Virus Corona
Bertaruh Nyawa, Tenaga Medis Virus Corona akan Terima Asurasi dari Menkeu Sri Mulyani Total 6,1 T
Menkeu Sri Mulyani sudah menyiapkan anggaran sebesar 6,1 triliun untuk memberikan asuransi kepada tenaga medis yang menangani kasus Virus Corona.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah menyiapkan anggaran sebesar 6,1 triliun untuk memberikan asuransi kepada tenaga medis di Indonesia, khususnya yang terlibat dalam penanganan kasus Virus Corona.
Seperti yang diketahui peran dari para tenaga medis menjadi sangat vital di tengah merebaknya Virus Corona.
Tenaga medis itulah yang saat ini berada di barisan terdepan dalam pencegahan penyebaran kasus Covid-19.
Dan tentunya mempunyai risiko paling tinggi, tidak khayal, nyawa bahkan bisa menjadi taruhan andai mereka ikut terpapar Virus Corona.
• Soal Rapid Test Corona, Jokowi Sebut Sudah Dimulai dan Daerah Ini yang Diprioritaskan Lebih Dulu
Tak hanya itu, mereka juga rela menghabiskan waktunya untuk tetap berada di rumah sakit.
Maka dari itu, Sri Mulyani sudah menyiapkan sebuah penghargaan atas jasa dari para tenaga medis yang sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan pasien positif Virus Corona.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam rapat terbatas bersama jajarannya melalui sambungan video, seperti yang dikutip TribunWow.com dari Youtube KompasTV, Jumat (20/3/2020).
"6,1 triliun untuk asuransi dan santunan kepada tenaga-tenaga medis yang sekarang mereka ada di depan," ujar Sri Mulyani.
"Yang menghadapi risiko paling besar," sambungnya.
"Kita akan berikan asuransi santunan kepada tenaga medis yang menangani covid ini," jelasnya.
Namun untuk saat ini, angaran tersebut masih terus dimatangkan oleh Kementerian Keuangan.
"Untuk biayanya sedang dimatangkan, namun kita sudah mencadangkan total untuk intervensi ini antara 3,1 triliun hingga 6,1 triliun."
Simak videonya:
Curhatan Dokter RSUP Persahabatan saat Tangani Pasien Corona: Ibarat Perang Dunia Ketiga
Dokter Paru RSUP Persahabatan, dr. Mia Elhisdsi mengungkapkan bagaimana kesannya dalam menangani pasien kasus Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, dari acara Rosi yang tayangan di Youtube KompasTV, kamis (19/3/2020), dr. Mia Elhisdi mengibaratkan kondisi yang dialami oleh negara di seluruh belahan di dunia, termasuk Indonesia seperti sedang menghadapi perang dunia ketiga.
Khususunya ditujukan kepada tim medis yang bisa dikatakan maju paling depan dalam memerangi penyebaran Virus Corona.
Bahkan sampai mempertaruhkan nyawanya.

• UPDATE Jumlah Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Dikoreksi, Kini Jadi 308 Kasus
"Sepertinya dunia ini sedang berasama-sama berjuang melawan Covid-19," ujar dr. Mia Elhisdi.
"Jadi ini ibaratnya perang dunia ketiga dan kami sebagai tenaga kesehatan itu sebagai garda terdepannya," ungkapnya.
Selain itu, dr. Mia Elhisdi mengaku mempunyai dua sisi baik dan buruk saat menjadi tenaga medis yang menangani Covid-19.
Sisi baiknya yaitu mendapatkan pengormatan tinggi dari semua masyarakat maupun pemerintah.
Sedangkan sisi buruknya jelas pada risiko yang akan diterima, yaitu bisa ikut terpapar Virus Corona.
"Jadi yang berbeda adalah bebannya, jadi kita betul-betul merasa itu amanah yang sangat berat, tapi di satu sisi kita merasa itu suatu kehormatan," jelasnya.
"Di mana kita merasa lebih dihormati dan lebih merasa dibutuhkan," sambung dr. Mia Elhisdi.
"Di satu sisi kita merasakan sesuatu yang inside-nya begitu."
Tidak hanya itu, berbeda dengan masyarakat yang diimbau untuk menerapkan social distanching, sedangkan untuk tim medis justru dituntut untuk berkontak langsung dengan pasien positif Virus Corona.
Termasuk juga dengan para pekerja lain yang dianjurkan untuk bekerja di rumah, namun juga tidak berlaku untuk tim medis, selain itu juga pekerja pelayanan publik lainnya.
• 3 Anggota Keluraga Tewas karena Corona, 4 Orang Lain Terinfeksi setelah Makan Bersama
"Dan suka dukanya juga lebih kuat sepertinya, seperti kita tahu masyarakat dalam menghadapi Corona ini justru dihimbau untuk social distanching menjaga jarak, kemudian working form home dan lain sebagainya" bebernya.
"Tetapi justru tenaga kesehatan, kami setiap hari justru dengan sadar dengan sengaja mendatangi pasien yang positif Corona."
Dirinya mewakili para tenaga medis lain mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin dalam menangani pasien Virus Corona.
"Kita tangani, kita kontak, kita sapa, kita periksa bagaimana keadannya, dan lain sebagainya, memang seperti itu," kata dr. Mia Elhisdi.
Sementara itu, sisi lainnya lagi yaitu waktu untuk berkumpul dengan keluarga menjadi berkurang.
Ditambah lagi, para tenaga medis merasa ada yang dikhawatirkan ketika bertemu dengan keluarga di rumah, karena justru bisa beresiko tertular Virus Corona.
"Padahal di sisi yang lain kita juga manusia kita mempunyai keluarga di rumah, kita punya risiko tinggi untuk tertular" ungkapnya.
"Kalau kita positif kan keluarga di rumah juga berisiko juga positif."
"Hal itulah sisi yang lebih berbeda dengan penanganan-penanganan kasus emergency lainnya," pungkasnya.
Simak videonya:
(TribunWow.com/Elfan Fajar Nugroho)