juru Bicara Presiden terkait Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyampaikan jumlah penambahan kasus pasien positif terpapar Virus Corona pada Kamis (26/3/2020) pukul 12.00 WIB.
Penambahan signifikan terjadi di sejumlah daerah, hingga kini pasien positif tercatat sejumlah 893 orang, pasien sembuh 35 orang dan pasien meninggal 78 orang.
"Kita lihat ada penambahan kasus konfirmasi positif kurang lebih sebanyak 103 orang, sehingga jumlah totalnya menjadi 893," kata Yurianto.

• Kutip Pesan dari Anak Dokter Pasien Corona, Najwa Shihab: Yang Punya Pilihan, Jangan Menambah Beban
Ia menyebutkan persebaran kasus positif paling banyak ditemukan di wilayah Jakarta.
"Kalau kita lihat sebarannya memang masih didominasi dengan kasus yang kita temukan banyak di DKI," ujar Yurianto.
"Sementara kita lihat di Sulawesi Selatan juga terjadi penambahan kasus yang cukup banyak, 14 orang," sambungnya.
Selain itu, Yurianto mengungkapkan jumlah kasus pasien yang sembuh telah bertambah lagi menjadi 4 orang.
"Kemudian secara akumulasi juga, hari ini sudah ada 4 lagi penambahan kasus yang sembuh, oleh karena itu kasus yang sembuh menjadi 35 orang," terang Yurianto.
Terakhir, ia menyatakan jumlah pasien yang meninggal bertambah sebanyak 20 orang menjadi total 78 orang.
"Kemudian kasus kematian ada penambahan sebanyak 20 kasus, sehingga totalnya ada 78 orang," pungkasnya.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-2.20:
(TribunWow.com/Anung/Noviana)