Virus Corona
Ketimbang Jokowi, Mardani Ali Justru Puji Upaya Anies Baswedan Tangkal Corona: Imbauan Aja Tak Cukup
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengapresiasi upaya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangkal wabah Virus Corona.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengapresiasi upaya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangkal wabah Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Mardani lantas turut memuji kebijakan Anies Baswedan yang melarang salat Jumat di wilayah ibu kota hingga dua minggu ke depan.
Namun, pujian itu tak dilayangkannya untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Kamis (19/3/2020), Mardani menyebut warga kurang mempedulikan imbauan Jokowi agar mereka bekerja dan beribadah di dalam rumah.

• Dinyatakan Positif Corona seusai Pulang dari Turki, Bima Arya Ngaku Hanya Alami Batuk Kecil
• Bahas Corona, Haris Azhar Gamblang Bandingkan Imbauan Jokowi dan Petugas Medis: Saya Agak Terenyuh
Terkait kritikan tersebut, Mardani mengklaim ia tak bicara atas nama partai oposisi.
"Yang pertama saya ingin mendeklarasikan, ini enggak ada koalisi oposisi ya, ini masalah kita bersama," kata Mardani.
"Kalaupun ada, saya punya perbedaan, ini dalam rangka mendesak pemerintah untuk bersikap lebih provert."
Mardani lantas menyoroti eksor masker yang justru naik pesat setelah Virus Corona melanda China.
Ia menilai, hal itu tak selayaknya dilakukan oleh pemerintah karena Virus Corona juga mengancam Indonesia.
"Tetapi saya punya data, katanya dari Januari, di Februari ekspor masker itu naik 75 kali lipat," ujar Mardani.
Tak hanya itu, Mardani juga menyoroti ketersediaan masker yang makin menipis hingga kini.
"Padahal dulu itu 19 ribu rupiah biasanya satu pack isinya 12, sekarang 300 ribu rupiah pun enggak ada yang jual," kata Mardani.
"Jadi buat saya ekspor ini tanda tidak ada koordinasi."
• Bahas Corona, Haris Azhar sampai Garuk Kepala saat Tak Diberi Kesempatan Bicara KSP, Lihat Reaksinya
Lebih lanjut, Mardani menyinggung imbauan pemerintah kepada masyarakat untuk tetap tinggal di dalam rumah.
Ia menilai, imbauan itu tak cukup untuk menghalangi masyarakat beraktivitas di luar rumah.
Terkait hal itu, Mardani lantas menyinggung imbauan yang disampaikan langsung oleh Jokowi.
"Yang kedua, imbauan tidak cukup," terang Mardani.
"Pak Jokowi mengimbau kerja di rumah, ibadah di rumah tapi besoknya orang antri MRT."
Imbauan Jokowi itu dinilainya berbanding terbalik dengan upaya yang dilakukan Anies Baswedan.
Bahkan, Mardani mengaku mengapresiasi upaya Anies Baswedan mengurangi penularan Virus Corona di Jakarta.
"Pemda DKI sekarang sudah mencatat ini per kelurahan detail, kalau saya mengapresiasi Pemda DKI daerah hot zone-nya mana saja," kata dia.
"Bahkan per hari ini, Anies Baswedan bersama dengan ulama DKI, 2 minggu ke depan salat Jumat ditiadakan dalam rangka untuk meminimalisir."
• Dinyatakan Positif Corona seusai Pulang dari Turki, Bima Arya Ngaku Hanya Alami Batuk Kecil
Simak video berikut ini menit ke-4.00:
Jokowi Didesak Reshuffle
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung angkat bicara soal berbagai sorotan yang diarahkan pada Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.
Akibat Corona, Menkes Terawan dianggap tak bekerja dengan baik.
Hal itu berimbas pada permitaan sejumah pihak yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera mereshuffle Menkes Terawan.
Melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (18/3/2020), Pramono Anung menyebut semua kritikan soal Menkes Terawan sudah didengar langsung oleh Jokowi.
• Satu Pasien Positif Corona, Wali Kota Singkawang Kalbar Tetapkan Kota Berstatus KLB
Pada kesempatan itu, mulanya Pramono membeberkan sistem kerja kabinet setelah wabah Corona menyerang Indonesia.
"Jadi mulai hari Senin kemarin semua sidang kabinet telah dilakukan secara video conference," ucap Pramono.
"Dan pada hari Senin kita mulai, setiap hari ada dua sidang kabinet yang dipimpin langsung oleh presiden dan wakil presiden."
Pramono menyatakan, semua kabinet diizinkan untuk bekerja dari rumah.
Hal itu dilakukan untuk mencegah penularan virus dengan nama lain Covid-19.
"Dan bagi para menteri tidak diwajibkan melakukan video conference dari kantor, bisa dari rumah," kata Pramono.
"Karena beberapa yang meminta melakukan video conference dari rumah masing-masing."
• Takut Corona, Hotman Paris Karantina Diri 14 Hari: Gue Campur Minyak Kelapa, Penting Kuman Mati
Terkait kabinet, Pramono langsung menanggapi soal kritikan terhadap Menkes Terawan.
Ia mengklaim, kritikan tersebut memang diperlukan agar pemerintah mengevaluasi kinerja yang belum maksimal.
"Sebuah kritikan tentunya kami dengarkan karena bagaimanapun pemerintahan ini menjadi baik, menjadi kuat kalau kritik itu selalu ada," jelas Pramono.
"Dan pemerintah itu enggak boleh enggak dikritik karena kritik itu obat yang paling mujarab."
Bahkan, menurutnya Jokowi sudah mendengar langsung kritikan soal kinerja Menkes Terawan.
Ia menjelaskan, Jokowi memegang penuh kewenangan untuk mereshuffle para menteri.
"Dan apa yang disampaikan oleh Koalisi Masyarakat Sipil tentang Menteri Kesehatan tentunya sudah disampaikan dan didengar langsung oleh Bapak Presiden," ungkap Pramono.
"Ya tentunya desakan itu juga kami dengar, tapi kan kewenangan untuk melakukan reshuffle itu kewenangan sepenuhnya Bapak Presiden."
Lebih lanjut, menurut Promono, kini bukanlah saat yang tepat untuk saling menyalahkan.
• Hasil Riset Medis China Sebut Golongan Darah O Lebih Kebal Virus Corona, A Justru Rentan Covid-19
Pramono menilai wabah Corona ini memang sulit dikendalikan dan masih menjadi persoalan di seluruh dunia.
"Ya yang pertama kita tidak boleh dalam kondisi seperti ini saling menyalahkan," kata Pramono.
"Karena ini bukan persoalan yang gampang, ini sudah jadi persoalan dunia."
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)