Breaking News:

Virus Corona

Pantau Wisma Atlet, Jokowi: Saya Berharap Rumah Sakit Corona Ini Tidak Digunakan

Presiden RI Joko Widodo menyampaikan penjelasannya setelah melakukan pemantauan RS darurat Corona di Wisma Atlet Kemayoran

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube KompasTV
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan pemantauan ke rumah sakit darurat penanganan Virus Corona (Covid-19) yang mengambil tempat di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Utara, Senin (23/3/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan pemantauan ke rumah sakit darurat penanganan Virus Corona (Covid-19) yang mengambil tempat di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Utara.

Jokowi memberikan penjelasannya terkait perkembangan terkini Wisma Atlet.

Ia mengatakan wisma atlet telah dapat ditempati oleh pasien Covid-19.

Para pekerja menyiapkan peralatan di Ruang ICU di Tower 7 Wisma Atlet yang menjadi Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19, di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/3/2020). Ruangan di tower 7 lantai 1, 2, dan 3 Wisma Atlet dimodifikasi menjadi ruang ICU, radiologi, hingga farmasi. Rumah sakit ini siap dioperasikan pada Senin (23/3). Warta Kota/Alex Suban
Para pekerja menyiapkan peralatan di Ruang ICU di Tower 7 Wisma Atlet yang menjadi Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19, di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/3/2020). Ruangan di tower 7 lantai 1, 2, dan 3 Wisma Atlet dimodifikasi menjadi ruang ICU, radiologi, hingga farmasi. Rumah sakit ini siap dioperasikan pada Senin (23/3). Warta Kota/Alex Suban (Warta Kota/Alex Suban)

Istana Pastikan Birokrasi Tak akan Hambat Penanganan Corona, Dany Ichdan: Perlu Kita Jaga Sama-sama

Namun di sisi lain, Jokowi juga tidak ingin Wisma Atlet digunakan sebagai rumah sakit Corona.

Dikutip dari tayangan langsung YouTube Kompastv, Senin (23/3/2020), awalnya Jokowi membahas soal kapasitas Wisma Atlet sudah siap untuk menampung 3.000 pasien, dari total kapasitas 24.000 orang.

Ia juga mengatakan bahwa mulai dari alat pelindung diri, hingga ruang penanganan pasien Covid-19 di Wisma Atlet terpantau siap untuk digunakan.

"Saya juga melihat sarana, pra sarana telah siap, baik untuk ruang penanganan pasien, baik ventilator semuanya sudah siap, APD juga sudah siap," jelasnya.

Meskipun sudah siap dipakai, Jokowi mengakui ia tak ingin Wisma Atlet digunakan sebagai rumah sakit untuk menampung Covid-19.

Alasan dirinya mengatakan hal tersebut, karena ia berharap jumlah pasien Covid-19 di Indonesia tidak akan bertambah banyak, sehingga cukup rumah sakit rujukan yang digunakan untuk menampung pasien Covid-19.

"Sehingga kita harapkan nanti sore rumah sakit darurat untuk Corona ini telah bisa dipakai, tetapi saya berharap rumah sakit Corona ini tidak digunakan," jelas Jokowi.

"Artinya rumah sakit yang ada, yang kita telah siapkan jauh hari sebelumnya, telah bisa laksanakan penanganan Virus Corona ini," lanjutnya.

Berdasarkan keterangan Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, per Minggu (22/3/2020), terhitung total 514 orang positif Covid-19.

48 pasien telah meninggal, dan 29 pasien telah diumumkan sembuh.

Terdapat juga tiga provinsi baru yang terjangkit Covid-19.

Provinsi baru yang terjangkit Covid-19 di antaranya adalah Kalimantan Selatan, Maluku dan Papua.

Hingga Sabtu (21/3/2020) kemarin, tiga provinsi tersebut belum ada terkonfirmasi kasus positif Virus Corona.

Kalimantan Selatan dan Maluku kini ada satu kasus, sedangkan Papua ada dua kasus.

 UPDATE Jumlah Pasien Positif Corona di Jateng Bertambah Jadi 15 Orang, 3 Meninggal Dunia

Lihat videonya di bawah ini:

Tim Medis Berbagi Suka Duka Tangani Corona

Sebagai orang yang berada di garda terdepan dalam menghadapi wabah Virus Corona (Covid-19), para tenaga medis sangat riskan ikut tertular virus dari pasien yang mereka tangani.

Meskipun wajib mengurus pasien karena sudah menjadi tugas mereka, di sisi lain ketakutan juga kadang menyerang saat menangani pasien Covid-19.

Spesialis paru RSUP Pershabatan, dr. Mia Elhidsi menceritakan suka dan duka yang ia rasakan selama menangani pasien positif Covid-19 di Indonesia.

Petugas medis berada di dalam ruangan infeksius Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan, Sumatera Utara, Rabu (4/3/2020).
Petugas medis berada di dalam ruangan infeksius Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan, Sumatera Utara, Rabu (4/3/2020). (dok/TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI)

 Polisi Hentikan Konser Organ Tunggal di Tangerang, Antisipasi Penyebaran Virus Corona

Dikutip dari YouTube Kompastv, Kamis (19/3/2020), awalnya Mia bercerita bagaimana seluruh dunia kini sedang berjuang bersama-sama menghadapi wabah yang telah menjadi pandemi.

"Ini ibaratnya perang dunia ketiga, dan kami sebagai tenaga kesehatan itu sebagai garda terdepannya," kata Mia.

Ia mengakui perasaannya campur aduk saat dirinya ditugaskan menangani pasien positif Covid-19.

Beban berat dirasakan Mia saat menghadapi pasien Covid-19, di sisi lain Mia merasa bahwa apa yang ia lakukan adalah demi kebaikan masyarakat Indonesia.

"Kita betul-betul merasa itu amanah yang sangat berat, tapi di satu sisi kita merasa itu suatu kehormatan," paparnya.

"Suka dukanya juga lebih kuat."

Mia lalu membandingkan kondisinya yang senantiasa berada di tengah bahaya, dengan orang-orang lain yang bisa berada di rumah, menerapkan social distancing atau pemisahan jarak sosial.

"Kami setiap hari justru dengan sadar, dengan sengaja kami mendatangi pasien-pasien yang positif Corona," katanya.

"Kita memang tangani, kita kontak, kita sapa, kita periksa bagaimana keadaannya, dan lain sebagainya."

Mia mengatakan sebagai tenaga medis, ia terhormat bisa ditugaskan menangani pasien Covid-19.

dr. Mia Elhidsi melalui sambungan telepon di acara Rosi Kompas TV pada Kamis  (20/3/2020).
dr. Mia Elhidsi melalui sambungan telepon di acara Rosi Kompas TV pada Kamis (20/3/2020). (YouTube KompasTV)

Tapi di sisi lain sebagai manusia biasa, rasa takut tak bisa ia pungkiri, Mia senantiasa khawatir akan keselamatan dirinya, dan keluarganya yang selalu menunggu kepulangannya di rumah.

"Di sisi lain kita juga manusia, punya keluarga di rumah, kita punya risiko tinggi untuk tertular, kalau kita positif, keluarga di rumah berisiko juga," tutur Mia.

Wabah Covid-19 diakui Mia berbeda dari wabah yang lain, saat menghadapi wabah ini, Mia mengakui ada rasa khawatir dan takut.

Lihat videonya mulai menit awal:

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
JokowiVirus CoronaCovid-19Wisma AtletAchmad YuriantoJakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved