Breaking News:

Virus Corona

Atasi Corona, Anies Baswedan Minta Warga Jakarta Maklumi Antrean Panjang Transportasi Umum

Anies Baswedan meminta warga DKI agar mengerti bahwa antrean panjang adalah konsekuensi langkah menekan penyebaran COVID-19 di Jakarta

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Youtube kompastv
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Senin (16/3/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga ibu kota memaklumi akan adanya antrean panjang moda transportasi umum.

Hal tersebut menurutnya maju tidak mau akan terjadi, demi menekan penyebaran wabah Virus Corona (COVID-19).

Informasi tersebut ia sampaikan ketika menyampaikan tentang perkembangan penanganan COVID-19 di Jakarta, pada Senin (16/3/2020).

PEMBATASAN OPERASIONA - Pembatasan operasional Bus TransJakarta yang mulai diberlakukan Hari Senin (16/3/2020) hingga 14 hari ke depan, dikeluhkan warga masyarakat khususnya para pengguna angkutan masal tersebut. Pasalnya dengan pembatasan hanya 13 koridor dan jam operasional mulai dari pukul 06.00 hingga pukul 18.00 dengan interval kedatangan 20 menit, membuat mereka terhambat dalam beraktifitas karena terlalu lama menunggu dan armada yang sedikit. Tak jarang warga pengguna Bus TransJakarta, akhirnya menggunakan taksi online untuk sampai ke lokasi yang akan mereka tuju, akibat adanya pembatasan rute atau koridor yang ada. KOndisi seperti ini membuat antrian warga yang menumpuk di halte seperti yang terjadi di Halte Rawa Buaya, Cengkareng. WARTA KOTA/Nur Ichsan
PEMBATASAN OPERASIONA - Pembatasan operasional Bus TransJakarta yang mulai diberlakukan Hari Senin (16/3/2020) hingga 14 hari ke depan, dikeluhkan warga masyarakat khususnya para pengguna angkutan masal tersebut. Pasalnya dengan pembatasan hanya 13 koridor dan jam operasional mulai dari pukul 06.00 hingga pukul 18.00 dengan interval kedatangan 20 menit, membuat mereka terhambat dalam beraktifitas karena terlalu lama menunggu dan armada yang sedikit. Tak jarang warga pengguna Bus TransJakarta, akhirnya menggunakan taksi online untuk sampai ke lokasi yang akan mereka tuju, akibat adanya pembatasan rute atau koridor yang ada. KOndisi seperti ini membuat antrian warga yang menumpuk di halte seperti yang terjadi di Halte Rawa Buaya, Cengkareng. WARTA KOTA/Nur Ichsan (WARTA KOTA/WARTA KOTA/Nur Ichsan)

Ketua DPRD DKI Jakarta Minta Anies Baswedan Bekerja Sama dengan Pemerintah Pusat Hadapi Corona

Dikutip dari tayangan langsung kompastv, Senin (16/3/2020), awalnya Anies menanggapi pertanyaan salah satu wartawan soal panjangnya antrean TransJakarta.

Ia mengatakan pengananan COVID-19 tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah.

"Ini membutuhkan kerja bersama, menghindari penularan adalah tanggung jawab kita bersama," kata Anies.

Anies menjelaskan apabila terjadi penumpukan di dalam ruangan, hal tersebut akan lebih bahaya dibandingkan antrean di luar ruangan.

"Bila kita membiarkan berdesak-desakkan dalam bis, berdesak-desakkan di halte, maka potensi penularan itu akan meningkat," jelasnya.

Ia mengatakan konsekuensi dari penanganan COVID-19 dalam sektor transportasi umum adalah panjangnya antrean di luar ruangan.

"Ketika kita melakukan pembatasan jarak, tentu akan punya konsekusensi lebih panjang antreannya, dan lebih sedikit jumlah yang diangkut," ujar Anies.

Untuk mengantisipasi panjangnya antrean, Anies mengatakan akan menyesuaikan armada transportasi umum, dan mempercepat interval antar armada.

Namun Anies kembali meminta pengertian warga DKI akan antrean yang mau tidak mau menjadi panjang di luar.

"Antrean tentu akan lebih panjang, ini membutuhkan pengertian dari kita semua," ucap Anies.

Anies menconothkan apabila meremehkan penjagaan jarak antar penumpang, hal tersebut berpotensi meningkatkan penyebaran COVID-19.

"Ketika tidak ada keseriusan, kedisiplinan, di dalam melakukan social distancing (menjaga jarak -red), potensi penularan itu sangat besar," tegasnya.

"Ini bukan soal menjaga aturan, ini soal melindungi diri sendiri, melindungi orang lain, dan melindungi seluruh masyarakat."

Anies kembali menekankan apa yang akan dilakukan olehnya adalah tetap menjaga jarak antar manusia, dan mengembalikan jumlah transportasi umum seperti sedia kala.

"Intinya adalah bahwa kita harus melaksanakan social distancing, dan kita akan melakukan frekuensi normal," tutur Anies.

PSI Minta Anies Baswedan Tinjau Keputusan Pengurangan Transjakarta: Justru Tingkatkan Risiko Corona

Anies Baswedan Tegaskan Tak Lockdown Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memastikan meliburkan sementara kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Langkah tersebut diambil sebagai kebijakan untuk menekan penyebaran Virus Corona (COVID-19) di Jakarta.

Mesikpun telah menutup sekolah untuk kegiatan belajar mengajar, Anies menegaskan tidak akan menutup atau memberlakukan lockdown di Kota Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memutuskan menutup sementara proses belajar mengajar di sekolah setelah diadakan diskusi, Sabtu (14/3/2020).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memutuskan menutup sementara proses belajar mengajar di sekolah setelah diadakan diskusi, Sabtu (14/3/2020). (YouTube KompasTV)

 Ketua DPRD DKI Jakarta Minta Anies Baswedan Bekerja Sama dengan Pemerintah Pusat Hadapi Corona

Dikutip dari tayangan langsung Kompastv, Sabtu (14/3/2020), awalnya Anies memaparkan data tentang perkembangan kasus COVID-19 di Jakarta.

Data yang ditunjukkan Anies menunjukkan lonjakan yang cukup tinggi.

"Sebagai informasi atas situasi yang dihadapi Jakarta pada tangal 1 Maret, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) adalah 129 orang, per tanggal 12 Maret, jumlahnya menjadi 586 orang, adapun Pasien dalam Pengawasan (PDP), pada tanggal 1 Maret ada 39, tanggal 12 ini menjadi 261," paparnya.

Anies kemudian menyinggung soal kasus positif COVID-19 di Indonesia.

Ia mengatakan persebaran kasus COVID-19 di Jakarta sudah semakin merata.

"Demi melindungi kepentingan seluruh masyarakat di Jakarta, melindungi kesehatan masyarakat di Jakarta, kami memutuskan untuk mengambil langkah-langkah yang tegas, cepat, dan langkah-langkah ini harus dikerjakan secara disiplin," tegas Anies.

Anies menyebutkan mulai dari tim penanganan COVID-19 bentukan Pemprov DKI Jakarta, hingga anggaran, seluruhnya telah disiapkan, dan dapat diminta bantuan kapanpun, terkait penanganan COVID-19.

 Jakarta Darurat Corona, Anies Baswedan Liburkan Sekolah hingga Tunda Ujian Nasional

Peringatan Anies

Kemudian Anies juga memberikan peringatan kepada seluruh masyarakatnya agar tidak memanfaatkan libur sekolah untuk pergi ke luar rumah.

Ia meminta warganya dapat bertanggung jawab tidak beraktivitas di luar rumah, demi keselamatan seluruh masyarakat.

Para penumpang menggunakan masker kesehatan saat menumpang KRL Commuterline rute Serpong-Tanah Abang di Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2020). Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta memaparkan secara internal potensi risiko kontaminasi terbesar virus corona atau Covid-19 terjadi di dalam KRL, terutama rute Bogor-Jakarta Kota. Warta Kota/Alex Suban
Para penumpang menggunakan masker kesehatan saat menumpang KRL Commuterline rute Serpong-Tanah Abang di Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2020). Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta memaparkan secara internal potensi risiko kontaminasi terbesar virus corona atau Covid-19 terjadi di dalam KRL, terutama rute Bogor-Jakarta Kota. Warta Kota/Alex Suban (Alex Suban/Alex Suban)

"Kami mengharapkan pada seluruh komponen masyarakat, dengan sekolah ditutup, kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah, maka kurangi kegiatan-kegiatan di luar rumah," terang Anies.

"Kita tidak melakukan penutupan Kota Jakarta, tapi kami meminta pada semua warga mari ambil sikap bertanggung jawab, bertanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, dan kepada seluruh komponen masyarakat," sambungnya.

Lihat videonya di bawah ini:

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaAnies BaswedanJakarta
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved