Breaking News:

Virus Corona

Tak Ingin Salah Persepsi, Achmad Yurianto Tegaskan Klorokuin Bukan untuk Pencegahan Virus Corona

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menegaskan obat jenis klorokuin bukan untuk pencegahan Virus Corona.

medscape.com/kompas.com
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menegaskan obat jenis klorokuin bukan untuk pencegahan Virus Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menegaskan obat jenis klorokuin bukan untuk pencegahan Virus Corona.

Maka dari itu, Achmad Yuri meminta masyarakat tidak membeli ataupun menyimpan klorokuin.

Hal itu disampaikan oleh Achmad Yurianto yang diketahui dari unggahan Youtube BNPB Indonesia, Sabtu (21/3/2020).

Jubir Pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, Kamis 19 Maret 2020
Jubir Pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, Kamis 19 Maret 2020 (Youtube Kompastv)

WNA di Bali Tewas di Pinggir Jalan Sempat Diduga Serangan Jantung, Ternyata Positif Virus Corona

Dilansir TribunWow.com, Yuri tidak ingin ada salah persepsi dari masyarakat terkait kegunaan dari obat tersebut.

Yuri menjelaskan, klorokuin merupakan obat untuk penyembuhan bukan pencegahan.

Jadi obat itu diperuntukan untuk pasien yang sudah dinyatakan positif Virus Corona.

"Ini adalah obat yang akan segera kita datangkan dan salah satu obat itu sudah akrab kita ketahui yang disebut klorokuin," ujar Yuri.

"Sekali lagi klorokuin obat digunakan untuk penyembuhan, bukan untuk pencegahan," tegasnya.

Maka dari itu, Yuri menghimbau dengan sangat kepada semua masyarakat untuk tidak membeli klorokuin.

Dirinya juga mengingatkan jika klorokuin merupakan obat keras dan harus mendapatkan resep dari dokter.

"Oleh katena itu tidak perlu masyarakat membeli dan menyimpan klorokuin," jelas Yuri.

"Ingat, klorokuin adalah obat keras yang hanya bisa dibeli dengan menggunakan resep dokter," sambungnya.

Pasien 01 Sita Tyasutami Enggan Disebut Pahlawan Corona, Ungkap Siapa yang Pantas: Mereka Luar Biasa

Yuri berharap, masyarakat bisa menyadari hal tersebut.

Apalagi jika mereka tidak terdampak Covid-19.

"Oleh karena itu kami mohon tidak ada persepsi yang salah, yang menganggap bahwa kloril adalah obat untuk mencegah infeksi covid-19," harapnya.

"Sehingga masyarakat tidak perlu berbondong-bondong membeli dan menyimpannya di rumah."

"Karena ini adalah obat yang hanya bisa diberikan melalui resep domter dan tentunya melalui pengawasan tenaga kesehatan." tutupnya.

Simak videonya mulai menit ke- 7.10

Anies Baswedan Tegaskan Seluruh Kegiatan Perkantoran Dihentikan

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali memberikan penekanan soal pentingnya social distanching di tengah merebaknya Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, penekanan dari Anies Baswedan kali ini dikhususkan untuk beberapa perusahaan.

Dalam unggahan Youtube KompasTV, Sabtu (21/3/2020), Anies Baswedan menghimbau dengan sangat kepada para perusahaan untuk bisa bekerja sama dalam pencegahan Covid-19.

Hal itu dilakukan menyusul terus bertambahnya pasien positif Virus Corona, khusunya di DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Sampaikan Perkembangan Penanganan Kasus Virus Corona, Jumat (20/3/2020)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Sampaikan Perkembangan Penanganan Kasus Virus Corona, Jumat (20/3/2020) (youtube kompastv)

 UPDATE Virus Corona di Indonesia: 32 Pasien Meninggal, 369 Positif, 700.000 Orang Berisiko Tertular

Bahkan saat ini, Anies Baswedan telah menetapkan status tanggap darurat bencana di Jakarta selama 14 hari ke depan.

"Pemprov DKI Jakarta setelah membicarakan bersama dengan unsur Polda, dengan unsur Kodam, juga kita mendiskusikannya dengan ketua Satgas Percepatan Penanggulangan Covi-19 di tingkat nasional," ujar Anies Baswedan.

"Maka pada hari ini kita menetapkan bahwa Jakarta sebagai tanggap darurat bencana wabah Covid-19," jelasnya.

"Ini ditetapkan untuk masa waktu 14 hari ke depan dan bisa diperpanjang, menyesuaikan dengan kondisi."

Maka dari itu, Anies Baswedan meminta semua perusahaan untuk menghentikan aktivitasnya.

Dengan kata lain mengeluarkan kebijakan berupa work from home atau bekerja dari rumah.

Tak hanya itu, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga akan menutup semua tempat hiburan yang berada di Jakarta.

"Mulai hari Senin kita akan melakukan peniadaan kegiatan hiburan, yang nanti detail itemnya akan disampaikan oleh Dinas Pariwisata," ungkap Anies Baswedan.

"Tapi menegaskan bahwa seluruh kegiatan perkantoran untuk sementara waktu dihentikan, menutup fasilitas operasional dan tidak melakukan kegiatan di perkantoran tetapi lakukan di rumah," sambungnya.

 Tingkat Kematian Pasien Virus Corona Indonesia Lebihi Italia, Ahli: Bukan karena Virusnya yang Ganas

Namun jika terpaksa hal tersebut tidak bisa dilakukan, maka opsinya yaitu dengan mengurangi semaksimal mungkin pegawai yang tetap bekerja di kantor.

Termasuk juga mengurangi waktu operasi maupun fasilitas.

"Bagi perusahaan yang tidak bisa menghentikan total maka diminta untuk mengurangi kegiatan tersebut sampai batas paling minimal," kata Anies Baswedan.

"Minimal jumlah karyawannya, minimal waktu kegiatannya, dan minimal fasilitas operasionalnya."

"Serta mendorong sebanyak mungkin karyawan bekerja dari rumah," pungkasnya.

 Simak videonya:

 (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaAchmad YuriantoKlorokuin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved