Kabar Tokoh
Rocky Gerung Diskusi Kejatuhan Rezim Jokowi, Hersubeno Arief: Ini Bukan Gerakan Mendorong Makar
Rocky Gerung menanggapi prediksi pengamat Politik Syahganda Nainggolan soal runtuhnya era pemerintahan Jokowi yang akan terjadi dalam waktu 6 bulan
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Rocky Gerung angkat bicara soal prediksi buatan pengamat Politik Syahganda Nainggolan, yang mengatakan bahwa rezim Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tidak akan mampu selesai hingga akhir periode.
Rocky Gerung mengatakan tanda-tanda keretakan masyarakat Indonesia sudah terlihat di mana-mana, di antaranya adalah masuknya oposisi ke dalam pemerintahan.
Presenter acara Rocky Gerung Official Hersubeno Arief lanjut menegaskan bahwa pembahasan mereka berdasarkan analisis ilmiah, dan bukan bermaksud untuk makar.

• Rocky Gerung Nilai Rezim Jokowi Krisis Oposisi: Dia Enggak Tahu Lagi Ini Matang Apa Busuk
Dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (12/3/2020), awalnya Hersubeno menanyakan pendapat Rocky Gerung soal prediksi jatuhnya Jokowi dalam waktu 6 bulan.
Rocky Gerung menjawab bahwa prediksi tersebut masuk akal.
"Masuk akal saja," katanya.
Pria yang pernah menjadi dosen di Universitas Indonesia (UI) itu lanjut menjelaskan mengapa prediksi jatuhnya Jokowi masuk akal.
Menurutnya, kini ada beberapa tanda keretakan yang telah terjadi di masyarakat Indonesia.
"Variabel sosial misalnya, keakraban bernegara. Sampai sekarang ada ketegangan, ketegangan etnis, ketegangan agama," ujar Rocky Gerung.
Ia juga membahas bagaimana masyarakat Indonesia terpecah saat menghadapi wabah Virus Corona.
"Iya ada virus harusnya ada kebersamaan, yang terjadi segregasi kan. Secara sosial ekonomi ada yang tiba-tiba memborong masker, menimbun bahan pangan," kata Rocky Gerung.
"Padahal sebetulnya kalau terjadi riots, kerusuhan, yang saya timbun itu pasti diserbu oleh orang yang lapar, buat apa nimbun," lanjutnya.
Rocky Gerung melihat Indonesia saat ini dalam kondisi yang tegang.
"Sinyal itu memperlihatkan bahwa perdamaian batin itu tidak terjadi," katanya.
Kondisi tegang tersebut, menurut Rocky Gerung adalah salah dari pemerintah yang merekrut oposisi ke dalam pemerintahan.