Virus Corona
Keluhan Orangtua Tenaga Tim Medis Anaknya Terpapar Corona: Saya Sendiri yang Cari Masker Buat Dia
Curhatan orangtua seorang tenaga tim medis yang kini anaknya harus menjalani isolasi karena terpapar Corona
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Sebagai orang yang menangani langsung pasien Virus Corona (Covid-19), tenaga medis memiliki risiko paling besar tertular wabah tersebut.
Orangtua tim medis Uli Ungkot, menceritakan bagaimana kondisi anaknya yang kini juga telah tertular Covid-19.
Uli mengeluhkan kurangnya perlatan, dan perlengkapan pengaman, selama anaknya bekerja menangani pasien Covid-19.

• Cara Bersihkan Ponsel dari Virus Corona, Antisipasi Covid-19 Dapat Menempel di Barang Cukup Lama
Dikutip dari YouTube Kompastv, Senin (23/3/2020), awalnya Uli menceritakan kondisi anaknya yang kini telah terpapar Covid-19.
"Anak saya, putri saya dipilih menjadi garda terdepan untuk mengatasi Corona ini," kata Uli.
"Anak saya sekarang juga diisolasi karena terpapar Corona," lanjutnya.
Uli mengeluhkan minimnya peralatan yang diperoleh anaknya saat menghadapi wabah Covid-19.
"Cuman selama ini, dia mengeluhkan masker, peralatan yang masih belum standar WHO," jelas Uli.
Ia bahkan mengaku dirinya sendiri yang berusaha menyediakan masker yang layak untuk anaknya tersebut.
"Sampai saya sendiri yang cari-cari masker buat dia," ujar Uli.
"Karena namanya seorang ibu, saya takut tiap hari dia menghadapi itu."
"Saya cari masker sudah enggak ada lagi, enggak dijual di mana-mana," sambungnya.
Tak tega melihat anaknya setiap hari bekerja mempertaruhkan nyawa dengan alat yang minim, Uli mengatakan dirinya telah mengeluhkan kondisi anaknya kepada anggota DPR RI.
"Sebagai ibu saya sedih, saya enggak mau anak saya kenapa-kenapa," ujar Uli.
"Saya sampai bilang gimana kalau cuti saja."
"Tapi dia bilang, kalau saya cuti saya enggak bisa nolong mereka," ucap Uli menirukan jawaban anaknya kala itu.
Di satu sisi Uli mengaku bangga anaknya memiliki komitmen untuk menangani pasien Covid-19.
Sampai saat ini Uli belum bertemu anaknya karena putrinya masih menjalani isolasi, dan hanya sebatas berkomunikasi lewat video call.
"Saya mohon sekali pemerintah melihat, menangani betul-betul para tenaga medis ini," jelas Uli.
Berdasarkan keterangan Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, per Minggu (22/3/2020), terhitung total 514 orang positif Covid-19.
Empat puluh delapan pasien telah meninggal, dan 29 pasien telah diumumkan sembuh.
Terdapat juga tiga provinsi baru yang terjangkit Covid-19.
Provinsi baru yang terjangkit Covid-19 di antaranya adalah Kalimantan Selatan, Maluku dan Papua.
Hingga Sabtu (21/3/2020) kemarin, tiga provinsi tersebut belum ada terkonfirmasi kasus positif Virus Corona.
Kalimantan Selatan dan Maluku kini ada satu kasus, sedangkan Papua ada dua kasus.
• Pasien Positif Corona di Batam yang Hadiri Acara GPIB Meninggal, 60 Orang yang Kontak Diobservasi
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
Najwa Shihab Buka Curhatan Tenaga Medis
Presenter Najwa Shihab, membagikan sejumlah kisah para tenaga medis yang kian hari semakin sibuk berjuang menghadapi Covid-19.
Dikutip dari unggahan akun Instagram resmi Najwa Shihab, @najwashihab, Kamis (19/3/2020).
Berikut adalah sepenggal kisah perjuangan para pahlawan yang tak kenal istirahat menangani Covid-19 di Indonesia.

• Jokowi Peringatkan Warga Nakal di Tengah Corona: Jangan sampai Dilihat sebagai Kesempatan Liburan
Pada slide pertama tampak sebuah foto sejumlah dokter di rumah sakit dengan pakaian alat pelindung diri lengkap.
Mereka nampak sedang memantau data-data medis di lembaran kertas, dan komputer.
Foto tersebut dilengkapi dengan sebuah pesan dari tenaga medis yang tak dijelaskan identitasnya.
Pesan tersebut mengungkapkan rasa rindu yang begitu kuat kepada anaknya, namun pada saat yang bersamaan enggan berada dekat lantaran takut apabila dirinya terinfeksi, maka anaknya juga bisa menjadi korban Covid-19.
"Mau pulang belum berani. Gak bisa pisah tidur sama anak, ribet." tulis seorang tenaga medis.
Foto di slide kedua menampilkan tiga orang dokter berpose menggunakan alat pelindung diri (APD) yang nampak tidak seperti APD pada umumnya.
APD yang dikenakan tiga dokter tersebut memiliki ukuran yang berbeda-beda, dan tidak menutupi seluruh bagian tubuh mereka.
Foto tersebut disertai keluhan sulitnya mendapatkan APD yang layak, padahal mereka lah garda terdepan melawan Covid-19.
"Kita kesulitan untuk mendapatkan APD (Alat Pelindung Diri), sedangkan kita harus menolong orang yang terinfeksi, apalagi ini kasus pandemi." tulis seorang tenaga medis.
Pada slide terakhir, terdapat foto seorang dokter berdiri menggunakan APD lengkap.
Yang menarik adalah caption dari foto tersebut.

Dituliskan bahwa sebagai tenaga medis yang setiap hari, tanpa henti menangani wabah Covid-19, mereka harus patungan demi membeli vitamin agar tetap bisa bekerja.
"Untuk tetap fit tentunya kami butuh suplemen, beli vitamin aja kami harus patungan," tulis tenaga kesehatan.
Waktu istirahat diceritakan begitu minim, dan langka.
"Kami tetap terjaga, semalaman nggak bisa tidur. Bahkan baru bisa mandi jam 1 malam," lanjutnya.
Najwa juga menyertakan caption terhadap unggahannya tersebut.
Ia menyampaikan apresiasinya terhadap para tim medis yang telah berjuang menekan penyebaran Covid-19.
Najwa turut mengimbau agar masyarakat Indonesia membantu perjuangan para tenaga medis tersebut dengan beraktivitas di rumah, bagi mereka yang memiliki pilihan untuk tetap di rumah.
(TribunWow.com/Anung)