Virus Corona
Achmad Yurianto Prediksi Lonjakan Besar Pasien Positif Corona di Indonesia, Singgung Dua Penyebab
Achmad Yurianto telah memprediksi bahwa dalam waktu dekat Indonesia akan mengalami kenaikan jumlah pasien positif COVID-19 dalam jumlah besar
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto mengatakan bahwa Indonesia akan mengalami kenaikan pasien positif COVID-19 dalam jumlah yang cukup besar.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat mengadakan konferensi pers, Selasa (17/3/2020).
Lonjakan pasien positif COVID-19 dijelaskan Yuri, terjadi karena sejumlah hal, mulai dari hasil tracing pemerintah, hingga kesadaran masyarakat Indonesia.

• Pasien Positif Virus Corona Tambah 38 Orang, Jadi 172, 4 Provinsi Ini Jadi Penyumbang Terbanyak
"Kita menyadari bahwa akan terjadi penambahan pasien yang cukup signifikan nantinya," kata Yuri dikutip dari YouTube Kompastv, Selasa (17/3/2020).
Yuri lalu menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan naiknya jumlah pasien positif COVID-19, di antaranya adalah hasil dari melacak kontak pasien positif COVID-19, dan kesadaran dari masyarakat.
"Ini disebabkan karena satu, contact tracing aktif kita laksanakan," kata Yuri.
"Kedua, edukasi kepada masyarakat semakin gencar dilaksanakan, sehingga masyarakat pun sudah mulai menyadari bahwa mereka juga harus waspada."
Yuri mengatakan semakin naiknya tingkat kewaspadaan dan kesadaran pemerintah, maka mereka semakin memerhatikan kondisi kesehatan tubuh mereka.
Ia menambahkan tidak semua pasien yang melakukan kontak akan dilakukan pemeriksaan swab.
Pemeriksaan swab, nantinya hanya akan dilakukan terhadap pasien tertentu sesuai pertimbangan dokter.
Salah satu pertimbagannya adalah intensitas kontak dengan pasien positif COVID-19.
"Beberapa yang kemudian merasa memiliki kontak dekat, dengan kasus positif yang sudah kita nyatakan, melaksanakan konsultasi kepada dokter, di berbagai rumah sakit, dan di antara mereka tentunya ada yang diputuskan oleh dokter untuk dilakukan pemeriksaan swab," papar Yuri.
Yuri menegaskan karena kunci penanganan COVID-19 ada di masyarakat, maka pemerintah akan terus melakukan edukasi soal penanganan virus asal Wuhan, Hubei, China itu.
"Seluruhnya akan kita edukasi, paling tidak untuk memahami COVID-19 ini apa, bagaimana menularnya, dan bagaimana mencegahnya," jelasnya.
"Mereka akan tahu betul apa yang harus dilakukan, mana kala merasa badannya tidak enak, atau merasa ada sesuatu yang mengganggu pada aspek kesehatannya," tandasnya.
• Tito Karnavian Puji Kecepatan Anies Baswedan Atasi Corona: Sudah Banyak yang Dilakukan Beliau
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-10.36:
Maklumi DKI Banyak Ditemukan Positif Corona
Pada kesempatan yang sama, sebelumnya Achmad Yurianto, telah memaklumi wilayah DKI Jakarta menjadi daerah dengan jumlah pasien positif COVID-19 terbesar di seluruh Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat mengadakaan konferensi pers, Selasa (17/3/2020).
Dikutip dari YouTube Kompastv, Selasa (17/3/2020), awalnya Yuri menjelaskan hingga saat ini, jumlah pasien positif COVID-19 yang telah dideteksi oleh pemerintah adalah 172 kasus.
Lalu dari 172 kasus tersebut, sebagian besar berasal dari ibu kota.
"Dari 172 kasus ini, memang yang terbanyak adalah di DKI," kata Yuri.
Yuri memaklumi mengapa Jakarta memiliki jumlah pasien positif COVID-19 paling banyak.
Alasannya mengatakan hal tersebut karena Jakarta menjadi daerah yang memiliki paling banyak akses masuk.
"Kita memaklumi bahwa pintu gerbang di DKI, pintu gerbang masuk negara di DKI cukup besar," ujar Yuri.

• Tito Karnavian Puji Kecepatan Anies Baswedan Atasi Corona: Sudah Banyak yang Dilakukan Beliau
Selain akses masuk yang banyak, Yuri mengatakan frekuensi perpindahan penduduknya yang sangat tinggi menyebabkan banyak kontak-kontak yang dilakukan oleh warga DKI.
"Kemudian mobilitas penduduknya juga sangat tinggi, dan kemungkinan terjadinya kontak dari kasus-kasus positif yang kita dapatkan, juga cukup besar," sambung Yuri.
Yuri menjelaskan banyak pasien positif COVID-19 yang berhasil terjaring melalui mekanisme pelacakan atau tracing yang dilakukan oleh tim penanganan wabah COVID-19.
"Ini adalah bentuk dari tracing yang berhasil dilaksanakan oleh jajaran Dinas Kesehatan DKI, yang dibantu oleh unsur kepolisian, dan pemerintah daerah setempat untuk melakukan kontak tracing," paparnya.
"Kita bersyukur bahwa cukup banyak yang bisa kita dapatkan," lanjut Yuri.
Yuri mengatakan 172 pasien tersebut merupakan total pasien yang mendapat perawatan di rumah sakit.
Sedangkan untuk orang-orang yang telah dites negatif COVID-19, disarankan mengisolasi diri di rumah mereka masing-masing.
Anies Baswedan Tegaskan Tak Lockdown Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memastikan meliburkan sementara kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Langkah tersebut diambil sebagai kebijakan untuk menekan penyebaran Virus Corona (COVID-19) di Jakarta.
Mesikpun telah menutup sekolah untuk kegiatan belajar mengajar, Anies menegaskan tidak akan menutup atau memberlakukan lockdown di Kota Jakarta.
Dikutip dari tayangan langsung Kompastv, Sabtu (14/3/2020), awalnya Anies memaparkan data tentang perkembangan kasus COVID-19 di Jakarta.
Data yang ditunjukkan Anies menunjukkan lonjakan yang cukup tinggi.
"Sebagai informasi atas situasi yang dihadapi Jakarta pada tangal 1 Maret, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) adalah 129 orang, per tanggal 12 Maret, jumlahnya menjadi 586 orang, adapun Pasien dalam Pengawasan (PDP), pada tanggal 1 Maret ada 39, tanggal 12 ini menjadi 261," paparnya.
Anies kemudian menyinggung soal kasus positif COVID-19 di Indonesia.
Ia mengatakan persebaran kasus COVID-19 di Jakarta sudah semakin merata.
"Demi melindungi kepentingan seluruh masyarakat di Jakarta, melindungi kesehatan masyarakat di Jakarta, kami memutuskan untuk mengambil langkah-langkah yang tegas, cepat, dan langkah-langkah ini harus dikerjakan secara disiplin," tegas Anies.
Anies menyebutkan mulai dari tim penanganan COVID-19 bentukan Pemprov DKI Jakarta, hingga anggaran, seluruhnya telah disiapkan, dan dapat diminta bantuan kapanpun, terkait penanganan COVID-19.
Baca juga soal Virus Corona:
Daftar Terbaru 132 Rumah Sakit Rujukan Corona, di Aceh hingga Papua
Arti PDP dan ODP, Istilah Lengkap Virus Corona
Uji Coba Pertama Dilakukan di AS, Harapan Temuan Vaksin dan Obat Corona
(TribunWow.com/Anung)