Virus Corona
Penjelasan Tjahjo Kumolo terkait Tunjangan untuk ASN yang Bekerja di Rumah akibat Virus Corona
MenPAN-RB, Tjahjo Kumolo berikan penjelasan terkait tunjangan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kerja di rumah.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Tjahjo Kumolo memberikan penjelasan terkait tunjangan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di rumah.
Seperti yang dikabarkan sebelumnya, Tjahjo Kumolo telah meminta kepada para ASN untuk lebih baik bekerja di rumah.
Kebijakan tersebut berlaku sampai akhir Maret 2020 mendatang tentunya dengan melihat perkembangan terbaru kondisi di Indonesia.

• Daftar Rumah Sakit Rujukan Beserta Nomor Kontaknya di Provinsi DKI Jakarta untuk Virus Corona
Hal dilakukan oleh KemenPAN-RB untuk meminimalisir terjadinya kontak fisik dalam rangka pencegahan penyebaran Virus Corona
Dikutip TribunWow.com dari unggahan Youtube KompasTV, Senin (16/3/2020), Tjahjo Kumolo menolak anggapan jika para ASN diliburkan menyusul maraknya penyebaran Virus Corona.
Dirinya memastikan para pegawainya tetap bekerja secara maksimal meski tidak berada di kantor ataupun dinas tertentu.
"Jadi kamu tegasan tidak diliburkan, tapi saya kira bisa diberikan tugas untuk kerja di rumah masing-masing," ujar Tjahjo Kumolo.
"Berkaitan dengan hal tersebut pejabat pembina kepegawaian, baik kementerian, lembaga dan daerah dapat mengatur sistem kerja yang akuntabel," jelasnya.
Sementara itu menyangkut soal tunjangan.
Tjahjo Kumolo meminta semua AsN tidak perlu khawatir.
Ia memastikan untuk tunjangan tetap akan diberikan, meskipun para ASN itu bekerja di rumahnya masing-masing.
"Pemerintah tetap memberikan tunjangan kinerja bagi aparatur sipil negara yang melaksanakan tugas kedinasan dalam bekerja di rumah atau tempat tinggalnya," jelasnya.
• Jokowi Minta Menteri Korbankan Anggaran Tak Penting demi Atasi Corona: Menteri Harus Berani
Simak videonya:
Jokowi Minta Menteri Korbankan Anggaran Tak Penting demi Atasi Corona
Menghadapi wabah Virus Corona (COVID-19) yang semakin menyebar di Indonesia, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta para menterinya bijak dalam mengatur anggaran.
Ia meminta agar anggaran kementerian diprioritaskan untuk membantu masyarakat yang kini sedang menghadapi COVID-19.
Jokowi meminta para menterinya mengabaikan kegiatan-kegiatan yang tak begitu penting.

• Imbau Kerja di Rumah demi Hindari Corona, Jokowi Minta Perusahaan Tak PHK Karyawan
Dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (16/3/2020), awalnya Jokowi menyampaikan imbauan agar bisa beraktivitas di rumah, demi penekanan penyebaran COVID-19.
“Untuk perusahaan-perusahaan atau pemerintah juga bisa melakukan bekerja dari rumah dan juga beribadah di rumah," tutur Presiden Jokowi pada bagian lain pengantar saat memimpin Rapat Kabinet melalui daring, Senin (16/3/2020).
"Ini sekali lagi untuk mengurangi pergerakan karena social distancing itu penting sekali,” lanjutnya.
Jokowi menegaskan bahwa pada situasi saat ini, Indonesia sedang berada dalam kondisi berbeda dari biasanya, dengan adanya wabah COVID-19.
Presiden yang masuk di periode kedua itu, meminta agar penyelenggaraan acara yang tak penting ditunda.
"Sehingga anggaran-anggaran yang berkaitan dengan paket-paket perjalanan dinas dan pertemuan-pertemuan yang tidak perlu ini agar ditahan terlebih dahulu," tegas Jokowi.
Ia menegaskan saat ini Indonesia tidak berada di kondisi yang normal, karena adanya wabah COVID-19.
"Oleh sebab itu yang paling penting sekarang ini, menteri harus berani meng-hold (menahan), anggaran-anggaran dari program-program yang ada," tegasnya.
Jokowi menginginkan anggaran acara yang tidak begitu penting, bisa dialokasikan untuk membantu keberlangsungan hidup masyarakat, terutama masyarakat kecil.
"Sehingga anggaran yang ada itu diarahkan sebesar-besarnya untuk menolong masyarakat, menolong rakyat, buruh, petani, nelayan, pekerja, usaha mikro, usaha kecil," katanya.
"Sehingga anggaran-anggaran yang berkaitan dengan paket-paket perjalanan dinas dan pertemuan-pertemuan yang tidak perlu ini agar ditahan terlebih dahulu," lanjut Jokowi.
• Instruksi Jokowi ke Nadiem Makarim dan Tito Karnavian dalam Atasi Corona: Tak Menimbulkan Kepanikan
Ia juga menyampaikan, dirinya telah meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membekukan anggaran yang dirasa tidak penting.
"Ini ada kurang lebih Rp40-an triliun yang segera nantinya bisa dialirkan untuk program-program yang berkaitan langsung dengan konsumsi masyarakat, yang berkaitan langsung dengan daya beli masyarakat, baik itu petani, nelayan, pekerja, buruh, usaha mikro dan kecil. Saya kira arahnya ke situ," kata Presiden.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-3.00:
(TribunWow/Elfan Nugroho/Anung Malik)