Virus Corona
4 Tenaga Medis Diusir dari Kos karena Warga Takut Corona, Ketua Persatuan Perawat: Tak Beralasan
Haris Fadhilah mengungkap ada empat perawat yang mendapat stigma akibat merawat para pasien Virus Corona.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW - Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Harif Fadhilah mengungkap ada empat perawat yang mendapat stigma akibat merawat para pasien Virus Corona.
Bahkan, empat perawat itu sampai diusir dari kosnya tinggal karena takut membawa Virus Corona.
Akibatnya, perawat-perawat tersebut sampai menginap sementara di rumah sakit.
• Sepulang dari Jakarta, 4 Warga Purbalingga Dinyatakan Positif Terjangkit Virus Corona
"Benar sekali ada sekitar empat perawat yang dilaporkan ke kami itu, diminta untuk tidak kost lagi di tempatnya," ujar Harif Fadhilah seperti dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Najwa Shihab pada Rabu (26/3/2020).
"Sehingga mereka harus terpaksa bermalam di rumah sakitnya," imbuhnya.
Meski demikian, Harif mengatakan bahwa perawat itu sudah difasilitasi tempat tinggal.
"Tadi pagi Alhamdulillah sudah ada kabar gembira bahwa mereka sudah difasilitasi rumah sakit mendapatkan tempat tinggal, dan mendapatkan fasilitas antar jemput," ungkapnya.
Harif menilai, hal itu terjadi lantaran ada masyarakat yang belum benar-benar tahu soal Virus Corona.
"Ya saya kira ini suatu pemahaman yang barangkali belum utuh tentang perawat dan tugasnya, jadi kalau masyarakat hanya segelintir," ucap Harif.
• Kena Imbas Pandemi Corona, Artis Indonesia Ada yang Tak Bisa Pulang Kampung hingga Terjebak Lockdown
Meski demikiann, sudah banyak masyarakat yang sangat menghargai jasa perawat dan tenaga kesehatan lainnya.
Pasalnya, mereka merupakan garda terdepan dalam penanganan masalah Virus Corona.
"Banyak di antara masyarakat justru sangat berbangga dan berbahagia bila ditempati atau dekat dengan perawat ataupun dokter."
"Karena apa, karena mereka akan menjadi sumber utama di dalam perilaku sehat, di dalam pencegahan masalah-masalah kesehatan," ujar Harif.
Bahkan, menurutnya para tenaga medis juga sering menjadi sumber pengetahuan mengenai kesehatan di lingkungan RT.
Sehingga, seharusnya tak ada alasan diskriminasi di tengah pandemik Virus Corona.
• Virus Corona: Gejala yang Dialami, Cara Penularan hingga Tips Melakukan Pencegahan
"Bahkan kalau di warga perawat atau tenaga kesehatan itu menjadi tempat bertanya walau pertemuanya itu pertemuan RT tapi yang ditanya tentang kesehatan."
"Maka saya kira tidak begitu beralasan bila perawat itu kemudian karena wabah kasus ini terus didiskriminasi," jelasnya,
Selain itu, Harif mengatakan bahwa seharusnya masyarakat bersyukur bahwa perawat bisa menjadi tempat bertanya terkait Virus Corona ini.
"Justru harusnya bersyukur mendapatkan pencerahan dari sumber utama yang paham tentang itu," lanjutnya.
Lihat videonya mulai menit ke-5:39:
Curhatan Dokter Muda Tangani Pasien Virus Corona
Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan di Lampung, Ai Gazali mengungkap perasaanya dalam menangani para pasien wabah Virus Corona.
Hal itu diketahui melalui channel YouTube Mata Najwa pada Rabu (26/3/2020).
Ai Gazali mengatakan, selain menangani para pasien positif Virus Corona, ia juga merawat pasien PDP (Pasien Dalam Pengawasan).
• Virus Corona: Gejala yang Dialami, Cara Penularan hingga Tips Melakukan Pencegahan
"Saat ini saya merupakan salah satu tim dokter yang menangani dan merawat langsung pasien-pasien yang positif dan PDP Covid-19 di Bandar Lampung," ujar Ai.
Secara terang-terangan, Ai mengatakan dirinya sendiri sebenarnya juga takut saat menangani para pasien positif Virus Corona.
Apalagi, ia khawatir lantaran istrinya tengah hamil besar di tengah pandemi Virus Corona.
"Bohong kalau tidak ada rasa takut dan khawatir di hati saya,"
"Apalagi saat ini istri saya sedang hamil dan kami sedang menantikan putra pertama kami lahir di tengah-tengah pandemi ini," ungkapnya.
Ai bertanya-tanya jika hal buruk menimpa dirinya, siapa yang akan merawat keluarganya.
"Pertanyaan yang selalu muncul setiap pagi bagaimana kalau sesuatu terjadi dengan saya, siapa yang akan merawat istri dan anak-anak nanti," ucap Ai khawatir.

• Cara Aa Gym Sosialisasikan Bahaya Virus Corona pada Warga, Berkeliling Gunakan Sepeda dan Toa
Selain itu, dia sendiri takut membawa Virus Corona ke keluarganya saat pulang ke rumah.
"Bagaimana jika saya membawa virus itu ke rumah dan saya membuat terjadi sesuatu kepada keluarga saya."
"Perasaan bersalah apa yang akan saya bawa seumur hidup saya," tuturnya.
Sehingga, Ai meminta agar masyarakat untuk berada di dalam rumah agar memutus penyebaran Virus Corona.
"Teman-teman, mohon doakan kami tim medis di garda terdepan,"
"Saya mohon kepada teman-teman untuk membantu memutus rantai penularan dengan tetap di rumah saja, jaga jarak, dan hindari keramaian," pintanya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)