Terkini Daerah
Cerita Warga soal Longsor di Cianjur Terjang Puluhan Rumah: Saat Pulang Tahu-tahu Sudah Begini
Lereng bukit setinggi 200 meter longsor dan menggerus permukiman penduduk di Desa Karangnunggal, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Lereng bukit setinggi 200 meter longsor dan menggerus permukiman penduduk di Desa Karangnunggal, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (22/3/2020) dini hari.
Akibatnya, 20 rumah ambruk diterjang tanah yang menggerus bebatuan dan pohon-pohon, serta belasan rumah lainnya rusak sedang dan ringan.
Longsor menerjang empat perkampungan di wilayah Desa Karangnunggal, yakni Kampung Belendung, Pasarean, Cibule, dan Munjul.
• Antisipasi Covid-19, Gresik Tetapkan Darurat Virus Corona meski Belum Ada Pasien yang Positif
Firasat tak enak
Satu di antara warga Kampung Belendung, Eni (40) menceritakan, sebelum longsor terjadi, hujan deras mengguyur perkampungan sejak petang.
Ibu dua anak itu mengaku punya firasat tak enak mengingat permukiman yang ditempatinya itu sendiri merupakan zona rawan pergerakan tanah.
“Benar saja, tiba-tiba dari atas dengar suara dorokdok-dorokdok, seperti pohon yang tumbang, lalu suara gemuruh, saya langsung lari keluar bawa anak. Kalau suami saat itu sedang pengajian di masjid,” tutur Eni kepada Kompas.com, Minggu (22/3/2020).
Eni beruntung rumahnya hanya mengalami rusak ringan, namun ia mendapati belakang rumah mertuanya ambruk tertimbun tanah.
Bersama warga, ia pun bergegas untuk menyelamatkan mertuanya yang sudah jompo.
“Alhamdulilah selamat, tapi rumahnya rusak parah, tertimbun tanah sedalam lutut,” ucap dia.
Rumah jebol
Sementara Engkos (55), warga Kampung Pasarean menuturkan, rumahnya jebol diterjang pohon besar yang tergerus longsor.
Kondisi rumahnya sendiri nyaris rata dengan tanah.
Engkos beruntung saat kejadian sedang tidak di dalam rumah.
“Waktu itu kan di sini sedang ada Rajaban (pengajian) di masjid. Jadi, rumah kebanyakan pada tinggali, saat pulang tahu-tahu sudah begini,” ujarnya.