Virus Corona
Dokter Keluhkan Warga Tak Isolasi Diri hingga Nekat Liburan: Kalau Mau Bantu Kami, Diamlah di Rumah
Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Persahabatan, dr. Erlina Burhan mengungkap keluhannya terkait Virus Corona.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Persahabatan, dr. Erlina Burhan mengungkap keluhannya terkait kelakuan sebagian masyarakat di tengah wabah Virus Corona.
Hal itu diungkapkan dr. Erlina Burhan melalui sambungan telepon acara Kabar Khusus TV One pada Minggu (22/3/2020).
Mulanya, dr. Erlina Burhan mengatakan bahwa prediksi Virus Corona akan terus meningkat.
• Takut Ancaman Corona di Papua, KKB OPM Kirim Pesan pada Pemerintah, Singgung Singapura dan Malaysia
Sehingga, tak mungkin jika rumah sakit rujukan bisa merawat semua pasien positif Covid-19
"Karena tidak mungkin rumah sakit rujukan yang ada sekarang itu menampung semua pasien yang positif."
"Kan kita prediksinya akan bertambah terus nih pasien yang positif," ujar Erlina.
Lantas, Erlina menyinggung masyarakat yang selama ini masih banyak tidak patuh dengan imbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah.
Ia menyinggung banyaknya orang yang pergi berlibur padahal sengaja diliburkan untuk menghindari penyebaran Virus Corona.
"Apalagi kita perhatikan masyarakat tidak patuh ya, sangat abai, sudah diliburkan, anak sekolah juga diliburkan tapi masih banyak tapi masih banyak masyarakat yang bersosialisasi di luar."
"Masih ke mall, masih pergi acara dan lain-lain, padahal seharusnya social distancing atau physycal distancing ini harus dijalankan," singgungnya.
• Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor Umumkan 1 dari 5 Pasien PDP Positif Virus Corona
Pasalnya, wabah ini bukan hanya menyangkut diri sendiri melainkan bisa menular ke orang lain.
"Tujuannya adalah bukan saja menyelamatkan diri sendiri, tapi juga menyelematkan orang sekitar yang kita cintai," ucap dia.
Sehingga, Erlina meminta masyarakat tetap berada di rumah jika memang ingin membantu petugas kesehatan.
"Jadi dibayangkan kalau ingin membantu kami petugas kesehatan, diamlah di rumah, karena kalau Anda tidak diam di rumah masih terus keluar rumah, dan bersoalisasi maka kemungkinan tertular itu akan selalu ada," ujar Erlina.
Erlina secara blak-blakan mengatakan bahwa rumah sakit juga tak akan bisa merawat pasien Covid-19 di ruang isolasi karena banyaknya penderita.
Jika masyarakat tak patuh, maka bisa saja wisma atlet juga akan penuh.
"Bilamana makin banyak pasien kami rumah sakit sudah tidak sanggup lagi merawat di ruang isolasi."
"Bahkan juga wisma atlet juga mungkin enggak cukup lagi kalau masyarakat tidak patuh," peringatnya/
• Antisipasi Corona Merebak, Polisi Bubarkan Pesta Pernikahan di Purwokerto: Tak Ada Permintaan Izin
Lihat videonya mulai menit ke-2:58:
Minta Gejala Ringan Corona Isolasi Mandiri
Pada kesempatan yang sama, Erlina juga memberikan saran pada para pasien Covid-19 yang masih mengalami gejala ringan.
Erlina mulanya mengatakan bahwa penderita Covid-19 memiliki gejala yang bermacam-macam.
• Takut Ancaman Corona di Papua, KKB OPM Kirim Pesan pada Pemerintah, Singgung Singapura dan Malaysia
"Ya jadi gejala klinis dari Covid ini kan bervariasi, yang sangat rinngan yang mungkin hanya demam saja, yang ringan disertai juga dengan batuk," ujar Erlina.
Lalu, Erlina menyarankan bagi penderita gejala ringan untuk lebih baik merawat dan mengisolasi diri di rumah.
Penderita gejala ringan juga harus bisa menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"Kalau sangat ringan, saya lebih setuju kalau isolasi di rumah tidak ke mana-mana, di rumah saja, mengisolasi dirinya, mengisolasi di rumah."
"Makan yang cukup, istirahat yang cukup, cuci tangan, pakai masker, berjarak dari rumahnya," jelasnya.
Namun, jika keadaan tidak memungkinkan seperti adanya penderita tinggal di tempat yang sempit bersama keluarganya lebih baik disarankan untuk ke rumah sakit.
Pasalnya, mudah akan mudah menular ke anggota keluarga lain.
• Raditya Dika Ungkap Kabar Duka, Satu Temannya Meninggal akibat Virus Corona: Terpapar saat Bertugas
"Tapi bila itu tidak memungkinkan, kan ada saja orang Indonesia yang mungkin rumahnya satu ruangan nah ini saya setuju kalau pasien-pasien yang ringan ini dirawat atau diinapkan di wisma atlet."
"Tetapi untuk yang berat di rumah sakit lah ya," ucapnya.
Menurutnya, selama tidak sesak maka penderita Covid-19 tidak perlu ke rumah sakit.
"Kalau kami sih dari akademisi inginnya rapid test ini berbasi molekuler, kalau dari rapid test itu kemudian terbukti positif dan tetapi pasiennya tidak sesak."
"Ya jadi kalau tidak sesak itu hanya demam, batuk itu memang disarankan untuk karantina di rumah, atau karantina di wisma atlet," jelas dia.
Jika pasien sudah mengalami sesak dengan batas tertentu, Erlina mengungkapkan bahwa penderita harus segera dibawa ke rumah sakit.
• Instagram Andrea Dian Dibanjiri Dukungan dan Doa dari Para Artis setelah Umumkan Positif Covid-19
"Tapi kalau sesak misalkan nafasnya kalau dihitung lebih dari 30 kali per menit, atau kalau diukur satu rasi oksigennya itu kan ada alatnya kalau ditempel di ujung jari, kalau di bawah 90 itu harus segera ke rumah sakit, ditata kelola di rumah sakit," ujar Erlina.
Erlina mengatakan bahwa rumah sakit lebih baik digunakan hanya penderita berat lantaran mengingat daya tampung yang terbatas.
"Karena tidak mungkin rumah sakit rujukan sekarang ini menampung semua pasien yang positif," pungkasnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)