Breaking News:

Virus Corona

WHO Peringatkan Virus Corona Kini Meningkat Pesat, Minta Semua Negara Lakukan Tes Massal

WHO memperingatkan bahwa pandemi Virus Corona meningkat pesat dalam beberapa hari terakhir.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
YouTube Guardian News
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanmo Ghebreyesus menyatakan status darurat global terhadap wabah Virus Corona, Kamis (30/1/2020). WHO memperingatkan bahwa pandemi Virus Corona meningkat pesat dalam beberapa hari terakhir. 

TRIBUNWOW.COM - World Health Organization (WHO) memberi peringatan terkait perkembangan terbaru Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com dari BBC Indonesia pada Senin (23/3/2020), WHO memperingatkan bahwa pandemi Virus Corona meningkat pesat dalam beberapa hari terakhir. 

Kini sudah ada 300 ribu lebih kasus confirm Virus Corona.

Virus Corona Jadi Pandemi, Wacana Pemerintah Tiadakan UN Menyeruak, DPR: Tak Mungkin Kami Memaksa

WHO menyebut Virus Corona meningkat pesat, lantaran pada 67 hari pertama kasus hanya terkonfirmasi 100 ribu kasus.

Lalu, dalam 11 hari kemudian mencapai angka 200 ribu kasus.

Kini, dalam waktu empat hari saja pasien Virus Corona sudah mencapai 300 ribu lebih kasus.

Akibatnya, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom mendesak agar negara-negara mengubah strategi.

Ia ingin negara-negara di dunia melakukan tes massal dan pelacakan kontak.

"Yang terpenting adalah apa yang kita lakukan. Anda tidak bisa memenangi pertandingan sepak bola hanya dengan bertahan. Anda juga harus menyerang," ujar Tedros saat konferensi pers bersama Presiden FIFA Gianni Infantino.

Tedros mengatakan, semua pihak harus bersikap agresif untuk segera menghentikan penyebaran Virus Corona ini.

Semua orang yang dicurigai harus dalam pengawasan.

Di Tengah Wabah Corona, Pencuri Bobol Gudang Farmasi RSUD Pagelaran Cianjur, 270 Dus Masker Hilang

Isolasi semua pasien yang benar-benar positif setra perintahkan orang-orang yang berkontak dengan pasien untuk mengkarantina dirinya.

"Supaya menang, kita perlu menyerang virus dengan taktik yang agresif dan tepat sasaran - memeriksa semua orang dengan pengawasan, mengisolasi semua kasus positif, dan mengkarantina semua orang yang berkontak dekat," imbaunya.

Pada kesempatan itu, Tedros turut menyinggung soal banyaknya petugas kesehatan yang ikut menjadi korban.

Hal tersebut diduga karena keterbatasan jumlah petugas kesehatan serta peralatannya.

Jika keselamatan tidak diprioritaskan maka semakin sulit keadaan jika nantinya petugas kesehatan.

"Petugas kesehatan hanya dapat melakukan pekerjaan mereka secara efektif ketika mereka dapat melakukan pekerjaan mereka dengan aman."

"Bahkan ketika kita melakukan segalanya dengan benar, jika kita tidak memprioritaskan melindungi petugas kesehatan, banyak orang akan mati karena petugas kesehatan yang bisa menyelamatkan hidup mereka sakit, " jelas Tedros.

Hadapi Pandemi Virus Corona, Sri Sultan HB X Tegaskan Tak akan Lakukan Lockdown

Suasana tim medis mengevakuasi seorang pasien di RSUP dr Kariadi pada saat simulasi penanganan wabah virus corona di Semarang. Kamis (30/1/2020). Terbaru, ilustrasi tenaga medis menangani pasien positif Corona
Suasana tim medis mengevakuasi seorang pasien di RSUP dr Kariadi pada saat simulasi penanganan wabah virus corona di Semarang. Kamis (30/1/2020). Terbaru, ilustrasi tenaga medis menangani pasien positif Corona (TRIBUN JATENG/VINA RIZKI ARIANI)

WHO Ungkap Lockdown Kurang Efektif

Sementara itu, Direktur Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dr. Mike Ryan mengatakan bahwa langkah-langkah untuk mencegah penyebaran Virus Corona harus dilakukan secara besar-besaran.

Dikutip TribunWow.com dari The Hill pada Senin (23/3/2020), Mike Ryan di acara BBC Andrew Marr Show mengatakan bahwa kini harus fokus menemukan penderita Covid-19.

Setelah menemukan para penderita, harus segera dilakukan tracking di mana saja dan dengan siapa penderita melakukan kontak fisik.

 Fakta Wanita Meninggal di Dalam Bus saat Perjalanan dari Jakarta, Sempat Dikira Korban Covid-19

Sehingga, penderita maupun yang terlibat kontak bisa langsung diisolasi.

"Yang benar-benar perlu kita fokuskan adalah menemukan mereka yang sakit, mereka yang memiliki virus, dan mengisolasi mereka, menemukan kontak mereka dan mengisolasi mereka," ujar Mike Ryan.

Menurut dia, langkah lockdown yang diterapkan banyak negara di dunia kurang efektif.

Pasalnya, jika suatu daerah hanya dikunci dan tidak melakukan penerapan kesehatan maka sia-sia.

Misal daerah yang di-lockdown itu dibuka maka penyakit bisa muncul kembali. 

"Bahaya saat ini dengan lockdown. Jika kita tidak menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang kuat sekarang, ketika pembatasan gerakan dan lockdown itu dicabut, bahayanya penyakit ini akan melompat kembali," imbuhnya.

Lantas, Mike Ryan mencontohkan Korea Selatan, Singapura dan Cina yang melakukan pembatasan sosial sekaligus pengujian tes covid-19 secara massal.

Direktur Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dr. Mike Ryan mengatakan bhahwa langkah-langkah untuk mencegah penyebaran Virus Corona harus dilakuak secara besar-besaran.
Direktur Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dr. Mike Ryan mengatakan bhahwa langkah-langkah untuk mencegah penyebaran Virus Corona harus dilakuak secara besar-besaran. (AFP/FABRICE COFFRINI)

 Terancam Batal Juara Liga Inggris karena Virus Corona, Jurgen Klopp Singgung Fans yang akan Menggila

"Setelah kami menekan transmisi, kami harus mencari virusnya. Kita harus berjuang melawan virus," ujar dia.

Lantas, Mike Ryan menambahkan bahwa vaksin memang diyakini akan datang.

Meski demikian, saat ini semua harus bekerja aktif.

Apalagi, vaksin diperkirakan baru bisa siap digunakan secara luas setidaknya setahun lagi.

“Vaksin akan datang, tetapi kita harus keluar dan melakukan apa yang perlu kita lakukan sekarang,” ungkap Mike Ryan. (TribunWow.com/Mariah Gipty)

 
Sumber: TribunWow.com
Tags:
World Health Organization (WHO)Virus CoronaYouTube
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved