Virus Corona
Polda Jateng akan Tindak Tegas Kerumunan Massa, Irjen Rycko: Saya Rasa Warga Paham Betul
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Rycko Amelza Dahniel akan menindak dengan tegas semua kegiatan yang menimbulkan massa banyak.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Kapolda Jawa Tengah, Irjen Rycko Amelza Dahniel akan menindak dengan tegas semua kegiatan yang menimbulkan massa banyak.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Youtube KompasTV, Selasa (24/3/2020), Irjen Rycko mengaku bersama seluruh jajaran kepolisian se-Jawa Tengah, tidak akan segan untuk membubarkan paksa jika masih ada yang nekat.
Menurutnya hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk melindungi semua warga dari penyebaran Virus Corona.
• Jokowi Sudah Kalkulasi Skenario Terburuk Dampak Virus Corona: Harapannya di Skenario Sedang
"Kita tentunya akan melakukan diskresi kepolisian dalam rangka untuk melindungi warga," ujarnya Irjen Rycko.
"Bagi yang berkerumun akan kita paksa untuk membubarkan diri," tegasnya.
Selain itu, dirinya menegaskan sementara ini tidak akan memberikan izin untuk menggelar kegiatan-kegiatan yang mengundang banyak orang.
Dirinya berharap semua pihak bisa memahami keputusan tersebut dan bisa menunda kegiatan tersebut sampai kondisinya sudah memungkinkan.
Namun, jika tetap ada yang masih ngeyel, Irjen Rycko akan mengambil langkah tegas.
"Dan kita sama sekali tidak mengizinkan kegiatan-kegiatan yang menimbulkan masa yang banyak," jelasnya.
"Kalau pun masih juga, sudah diimbau, sudah diberitahu, sudah dijelaskan, tidak mau juga, kita akan paksa bubar."
• Dinyatakan Sembuh, Pasien Nomor 12 Corona Sebut Satpam RS Kabur saat Bertemu Dia: Kayak Lihat Setan
Sementara itu, dirinya yakin semua warga Jawa Tengah bisa menyikapi semuanya dengan baik.
Irjen Rycko juga meminta seluruh warga Jateng bisa membantu memerangi penyebaran Virus Corona, yaitu dengan cara tetap mengikuti semua arahan yang sudah diberikan.
"Saya rasa warga Jawa Tengah sudah paham betul, apalagi ini adalah musuh kita bersama," pungkasnya.
Simak videonya:
Tak Mau Lockdown, Ganjar Pranowo Ungkap Ketakutan Warga Jateng
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengaku tak akan menerapkan lockdown di wilayahnya akibat Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Ganjar menyebut istilah lockdown justru akan semakin membuat masyarakat ketakutan.
Tak hanya itu, istilah lockdown disebutnya juga kental dengan kepentingan politik.

• Tak Mau Otoriter Atasi Corona, Prabowo Sebut Dokter sebagai Pahlawan Bangsa: Kami akan Kerja Keras
• Rapid Test Virus Corona Segera Dilakukan di Kota Bekasi, Rahmat Effendi: Ada 2.000 Warga
Pernyataan tersebut disampaikan Ganjar melalui tayangan YouTube 'DUA SISI' Kompas TV, Minggu (22/3/2020).
"Tidak, jadi cerita lockdown itu kemudian menjadi bahasa politis yang bisa dipahami dengan berbagai cara," jelas Ganjar.
"Mereka yang pemahamannya bagus menerima ini dengan enak saja."
Menurut Ganjar, warga yang tak memahami konsep lockdown yang sebenarnya justru akan panik jika hal itu benar-benar dilakukan untuk mencegah penyebaran Virus Corona.
Terkait hal itu, Ganjar pun mengungkap sejumlah pertanyaan masyarakat yang enggan ia menerapkan lockdown di Jawa Tengah.
"Mereka yang pemahamannya panik ya akan muncul, maaf saya sudah berkeliling bertemu masyarakat," kata Ganjar.
"'Kalau lockdown siapa yang kasih makan saya? Berapa makanan yang ada di sana? Bolehkah Anda memberikan kompensasi terhadap kehidupan saya yang semakin kacau dan pendapatan yang tidak menentu?," ujarnya.
• 3 Kepala Dinas di Karawang Jadi Pasien Dalam Pengawasan Corona, Diduga dari Ikut Acara HIPMI
Melanjutkan penjelasannya, Ganjar lantas mengungkapkan rangkap makna istilah lockdown.
"Maka barangkali istilah lockdown itu menjadi satu istilah yang diksinya itu dibaca dua," kata dia.
"Satu, sisi mengerikan banget buat mereka yang enggak mengerti, yang satu lagi dibaca sebagai politik."
Karena itu, Ganjar menyebut isolasi lebih tepat dilakukan untuk mengatasi Corona ketimbang melakukan lockdown.
"Maka sebenarnya konsep di undang-undang itu kan jelas to, isolasi saja," jelasnya.
"Pakai istilah isolasi ini maka metode yang lebih sesuai dengan kearifan lokal masing-masing bisa dilakukan."
• Ashanty Peduli Tenaga Medis yang Jadi Garda Terdepan Lawan Corona: Aku Kasih 200 Pack Ayam per Hari
Simak video berikut ini menit ke-10.20:
(TribunWow/Elfan Nugroho/Jayanti)