Virus Corona
Anies Baswedan Sebut Antre Bus di Luar Lebih Aman dari Risiko Corona Dibanding Antri di Halte
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan antrian panjang di luar stasiun atau halte lebih aman dibandingkan berkerumun di ruang tertutup
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan akan mengembalikan jumlah transportasi umum di bawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seperti sedia kala.
Ia menambahkan kebijakan tersebut memiliki konsekuensi tersendiri.
Demi tetap menekan penyebaran Virus Corona (COVID-19), Anies mengatakan akan membatasi jumlah antrian di dalam halte, stasiun, serta jumlah penumpang transportasi umum tersebut.

• Ketua DPRD DKI Jakarta Minta Anies Baswedan Bekerja Sama dengan Pemerintah Pusat Hadapi Corona
Dikutip dari tayangan langsung Youtube KompasTV, Senin (16/3/2020), awalnya Anies mengatakan akan menjalankan mandat dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang meminta transportasi umum untuk selalu disediakan pemerintah daerah.
Anies lalu mengatakan kondisi-kondisi khusus dikembalikannya frekuensi kendaraan umum di tengah wabah COVID-19.
Kondisi tersebut di antaranya adalah pembatasan jumlah penumpang di dalam kendaraan, dan jumlah antrian di dalam ruangan.
"Akan ada pembatasan jumlah penumpang per bus, dan per gerbong, di setiap kendaraan umum yang beroperasi, di bawah Pemprov DKI Jakarta," kata Anies.
"Juga akan ada pembatasan antrian di dalam halte, dan jumlah antrian di dalam stasiun," lanjutnya.
Anies mengatakan antrian panjang di luar ruangan adalah risiko yang harus diambil demi menekan penyebaran COVID-19.
"Ini semua punya konsekuensi, bahwa antrian akan lebih banyak di luar halte, dan di luar stasiun," ujarnya.
Argumennya tersebut berlandaskan hasil diskusi dengan para ahli, yang mengatakan bahwa tingkat risiko penularan COVID-19 di luar ruangan lebih kecil dibandingkan ruangan tertutup.
"Antrian di luar halte, di luar stasiun, di ruang terbuka, dari diskusi dengan para ahli, mengurangi tingkat risiko penularan, dari pada antrian dan kepadatan dalam ruang tertutup," kata Anies.
Atas dasar tersebut Anies mengatakan bahwa antrian panjang di luar ruangan adalah risiko yang mau tidak mau harus diambil.
Anies Baswedan Tegaskan Tak Lockdown Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memastikan meliburkan sementara kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Langkah tersebut diambil sebagai kebijakan untuk menekan penyebaran Virus Corona (COVID-19) di Jakarta.
Mesikpun telah menutup sekolah untuk kegiatan belajar mengajar, Anies menegaskan tidak akan menutup atau memberlakukan lockdown di Kota Jakarta.

• Ketua DPRD DKI Jakarta Minta Anies Baswedan Bekerja Sama dengan Pemerintah Pusat Hadapi Corona
Dikutip dari tayangan langsung Kompastv, Sabtu (14/3/2020), awalnya Anies memaparkan data tentang perkembangan kasus COVID-19 di Jakarta.
Data yang ditunjukkan Anies menunjukkan lonjakan yang cukup tinggi.
"Sebagai informasi atas situasi yang dihadapi Jakarta pada tangal 1 Maret, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) adalah 129 orang, per tanggal 12 Maret, jumlahnya menjadi 586 orang, adapun Pasien dalam Pengawasan (PDP), pada tanggal 1 Maret ada 39, tanggal 12 ini menjadi 261," paparnya.
Anies kemudian menyinggung soal kasus positif COVID-19 di Indonesia.
Ia mengatakan persebaran kasus COVID-19 di Jakarta sudah semakin merata.
"Demi melindungi kepentingan seluruh masyarakat di Jakarta, melindungi kesehatan masyarakat di Jakarta, kami memutuskan untuk mengambil langkah-langkah yang tegas, cepat, dan langkah-langkah ini harus dikerjakan secara disiplin," tegas Anies.
Anies menyebutkan mulai dari tim penanganan COVID-19 bentukan Pemprov DKI Jakarta, hingga anggaran, seluruhnya telah disiapkan, dan dapat diminta bantuan kapanpun, terkait penanganan COVID-19.
• Jakarta Darurat Corona, Anies Baswedan Liburkan Sekolah hingga Tunda Ujian Nasional
Peringatan Anies
Kemudian Anies juga memberikan peringatan kepada seluruh masyarakatnya agar tidak memanfaatkan libur sekolah untuk pergi ke luar rumah.
Ia meminta warganya dapat bertanggung jawab tidak beraktivitas di luar rumah, demi keselamatan seluruh masyarakat.
"Kami mengharapkan pada seluruh komponen masyarakat, dengan sekolah ditutup, kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah, maka kurangi kegiatan-kegiatan di luar rumah," terang Anies.
"Kita tidak melakukan penutupan Kota Jakarta, tapi kami meminta pada semua warga mari ambil sikap bertanggung jawab, bertanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, dan kepada seluruh komponen masyarakat," sambungnya.
Lihat videonya di bawah ini:
(TribunWow.com/Anung)