Breaking News:

Kabar Ibu Kota

Dapat Masukan dari Jokowi, Anies Baswedan Hapus Kebijakan Pembatasan Transportasi Umum di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedana akhirnya menghapus kebijakan sebelumnya tentang adanya pembatasan transportasi umum di Ibu Kota.

Tangkap layar Youtube/KompasTV
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam jumpa pers di Kantor Balai Kota, Senin (16/3/2020). Dirinya menghapus kebijakan tentang Pembatasan Transportasi Umum di Jakarta setelah mendapat masukan dari Presiden Jokowi. 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedana akhirnya menghapus kebijakan sebelumnya tentang adanya pembatasan transportasi umum di daerah Ibu Kota.

Seperti yang diketahui, Anies Baswedan sebelumnya menerapkan kebijakan pembatasan transportasi umum di Jakarta, baik TansJakarta, MRT maupun LRT.

Kebijakan tersebut diambil dengan tujuan untuk mengurangi terjadinya  interaksi atau kontak fisik dalam rangka pencegahan penyebaran penyebaran Virus Corona.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam jumpa pers, Senin (16/3/2020)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam jumpa pers, Senin (16/3/2020) (Tangkap layar Youtube/KompasTV)

Ketua DPRD DKI Jakarta Minta Anies Baswedan Bekerja Sama dengan Pemerintah Pusat Hadapi Corona

Namun kebijakan dari Anies Baswedan justru dirasa kurang efektif.

Dampak dari adanya pembatasan tersebut, para warga menjadi kesulitan untuk bisa menggunakan transportasi umum tersebut.

Dan imbasnya, pqra calon penumpang harus berantre cukup panjang di deoan halte mauoun stasiun.

Hal itu secara tidak langsung justru semakin mempermudah penyebaran Virus Corona.

Maka dari itu, Anies Baswedan telah menghapus pembatasan transportasi umum di Jakarta.

Alasan lain juga setelah mendapatkan arahan dari Presiden Joko Widodi (Jokowi).

Dikutip TribunWow.com dari tayangan Youtube KompasTV, Senin (16/3/2020), Anies Baswedan mengatakan akan kembali memberlakukan jadwal operasi normal untuk semua transportasi umum di Jakarta.

"Sesuai dengan arahan Bapak Presiden terkait penyelenggaraan kendaraan umum massal untuk masyarakat, maka kami kembali menyelenggarakan dengan frekuensi tinggi untuk penyelenggaraan kendaraan umum di Jakarta," Ujar Anies Baswedan.

Meski begitu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan tetap akan ada beberapa aturan yang diberlakukan.

Dan masih tetap dalam tujuan utama yaitu terciptanya social distancing untuk meminimalisir penyebaran virus  dengan nama lain Covid-19 tersebut.

Daftar Rumah Sakit Rujukan Beserta Nomor Kontaknya di Provinsi DKI Jakarta untuk Virus Corona

Anies Baswedan menjelaskan akan ada pembatasan di setiap bus dan gerbong.

Termasuk juga membatasi jumlah antrean di dalam halte dan stasiun.

"Dan kita akan laksanakan dengan social distanching secara disiplin," kata Anies.

"Artinya akan ada pembatasan jumlah penumpang per bus dan per gerbong di setiap kendaraan umum yang beroperasi di bawah pemprov DKI Jakarta," Jelasnya.

"Juga akan ada pembatasan jumlah antrian di dalam halte dan jumlah antean di stasiun."

"Sekali lagi tujuannya adalah untuk mengurangi risiko penularan."

Dengan aturan tersebut maka memaksa antrean akan terjadi di luar halte dan stasiun.

Menurutnya, hal itu juga bisa mengurangi resiko penyebaran Virus Corona dibandingkan dengan di dalan ruangan.

"Ini semua punya konsekuensi bahwa antrean akan lebih banyak di luar halte dan di luar stasiun," terangnya.

"Antrean di luar halte dan luar stasiun di ruang terbuka dari diskusi dengan para ahli mengurangi tingkat resiko penularan daripada antrean dan kepadatan dalam ruang tertutup," sambungnya.

"Karena itu pembatasan jumlah penumpang per gerbong dan per bus menjadi penting sekali untuk memastikan bahwa jarak fisik antar satu penumpang dengan penumpang lain baik pada saat menuju kendaraan umum maupun selama dalam kendaraan umum tetap terjaga," pungkasnya.

 Simak videonya:

Pakar Komunikasi Politik Nilai Ahok Lebih Bagus dari Anies Pimpin Jakarta: Lebih Kelihatan Actionnya

Anies Baswedan Tegaskan Tak Lockdown Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memastikan meliburkan sementara kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Langkah tersebut diambil sebagai kebijakan untuk menekan penyebaran Virus Corona (COVID-19) di Jakarta.

Mesikpun telah menutup sekolah untuk kegiatan belajar mengajar, Anies menegaskan tidak akan menutup atau memberlakukan lockdown di Kota Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memutuskan menutup sementara proses belajar mengajar di sekolah setelah diadakan diskusi, Sabtu (14/3/2020).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memutuskan menutup sementara proses belajar mengajar di sekolah setelah diadakan diskusi, Sabtu (14/3/2020). (YouTube KompasTV)

 Ketua DPRD DKI Jakarta Minta Anies Baswedan Bekerja Sama dengan Pemerintah Pusat Hadapi Corona

Dikutip dari tayangan langsung Kompastv, Sabtu (14/3/2020), awalnya Anies memaparkan data tentang perkembangan kasus COVID-19 di Jakarta.

Data yang ditunjukkan Anies menunjukkan lonjakan yang cukup tinggi.

"Sebagai informasi atas situasi yang dihadapi Jakarta pada tangal 1 Maret, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) adalah 129 orang, per tanggal 12 Maret, jumlahnya menjadi 586 orang, adapun Pasien dalam Pengawasan (PDP), pada tanggal 1 Maret ada 39, tanggal 12 ini menjadi 261," paparnya.

Anies kemudian menyinggung soal kasus positif COVID-19 di Indonesia.

Ia mengatakan persebaran kasus COVID-19 di Jakarta sudah semakin merata.

"Demi melindungi kepentingan seluruh masyarakat di Jakarta, melindungi kesehatan masyarakat di Jakarta, kami memutuskan untuk mengambil langkah-langkah yang tegas, cepat, dan langkah-langkah ini harus dikerjakan secara disiplin," tegas Anies.

Anies menyebutkan mulai dari tim penanganan COVID-19 bentukan Pemprov DKI Jakarta, hingga anggaran, seluruhnya telah disiapkan, dan dapat diminta bantuan kapanpun, terkait penanganan COVID-19.

 Jakarta Darurat Corona, Anies Baswedan Liburkan Sekolah hingga Tunda Ujian Nasional

Peringatan Anies

Kemudian Anies juga memberikan peringatan kepada seluruh masyarakatnya agar tidak memanfaatkan libur sekolah untuk pergi ke luar rumah.

Ia meminta warganya dapat bertanggung jawab tidak beraktivitas di luar rumah, demi keselamatan seluruh masyarakat.

"Kami mengharapkan pada seluruh komponen masyarakat, dengan sekolah ditutup, kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah, maka kurangi kegiatan-kegiatan di luar rumah," terang Anies.

"Kita tidak melakukan penutupan Kota Jakarta, tapi kami meminta pada semua warga mari ambil sikap bertanggung jawab, bertanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, dan kepada seluruh komponen masyarakat," sambungnya.

Lihat videonya di bawah ini:

(TribunWow/Elfan Nugroho/Anung Malik)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
JokowiAnies BaswedanJakarta
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved