Virus Corona
Di ILC, Reaksi Jubir Presiden saat Haris Azhar Sebut Pemerintah Lebih Lamban dari Corona
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar menyoroti delapan orang dokter yang meninggal dunia akibat Virus Corona.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar menyoroti delapan orang dokter yang meninggal dunia akibat Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Haris Azhar lantas membandingkan kinerja pemerintah dengan kecepatan penularan Virus Corona.
Hal itu bahkan disampaikan Haris Azhar di hadapan Juru Bicara Presiden, Fadjorel Rachman, saat hadir dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (24/3/2020).
"Kita lihat dokter sudah enam ya? Enam apa tujuh? Delapan dokternya, dua di antaranya profesor," kata Haris.

• Singgung Prabowo dan Terawan, Haris Azhar Kritik Keras Penanganan Corona: Buah dari Anggap Enteng
• Di ILC, Dokter Tirta Sindir Penimbun Masker saat Wabah Corona: Kalau Nggak Beli Teman Saya Bisa Mati
Dengan meninggalnya dua profesor akibat Corona, Haris pun menyinggung kondisi pendidikan di Indonesia ke depan.
Menurut Haris, hingga kini bahkan pemerintah masih disibukkan dengan dana pendidikan yang terus dipotong.
"Kita lagi teriak-teriak dana pendidikan banyak dipotong, kekurangan profesor, dana diriset dibidang kesehatan minim," ucap Haris.
Terkait hal itu, ia juga menyoroti penyediaan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan yang menangani pasien Corona.
Haris menceritakan soal kondisi sejumlah dokter yang menggunakan jas hujan untuk melindungi diri dari Corona.
"Profesor kita hilang, gara-gara saya dapat gambar dari Maluku Utara teman-teman di sana bikin posko," kata Haris.
"Dokter pekerja medis pakai jas hujan karena mereka juga enggak tahu, enggak ada yang disuplai."
• Gaji Dibayar Hanya 50 Persen, Ribuan Karyawan Pabrik di Magetan Unjuk Rasa di Tengah Virus Corona
Melihat kejadian itu, Haris lantas membandingkan kecepatan penyebaran Virus Corona dengan pengambilan keputusan oleh pemerintah.
Bahkan menurut dia, pemerintah perlu belajar dari Virus Corona yang bisa bergerak cepat ke seluruh penjuru negara.
"Virus ini lebih cepat dibandingkan kebijakan publik negara," ucap dia.
"Negara harus belajar dari Virus Corona bagaimana mereka cepat menyebar, negara hari ini berlomba sama virus."
"Bisa enggak negara bisa bekerja cepat seperti virus, lebih cepat kalau perlu," imbuh Haris.
Mendengar pernyataan itu, tampak Fadjroel Rachman tertunduk.
"Sebelum virus datang negara sudah harus datang," kata Haris.
"Jadi bukan negara harus hadir, negara harus lebih cepat dari virus."
• Di ILC, Rizal Ramli Gamblang Sebut Pemerintah Ngawur Atasi Corona: Udah Kaya Berhenti Sebentar Kek
Simak video berikut ini menit ke-5.49:
Sindir Penimbun Masker
Pada kesempatan itu, sebelumnya influencer sekaligus relawan kemanusiaan dokter Tirta Mandiri Hudhi menyindir oknum yang menimbun masker di tengah wabah Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Tirta mengaku membeli masker dengan harga tinggi demi melindungi rekan seprofesinya dari paparan Virus Corona.
Tirta mulanya mengungkap sejumlah gerakan yang dilakukannya bersama Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
• dr Tirta Cerita Pengorbanan Tim Medis Lawan Corona: Ibarat PUBG, Lawan Pakai AWP, Kita Pakai Panci
Bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI), ia juga telah melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah tempat ibadah di Jakarta.
"Kita membuat gerakan saya bersama dengan relawan BNPB sama DMI, kita buat gerakan untuk menyemprot seluruh masjid di Jakarta dengan disinfektan sehingga mereka bisa beribadah dengan aman," ucap Tirta.
Tak hanya itu, ia juga mengaku telah menyemprot disinfektan ke angkot-angkot yang ada di terminal.
Hal itu Tirta lakukan sebagai upaya mencegah penularan Virus Corona.
"Menyemprot gereja dengan disinfektan dan kemarin kita membuat kegiatan menyemprot angkot di terminal karena itu garda terdepan kami," kata Tirta.
"Karena mereka juga enggak bisa di-lockdwon."
Terkait hal itu, Tirta mengaku tak mendapat bayaran apapun dari pemerintah.
Bahkan, gerakan tersebut dilakukan Tirta dengan dana pribadi dan sejumlah rekannya.
• Fadjroel Rachman Jawab Curhat Ojol Sengsara karena Virus Corona: Bisa Menemui Pihak Anies Baswedan
"Jadi ketika pemerintah belum bisa melakukan lockdown, kami yang berjalan," kata Tirta.
"Apakah kami dibayar? Tidak, karena saya sendiri punya bisnis yang lain, dan teman-teman punya uang. Ini saatnya kita satu negara saling membantu."
Lebih lanjut, Tirta mengungkap hal ironis yang dialaminya saat akan membeli masker untuk para tenaga medis yang berjuang merawat pasien Corona.
"BNPB jujur kemarin kita apresiasi, terima kasih buat BNPB, tapi yang jelas saya inisiatif menggalang dana juga," kata Tirta.
"Saya sebagai dokter membeli reseller masker Pak Karni, ini yang paling ironis."
Dengan menggunakan sebagian dana pribadi, Tirta tetap membeli masker tersebut meski dengan harga tinggi.
"Masker itu saya beli harga reseller senilai 420 juta, 200 dari duit saya sendiri," ucap Tirta.
"Karena, 'Mas Tirta kenapa beli masker harga reseller, itu kan kasih keuntungan?'."
Tirta menyatakan, dirinya tak peduli dengan harga masker yang tinggi.
• Ada 519 Kasus Virus Corona dengan 10 Kematian, India Berlakukan Kebijakan Lockdown dan Karantina
Sebab, jika masker tersebut tak dibelinya, para tenaga medis bisa saja tewas karena tertular Corona.
"Kalau saya enggak beli masker harga reseller yang dijual oknum ini yang entah gimana ada di oknum terus, teman saya mati di belakang," kata dia.
Terkait hal itu, ia lantas menyindir oknum yang menimbun masker di tengah bencana ini.
Tirta menyebut, para penimbun masker itu kini memperoleh keuntungan yang besar.
"Jadi saya beli reseller, dan mereka kaya raya dapat mobil, mungkin Mini Cooper sebulan," kata dia.
"Tapi ya saya bodo amat, yang penting teman saya selamat."
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Reaksi Jubir Presiden Fadjroel Rachman saat Haris Azhar Sebut Pemerintah Lebih Lamban dari Corona