Breaking News:

Virus Corona

Dinyatakan Sembuh, Pasien Nomor 12 Corona Sebut Satpam RS Kabur saat Bertemu Dia: Kayak Lihat Setan

Pasien nomor 12 Virus Corona mencurahkan isi hatinya setelah dinyatakan positif terinfeksi virus yang berasal dari Wuhan, China itu.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
KOMPAS.COM/HANDOUT
Ilustrasi Covid-19 atau Virus Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Pasien nomor 12 Virus Corona mencurahkan isi hatinya setelah dinyatakan positif terinfeksi virus yang berasal dari Wuhan, China itu.

Dilansir TribunWow.com, ia menceritakan saat-saat dirinya mendatangi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat, untuk diisolasi.

Bahkan, ia menyebut kala itu setiap orang yang bertemu dengannya langsung kabur karena takut tertular Corona.

Termasuk, satpam yang bertugas di rumah sakit tersebut.

Soal Liburan Krisdayanti, Raul Lemos: Saya Tak Mungin Ceroboh Tempatkan Keluarga Terpapar Corona

Cek Gejala Virus Corona Hari ke-6: Mulai Demam Ringan, Susah Menelan hingga Nyeri pada Jari-jari

Hal itu disampaikannya melalui tayangan YouTube DAPOER GEAR, Minggu (21/3/2020).

Pria asal Bandung itu menyatakan, dirinya enggan dijemput pihak rumah sakit di kediamannya setelah dinyatakan positif terkena Corona.

Ia bahkan datang menaiki sepeda motor ke rumah sakit tersebut untuk diisolasi.

"Jadi saya itu ke sana pakai motor, sendiri malam-malam. Dalam hati tuh kayak 'Wah isolasi nih gue, semimggu ada nih'," kata dia.

"Jadi perjalanan tuh pelan-pelan naik motor, dinikmati gitu."

Pria yang berprofesi sebagai penari itu langsung diarahkan petugas setelah sampai di rumah sakit.

Ia langsung diminta mendatangi ruang isolasi.

Ceritakan Pengalaman saat akan Diisolasi, Mantan Pasien Positif Virus Corona: Satpamnya Hilang

"Begitu sampai sana saya sudah dikasih tahu 'Kalau begitu sampai kamu masuk ruang khusus infeksi'," kata dia.

"Itu benar-benar ruang isolasi banget di Hasan Sadikin."

Ia menceritakan, sesampainya di ruang isolasi dirinya bertemu dengan dua orang satpam yang tengah berjaga.

"Begitu saya datang, itu memang gerbangnya sudah dibuka, kan harusnya gerbang ditutup ya," ujarnya.

"Sudah ada satpam dua, 'Mau ke mana? Saya mau ke Kemuning. Kenapa? Saya bilang saya suspect' gitu kan," imbuhnya.

Namun tak disangka, ia menyebut kedua satpam tadi langsung kabur setelah mengetahui dirinya jadi suspect Corona.

"Ya udah saya parkir ke basemen, saya buka jas hujan, buka helm, udah lah naik aja ke atas," ujar dia.

"Satpamnya hilang, walaupun ya oke lah mereka security, mungkin mereka kurang edukasi."

Beda Cara Gading Marten dan Ashanty saat Pandemi Corona Berimbas pada Omset Bisnis Mereka

Melanjutkan ceritanya, sambil terbahak dia menyebut banyak orang yang bersikap serupa saat bertemu dengan pasien Corona.

Ia bahkan menyatakan, banyak orang yang dulu melihatnya layaknya melihat setan.

"Atau mungkin mereka juga parno soalnya memang banyak yang parno tuh kayak gitu," kata dia.

"Yang benar-benar lihat saya tuh kayak lihat setan, kabur."

Simak video berikut ini menit ke-10.45:

Alasan Belum Terapkan Lockdown

Pada kesempatan lain, sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terang-terangan mengungkap alasan kebijakan lockdown belum juga diterapkan di Indonesia meskipun korban terus bertambah.

Dilansir TribunWow.com, Jokowi pun menyinggung tingkat kedisplinan masyarakat Indonesia dalam menjalankan imbauan pemerintah.

Jokowi menilai, setiap negara memiliki kondisi yang berbeda.

Sehingga, tak semua negara harus menerapkan kebijakan lockdown untuk mencegah pandemi Corona.

 Keuskupan Agung Jakarta akan Siarkan Seluruh Misa Pekan Suci secara Live Streaming di Tengah Corona

 Soal Isu Lockdown akibat Corona, Karni Ilyas Soroti Nasib Pekerja Harian: Kalau Cuma Teriak Gampang

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam Rapat Terbatas (Ratas) dengan gubernur seluruh Indonesia yang disiarkan saluran YouTube tvOneNews, Selasa (24/3/2020).

"Ada yang bertanya pada saya, kenapa kebijakan lockdown tidak kita lakukan?," ucap Jokowi.

Terkait hal itu, ia pun menyinggung kondisi dan kedispilinan setiap negara yang berbeda-beda.

"Perlu saya sampaikan bahwa setiap negara memiliki karakter yang berbeda, memiliki kebudayaan yang berbeda, memiliki kedisiplinan yang berbeda," ucap Jokowi.

"Oleh sebab itu kita tidak memilih jalan itu."

Hingga kini, Jokowi mengaku sudah memiliki analisa soal negara yang menerapkan kebijakan lockdown akibat Corona.

Ia menilai, kebijakan paling tepat untuk diterapkan di Indonesia yakni jaga jarak dengan orang lain atau physical distance.

"Dan itu sudah saya pelajari, saya memiliki analisa-analisa sewaktu ini dan semua negara ada semuanya kebijakan mereka apa, mereka melakukan apa, kemudian hasilnya seperti apa, semuanya dari Kementerian Luar Negeri," kata Jokowi.

"Terus kita pantau setiap hari sehingga negara kita memang yang paling pas adalah physical distancing."

 Kisah Maidar, Ilmuwan Asal Aceh di Jerman Hadapi Virus Corona, Sembunyi di Bunker sejak 27 Februari

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam saluran YouTube tvOneNews, Selasa (24/3/2020).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam saluran YouTube tvOneNews, Selasa (24/3/2020). (YouTube tvOneNews)

Jokowi meyakini, physical distancing adalah cara paling tepat untuk mencegah penyebaran virus dengan nama lain Covid-19 itu.

"Menjaga jarak aman, itu yang paling penting," ujar Jokowi.

"Kalau itu bisa kita lakukan saya yakin bahwa kita akan bisa mencegah penyebaran Covid-19 ini."

Karena itu, mantan wali kota Solo itu mengajak semua masyarakat Indonesia untuk disiplin menjaga jarak dari orang lain.

Bahkan, Jokowi turut menyinggung warga yang diisolasi namun tetap melakukan kegiatan di luar rumah.

"Tetapi dibutuhkan sebuah kedisiplinan yang kuat, membutuhkan ketegasan yang kuat," imbuh Jokowi.

"Jangan sampai yang sudah diisolasi, saya membaca sebuah berita sudah diisolasi masih membantu tetangganya yang mau hajatan."

"Ada yang sudah diisolasi masih beli handphone dan belanja di pasar. Saya kira kedisplinan untuk diisolasi itu yang paling penting." (TribunWow.com)

Tags:
Virus CoronaCovid-19BandungJoko WidodoJokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved