Virus Corona
Jokowi Minta Warga Serius soal Social Distancing: Jangan Ragu Menegur Orang yang Tidak Disiplin
Presiden RI Joko Widodo meminta masyarakat Indonesia serius melakukan tindakan pencegahan Covid-19, dan ikut menegur orang yang tidak disiplin
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Memasuki angka kasus positif Virus Corona yang telah tembus 300 kasus, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali menyampaikan seruan soal social distancing atau pemisahan jarak sosial.
Jokowi meminta masyarakat serius menerapkan social distancing dan hal preventif lainnya seperti menjaga pola hidup bersih sehat, demi menekan penyebaran wabah Virus Corona (Covid-19).
Dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/3/2020), awalnya Jokowi menjelaskan terkait perkembangan penanganan Covid-19 di dunia internasional.

• Jokowi Siap Distribusikan Obat Corona Langsung ke Rumah Pasien: Sudah Dicoba oleh 1, 2, 3 Negara
Ia mengatakan Indonesia kini telah melakukan langkah cepat untuk menangani virus asal Wuhan, Hubei, China itu.
Jokowi kemudian menyampaikan pesannya kepada masyarakat Indonesia agar terus maksimal dalam melakukan semua upaya penekanan Covid-19 yang telah diserukan oleh pemerintah, mulai dari social distancing, hingga menjaga kesehatan badan.
"Saya tegaskan lagi bahwa kita harus saling mengingatkan untuk disiplin mengikuti protokol kesehatan dalam mengurangi penyebaran Covid-19," kata Jokowi.
Presiden yang kini menjabat di periode kedua itu juga meminta warganya agar tak segan menegur orang yang lalai atau abai dalam menerapkan tindakan pencegahan Covid-19.
"Jangan ragu untuk menegur seseorang yang tidak disiplin dalam menjaga jarak, tidak mencuci tangan, dan abai menjaga kesehatannya," tegas Jokowi.
"Bagi yang terbukti positif terinfeksi Covid-19, atau menduga diri ada kemungkinan terinfeksi, segera isolasi diri, dan menjaga kesehatan," lanjutnya.
Jokowi juga memberikan instruksi bagi daerah-daerah yang sudah terinfeksi Covid-19, maupun yang belum terinfeksi.
Instruksi kepada daerah yang belum terinfeksi adalah agar pemerintah daerah wilayah tersebut semakin memperketat protokol kesehatan, guna mencegah potensi penyebaran Covid-19.
Selanjutnya, untuk daerah yang sudah terlanjur terinfeksi Covid-19, Jokowi meminta pemerintahan daerah yang berwenang agar mengimbau warganya melakukan isolasi, dan memberikan bantuan kepada warganya yang membutuhkan.
Data kasus positif Covid-19 pada Jumat (20/3/2020), terhitung sudah mencapai angka 369 kasus.
Jumlah pasien meninggal telah mencapai angka 32 jiwa.
Diketahui pada Kamis (19/3/2020) korban jiwa berada di angka 25.
Sedangkan pasien yang telah sembuh berjumlah 17 orang yang kini telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
• Cerita Suka Duka Dokter RSUP Persahabatan Tangani Pasien Virus Corona: Ibaratnya Perang Dunia 3
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
Jokowi: Jangan sampai Dilihat sebagai Kesempatan Liburan
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan pesannya kepada masyarakat Indonesia terkait wabah Virus Corona (Covid-19).
Jokowi memperingatkan agar imbauan social distancing atau pemisahan jarak sosial, ditanggapi dengan serius.
Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Jokowi, lantaran ia masih banyak menemukan laporan soal warganya yang memanfaatkan imbauan beraktivitas di rumah, untuk waktu liburan.

• Liburkan Sekolah selama 2 Minggu karena Corona, Jokowi: Siswa Belajar dari Rumah, Jangan ke Warnet
Dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/3/2020), awlanya Jokowi menjelaskan bahwa prioritas pemerintah Indonesia saat ini adalah menekan penyebaran Covid-19.
"Prioritas kita adalah mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas lagi," katanya.
Cara penekanan di antaranya adalah dengan mengurangi mobilitas masyarakat Indonesia melalui kampanye social distancing.
"Kita terus menggencarkan, sosialisasi untuk menjaga jarak, social distancing, dan mengurangi kerumunanan yang membawa risiko penyebaran Covid-19," jelas Jokowi.
Pada Rapat Terbatas yang diadakan di Istana, Kamis (19/3/2020), Jokowi juga meminta kepada para menteri dan kepala lembaga, untuk terus menyerukan social distancing.
"Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah betul-betul harus kita sampaikan terus, sehingga betul-betul bisa dijalankan secara efektif di lapangan," kata Jokowi.

Jokowi menyadari tidak seluruh masyarakat Indonesia mampu bekerja di rumah.
Bagi warga yang harus bekerja seperti biasa, Jokowi berpesan agar selalu menjaga jarak untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.
Kemudian Jokowi menyampaikan peringatannya terhadap masyarakat Indonesia yang justru ambil kesempatan dalam imbauan aktivitas di rumah.
"Jangan sampai kebijakan ini dilihat sebagai sebuah kesempatan untuk liburan, saya lihat Sabtu Minggu kemarin di Pantai Carita, di puncak, lebih ramai dari biasanya, sehingga hal ini akan memunculkan sebuah keramaian yang berisiko memperluas penyebaran Covid-19," tegas Jokowi.
Ayah Gibran Rakabuming Raka itu juga meminta agar penerapan social distancing dilakukan terhadap sarana transportasi umum.
"Saya juga minta diterapkan secara ketat menjaga jarak, social distancing, di area-area publik, termasuk di dalam transportasi publik, seperti di bandara, pelabuhan, stasiun kereta api, stasiun bus, untuk mencegah penyebaran Covid-19," lanjutnya.
Demi meningkatkan efektivitas penekanan wabah Covid-19, Jokowi meminta Tim Gugus Tugas Covid-19 merangkul tokoh-tokoh agama untuk memastikan segala kegiatan keagamaan yang melibatkan massa dalam jumlah besar agar ditunda.
Sebab konsentrasi massa dalam jumlah besar akan meningkatkan potensi penyebaran Covid-19.
(TribunWow.com/Anung)