Virus Corona
Jusuf Kalla Sebut Pemerintah Indonesia Telat Pantau Wabah Corona: Potensinya Mungkin Sangat Besar
Pada acara Mata Najwa, Jusuf Kalla mengakui Indonesia telat dalam melakukan pengecekan terhadap orang-orang yang diduga terpapar Covid-19
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
13. Sulawesi Tenggara 3 orang.
14. Sulawesi Selatan 2 orang.
15. Lampung 1 orang.
16. Riau 2 orang.
Lihat video selengkapnya dari menit awal:
Pemerintah Siap Atasi Lonjakan Positif Corona
Juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan kenaikan jumlah pasien positif COVID-19 masih akan terus terjadi untuk beberapa waktu ke depan.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat memberikan Konferensi Pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu (18/3/2020).

• Ini Link Portal Resmi soal Virus Corona Covid 19, Berisi Informasi Penting hingga Materi Edukasi
Menghadapi lonjakan pasien yang diprediksi akan semakin drastis, Yuri mengatakan pemerintah telah mempersiapkan cara untuk menanggulangi banyaknya pasien positif COVID-19.
Dikutip dari YouTube tayangan langsung BNPB Indonesia, Rabu (18/3/2020), awalnya Yuri menjelaskan mengapa jumlah pasien positif COVID-19 akan terus meningkat.
Ia menyebutkan ada dua faktor naiknya kasus COVID-19, yakni hasil dari pelacakan atau contact tracing yang dilakukan oleh pemerintah.
Faktor lainnya adalah kesadaran dari masyarakat yang mulai memeriksakan diri mereka ketika merasa ada yang tidak beres dengan kondisi kesehatan mereka.
"Perkembangan secara keseluruhan memang pada saat ini sedang akselerasi untuk menjadi semakin naik, jumlah penderita," kata Yuri.
Yuri mengatakan naiknya jumlah pasien positif COVID-19 masih berada dalam kondisi yang wajar, dan sudah diperhitungkan.
"Ini kita maklumi, dan ini juga menjadi gambaran yang lazim di beberapa negara lain, terkait dengan fase-fase awal munculnya kasus positif COVID ini," jelas Yuri.