Breaking News:

Virus Corona

Bisakah Antibiotik Bantu Obati Pasien yang Postif Covid-19? Berikut Penjelasan WHO

Virus Corona (Covid-19) yang telah ditetapkan berstatus pandemi global meresahkan masyarakat dunia.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
TRIBUN JATENG/VINA RIZKI ARIANI
Suasana tim medis mengevakuasi seorang pasien di RSUP dr Kariadi pada saat simulasi penanganan wabah virus corona di Semarang. Kamis (30/1/2020). Terbaru, ilustrasi tenaga medis menangani pasien positif Corona 

TRIBUNWOW.COM - Virus Corona yang telah ditetapkan berstatus pandemi global saat ini masih meresahkan masyarakat dunia.

Tak terkecuali Indonesia yang jumlah kasus pasien positif Covid-19 terus meningkat dari hari ke hari.

Meskipun vaksin dan pengobatan Virus Corona masih dalam tahap penelitian, World Health Organization (WHO) mengklarifikasi penggunaan antibiotik untuk virus ini.

SEMPROT DISINFEKTAN - Puluhan ojek online (Ojol) saat disemprot disinfektan oleh gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 (Corona Virus) Provinsi Jawa Timur sebagai mengantisipasi penularan Covid-19 di depan Gedung Negara Grahadi, JL Gubernur Suryo, Surabaya, Minggu (22/3). Penyemprotan desinfektan untuk kendaraan transportasi roda dua sudah dilakukan sejak tiga hari yang lalu.  (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)
SEMPROT DISINFEKTAN - Puluhan ojek online (Ojol) saat disemprot disinfektan oleh gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 (Corona Virus) Provinsi Jawa Timur sebagai mengantisipasi penularan Covid-19 di depan Gedung Negara Grahadi, JL Gubernur Suryo, Surabaya, Minggu (22/3). Penyemprotan desinfektan untuk kendaraan transportasi roda dua sudah dilakukan sejak tiga hari yang lalu. (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ) (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Apa Virus Corona Bisa Menyebar saat Berenang di Kolam Renang? Begini Penjelasan Dokter Spesialis

Berikut TribunWow.com merangkum informasinya yang dilansir dari laman resmi who.int, pada Kamis (26/3/2020).

1. Apakah antibiotik dapat mencegah atau mengobati Virus Corona?

WHO menegaskan antibiotik tidak dapat menangkal virus, termasuk Virus Corona.

Antibiotik hanya dapat bekerja menanggulangi penyakit akibat infeksi bakteri.

Antibiobtik tidak boleh digunakan untuk mencegah atau mengobati Virus Corona.

Selain itu, penggunaan antibiotik harus berdasarkan arahan petugas medis untuk mengobati infeksi yang disebabkan bakteri.

2. Apakah ada obat yang dapat menyembuhkan Virus Corona?

Pengobatan herbal atau pengobatan alternatif mungkin dapat mengurangi gejala Virus Corona dan membuat pasien lebih nyaman.

Namun sejauh ini belum ada penelitian yang menemukan obat untuk mencegah atau mengobati penyakit yang diakibatkan Virus Corona.

WHO juga tidak merekomendasikan pengobatan mandiri dengan menggunakan obat jenis apapun, termasuk antibiotik.

Meskipun begitu, sudah ada beberapa percobaan klinis terhadap pengobatan medis maupun alternatif terkait Virus Corona.

Update Virus Corona: Satu Dokter Perempuan Meninggal Dunia di RSHS Bandung

Update Virus Corona di Indonesia: 893 Pasien Positif, 78 Meninggal, 35 Sembuh per Kamis 26 Maret

3. Adakah vaksin untuk mencegah Virus Corona?

Sejauh ini belum ada vaksin atau obat tertentu untuk menyembuhkan penyakit yang diakibatkan Virus Corona tersebut.

Meskipun begitu, ada beberapa jenis obat yang bisa mengurangi gejala penyakit.

Perlu diingat, pasien yang menunjukkan gejala serius harus dirawat di rumah sakit.

Kebanyakan pasien sembuh berkat perawatan medis yang intensif.

Vaksin dan obat yang sedang dikembangkan kini masih dalam percobaan klinis.

WHO sedang melakukan uji coba untuk mengembangkan vaksin dan obat untuk mencegah dan menyembuhkan Covid-19.

Sejauh ini cara paling efektif mencegah penyebaran Virus Corona adalah dengan rutin mencuci tangan, menutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk, dan menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain yang sedang bersin atau batuk.

Selain Sumbar dan Aceh, Sulawesi Tengah Juga Catat Kasus Perdana Positif Virus Corona, Ini Updatenya

Berenang saat Marak Virus Corona, Amankah?

Di tengah maraknya penyebaran Virus Corona, harus sebisa mungkin untuk membatasi aktivitas-aktivitas yang tidak diperlukan.

Lalu bagaimana dengan olahraga berenang?

Apakah berenang di kolam renang juga mempunyai risiko tertular Virus Corona?

 Aksi Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo Cukur Gundul Bersama Jajarannya: Tolak Bala Usir Virus Corona

Seperti yang diketahui, ketika berenang secara tidak disadari tentu ada cairan yang dikeluarkan oleh mulut ataupun hidung.

Yang ditakutkan tentu ketika cairan tersebut berasal dari orang yang terpapar Covid-19.

Dilansir TribunWow.com dari tayangan Youtube KompasTV, Kamis (26/3/2020), dokter spesialis penyakit dalam, Ceva Wicaksono Pitoyo memberikan penjelasannya.

Ceva Wicaksono mengatakan berenang tidak berisiko tertular Virus Corona.

Namun dengan catatan, jika kolam renang tersebut airnya mengandung klorin atau sejenis obat pemutih.

Alasannya karena Virus Corona tidak akan bisa bertahan hidup di air yang mengandung klorin.

"Virus Corona itu diketahui mati dengan klorin, obat pemutih, nah itu juga dipakai untuk pembersih kolam renang," ujar Ceva Wijaksono.

"Jadi kalau manajemen kolam renang baik, mestinya air kolam renang itu aman," jelasnya.

Dokter spesialis penyakit dalam, Ceva Wicaksono Pitoyo dalam acara Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Kamis (26/3/2020)
Dokter spesialis penyakit dalam, Ceva Wicaksono Pitoyo dalam acara Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Kamis (26/3/2020) (Youtube/KompasTV)

 Ribuan Pemudik dari Jakarta Tiba di Wonogiri, Ini Langkah Bupati Joko Sutopo di Tengah Wabah Corona

Justru yang menjadi perhatian menurut Ceva Wicaksono adalah bukan di kolam renangnya, melainkan di pinggirnya, ketika melakukan interaksi dengan orang lain.

Dirinya juga memastikan hal itu juga sudah diakui aman oleh badan kesehatan dunia (WHO).

"Yang jadi masalah adalah sosialnya, interaksi di pinggir kolam renangnya, itu berisiko kalau ada orang sakit menularkan" kata Ceva Wijaksono.

"WHO sudah mengatakan, cukup aman di situ," imbuhnya.

Dirinya kemudian menyarankan tetap dengan tujuan awal, yaitu lakukan berenang secukupnya dan tetap menghindari adanya interaksi sosial.

"Kalau main di kolam renang ya lebih baik untuk olahraga, berenang secara teratur, kalau kemudian kita bercanda, berdekatan, muncratnya bisa pas lagi ngobrol di atas permukaannya," pungkasnya.

(TribunWow.com/Brigitta Winasis/Elfan Fajar)

Tags:
Virus CoronaCovid-19antibiotikWorld Health Organization (WHO)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved