Virus Corona
Tak Sekadar Social Distancing, Menhan Israel Naftali Bennett Minta Jaga Kontak dengan Orang Tua
Menteri Pertahanan Israel, Naftali Bannett memberikan penjelasan mengenai cara pencegahan pandemi Virus Corona. Bukan sekadar social distancing.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Menteri Pertahanan Israel, Naftali Bannett memberikan penjelasan mengenai cara pencegahan pandemi Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com dari YouTube Naftali Bannett, Sabtu (21/3/2020), dirinya mengatakan pencegahan pandemi Virus Corona bukan hanya sekadar melakukan jarak sosial, atau social distancing ataupun melakukan pengetesan.
Menurut, Naftali Bannett wujud dari social distancing tersebut adalah menjaga jarak dengan orang yang sudah tua.
Alasannya yaitu Covid-19 lebih mudah menyasar pada orang yang sudah lanjut usia dibandingkan dengan anak muda.

• Mahfud MD Minta Jajarannya Tak Berbicara Jauh soal Virus Corona: Dulu Saya yang Turun karena Ribut
"Hal yang paling penting lebih dari menjaga sosial umum, lebih dari pengujian, dan lebih dari apa pun, adalah memisahkan orang tua dengan orang yang lebih muda," ujar Naftali Banner.
"Masalah utama yang paling mematikan adalah ketika nenek memeluk cucunya," imbuhnya.
Dirinya membuktikan dengan beberapa data dari kasus kematian kasus Virus Corona di dunia.
Menurutnya, rasio kematian pada anak muda dengan usia di bawah 20-30 tahun hanya sekitar 0,1 persen.
Sebaliknya untuk orang tua, perbandingan meninggalnya yaitu 1 dari 5 kasus.
"Karena Corona adalah virus unik, dalam arti bahwa itu jauh lebih mematikan bagi orang tua daripada orang muda," jelas Naftali Banner.
"Di banyak negara dengan tingkat orang muda meninggal Miliki 0% atau 0,1% orang di bawah usia 30 atau 20 tahun."
"Di mana orang tua yang berusia di atas 80 dan 70, satu dari lima, satu dari tujuh dari mereka, yang mendapatkan virus, mati," sambungnya.
• Seminar di Bogor Disebut Jadi Lokasi Awal Penyebaran Virus Corona, Panitia Acara Tak Ditemukan
Maka dari itu, langkah bijak yang harus dilakukan saat ini di tengah merebaknya Virus Corona yaitu menjauhkan diri dari para orang tua, terutama pada kakek ataupun nenek.
Jangan sampai para anak muda justru membawa Virus Corona (courier) kepada keluarganya sendiri.
"Jadi yang perlu kita lakukan selama periode ini adalah merawat nenek dan kakek tetapi dari jauh," ungkapnya.
"Jangan memasuki rumah, jangan memeluk mereka, karena Anda mempertaruhkan mereka," tutupnya.
Simak video lengkapnya:
Lakukan Rapid Test
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan rapid tes atau tes cepat Virus Corona sudah mulai dilakukan, yaitu pada Jumat (20/3/2020).
Hal itu disampaikan Jokowi dalan jumpa pers di Istana Merdeka yang ditayangkan melalui Youtube Sekretariat Presiden.
Dilansir TribunWow.com, Jokowi menjelaskan Jakarta Selatan merupakan daerah yang menjadi prioritas dilakukan rapid test Covid-19.
Jokowi menjelaskan, hal tersebut karena berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Selatan mempunyai tingkat penyebaran Virus Corona tertinggi.
Menurut Jokowi, daerah tersebut sudah diketahui melalui kontak tracking yang sudah dilakukan, berdasarkan rantai penyebaran Virus Corona.
"Mengenai rapid tes, memang sudah dilakukan sore hari ini," ujar Jokowi.
• Indy Rahmawati Kaget Tahu Rutinitas Harian Mahfud MD, Bangun Pukul 3 Pagi Lalu Urus Seabrek Keluhan
Sementara itu untuk prosedurnya, dikatakan oleh Jokowi, para petugas akan mendatangi langsung rumah-rumah warga, khususnya yang sudah berstatus orang dalam pantauan (ODP).
Lokasi rapid test pertama dilakukan di Jakarta Selatan yang dinilai merupakan daerah dengan tingkat penyebaran Virus Corona tertinggi dibandingkan dengan daerah-daerah lain.
Menurutnya, Jakarta Selatan menjadi daerah yang harus segera ditangani sebelum penyebarannya semakin luas, termasuk juga semua daerah di DKI Jakarta.
Seperti yang diketahui, DKI Jakarta memang menjadi provinsi dengan penyebaran tertinggi, khususnya di Jakarta Selatan.
"Di wilayah yang dulu sudah diketahui, ada kontak tracking dari pasien-pasien yang positif sehingga dari situlah didatangi dari rumah ke rumah untuk di tes," jelasnya.
"Jadi memang ada prioritas, dan kita memorioritaskan wilayah yang berdasarkan hasil pemetaan menunjukan hasil yang paling rawan," sambungnya.
"Di Jakarta Selatan," tegas Jokowi.
Simak videonya:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)