Virus Corona
APD untuk Tenaga Medis Langka, RSUD Moewardi Pilih Produksi Sendiri dengan Harga Terjangkau
Minimnya alat pelindung diri (APD) di tengah hiruk pikuk pandemi Virus Corona, membuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo produksi APD.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Minimnya alat pelindung diri (APD) di tengah hiruk pikuk pandemi Virus Corona, membuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo memproduksi APD sendiri .
APD tersebut dijual dengan harga yang terjangkau yakni Rp 50 ribu untuk satu APD.
Lebih murah dibanding harga di pasaran yang mencapai Rp 150 ribu.
Kendati lebih terjangkau, pihak RSUD Moewardi menjamin, proses pembuatan APD tersebut dilakukan dengan steril.
Hal ini disampaikan oleh Kabid pelayanan RSUD Moewardi Solo Bambang SW seperti dikutip TribunWow.com dari tayangan KompasTV, Senin (23/3/2020).
Ditemui di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Bambang mengatakan pihaknya memperhatikan kebersihan para pembuat APD tersebut.
"Pembuatannya biar tetap steril, yang jahit harus tetap cuci tangan, pakai hands wrap, tetap pakai masker," ujar Bambang.
Namun, Bambang mengatakan produksi APD tersebut hanya untuk memenuhi kebutuhan internal rumah sakit saja.
"Kalau provinsi, dinkes, kan sama saja dengan rumah sakit, kalau dinkes minta ya kita buatkan," papar Bambang.
Dalam sehari, pihak RSUD Moewardi mampu meproduksi 200 hingga 250 APD yang bisa digunakan tenaga medis.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo rupanya turut mengapresiasi langkah inovatif dari RSUD Moewardi tersebut.
Ganjar pun meminta kepada sejumlah fasilitas kesehatan untuk menghubungi pihak dinas kesehatan provinsi untuk mendapatkan APD.
"Rumah Sakit Moewardi dengan kreatif membuat (APD) sendiri, harganya jauh lebih murah," ujar Ganjar pada para awak media.
"Maka kepada rumah sakit-rumah sakit yang ada di Jawa tengah, anda boleh kontak ke dinas kesehatan provinsi agar kita menyiapkan dengan baik," imbuhnya.
Bukan cuma itu, Ganjar juga mengatakan pihaknya sebisa mungkin membantu meringankan beban pemerintah pusat dalam penanganan pandemi ini.
Ia berharap langkah kreatif yang dilakukan oleh RSUD Moewardi dapat ditiru oleh daerah lain.
"Kita di daerah membantu pusat, jangan membebani pusat. Dengan cara apa? Kita harus inovatif dan kreatif," ucapnya. (*)