Kabar Tokoh
Sidak Rumah Rocky Gerung, Said Didu Tak Temukan Komik Shinchan dan Doraemon, Sindir Siapa?
Said Didu membahas apa saja yang ia temukan saat berkunjung ke rumah Rocky Gerung, mulai dari kodok, hingga komik Dorameon dan Shinchan
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menceritakan perjalanannya saat melakukan sidak ke rumah milik pengamat politik yang dikenal kritis terhadap pemerintah, yakni Rocky Gerung.
Said Didu menceritakan apa saja hal yang ia temukan saat melakukan sidak ke rumah milik Rocky Gerung, mulai dari kodok, cebong, hingga buku-buku bacaan Rocky Gerung.
Ketika membahas buku, Said Didu sempat menyinggung soal komik Doraemon dan Shinchan yang ternyata tidak dimiliki oleh Rocky Gerung.

• Survei Sebut Jokowi Lebih Disukai ketimbang Bung Karno, Rocky Gerung: Itu Nalarnya Bagaimana?
Sebelumnya diketahui, Politisi Gerindra Fadli Zon pernah mengkritisi pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang gemar membaca komik anak-anak seperti Doraemon dan Shinchan.
Dikutip dari YouTube MSD, Minggu (8/3/2020), awalnya pria yang menyebut dirinya sebagai manusia merdeka itu mendeskripsikan temuan soal kodok dan cebong.
"Pertama ada kodok, dan kodoknya berbunyi dengan keras, ada kolamnya, selama ini dia (Rocky Gerung) mengkritik terus, kolam, cebong," kata Said Didu.
Ia juga menyinggung salam pancasila saat membahas kodok di rumah Rocky Gerung.
"Kodoknya tadi bunyinya kencang sekali, tapi menarik, kodoknya pas Rocky Gerung ngomong salam Pancasila, kodoknya diam," kata Said Didu.
"Karena bergaul dengan orang akal sehat (Rocky Gerung), berakal sehat juga dia (kodok)," lanjutnya sembari tertawa lepas.
Tak Temukan Komik Doraemon dan Shinchan
Said Didu lalu lanjut mendeskripsikan temuan buku-buku koleksi Rocky Gerung.
"Saya muter seluruh pojok-pojok rumahnya, semua penuh buku, bukunya macam-macam," katanya.
Ia sempat bercanda tidak menemukan perempuan di rumah Rocky Gerung, meskipun banyak ditemukan karya tulis maupun seni yang berhubungan dengan wanita.
"Ada tentang agama, tentang perempuan, tapi saya enggak ketemu perempuan, bukunya aja yang ada," candanya.
"Diumpetin barangkali, karena kita mau datang," lanjut Said Didu.
Lalu Said Didu mulai menyinggung soal komik Doraemon dan Shinchan.
"Doraemon dan Shinchan enggak ada," katanya.
Ia menyindir bahwa bacaan seperti Doraemon dan Shinchan hanya bisa dipahami oleh orang-orang tertentu.
"Terlalu serius mungkin, itu (Doraemon dan Shinchan) buku hanya orang-orang tinggi (pemahamannya -red)," ujar Said Didu.

• Demi Muluskan Jalan pada Pilpres 2024 Anies, Rocky Gerung Sarankan Cari Panggung Jadi Oposisi Jokowi
Setelah itu Said Didu menjelaskan kesimpulannya dari sidak buku-buku di rumah Rocky Gerung.
Said Didu mengambil kesimpulan bahwa Rocky Gerung memang memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, sehingga ia mampu berdebat dengan siapapun itu.
"Jadi saya baru sadar, berdebat dengan Beliau (Rocky Gerung) harus hati-hati," ujarnya.
"Buku statistik pun ada, kalau berhadapan dengan surveyor-surveyor itu Beliau bisa menjelaskan," tambah Said Didu.
Lalu ia mengomentari keasrian rumah milik Rocky Gerung.
"Setiap sudut ruang rumahnya tempat membaca, menikmati alam," kata Said Didu.
Sindiran Doraemon saat Pilpres 2019
Sebelumnya pada masa-masa Pemilihan Presiden 2019, Fadli Zon yang kala itu masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPR, menyindir Jokowi.
Pada wawancara yang pernah dilakukan oleh salah satu stasiun televisi nasional, Jokowi pernah mengakui dirinya gemar membaca komik anak-anak, di antaranya adalah Doraemon dan Shinchan.

• Rocky Gerung Sebut Tak Ada yang Bisa Dibanggakan Era Jokowi: Satu-satunya Pemindahan Ibu Kota
Dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (12/2/2019), Fadli Zon lantas membandingkan Jokowi dengan para pemimpin negara sebelumnya yang selalu berkarya.
"Kita tidak temukan tokoh pendiri bangsa yang tidak membaca dan menulis," ujar Fadli dalam diskusi di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta, Selasa, (12/2/2019).
"Baru sekarang kita punya presiden bacanya Doraemon dan Sincan."
"Nah makanya ini sebuah tragedi perjalanan bangsa, karena kalau dulu mereka tuh membaca luar biasa."
"Indonesia merdeka, Indonesia free 1927 indonesia belum ada belum republik tapi bung Hatta sudah tulis itu," katanya," sambungnya.
Berdasarkan pernyataan Jokowi yang gemar membaca komik, kala itu Fadli Zon tegas mengatakan Jokowi tidak layak menjadi presiden.
"Jadi kalau kita melihat semua, pemimpin adalah pemikir dan penulis, karena untuk membawa sebuah bangsa dan cita-cita itu, dia harus tahu apa yang dipikirkan, ini mau dibawa ke mana," kata Fadli Zon.
"Tapi kalau dia tidak tahu ini lah yang bahaya."
"Ibaratnya nahkoda kapal, nahkoda ini engga tahu, akhirnya muter-muter di laut, lalu kehabisan BBM, kapalanya bisa karam."
"Pulau tujuan yang mau dicapai tidak tercapai," pungkasnya.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung)