Terkini Daerah
Diperiksa Polisi, Orangtua ABG Pembunuh Bocah Usia 6 Tahun Beberkan Kebiasaan Pelaku saat SD
Kasus gadis remaja NF (15) yang dengan sadar membunuh teman adiknya, APA (5) masih terus diselidiki.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kasus gadis remaja NF (15) yang dengan sadar membunuh teman adiknya, APA (5) masih terus diselidiki.
Kini orangtua pelaku juga turut diperiksa oleh pihak kepolisian.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo mengatakan, pihaknya telah memeriksa orangtua gadis ABG pembunuh bocah berusia 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
• Ibu Bocah 6 Tahun Ngaku Rasakan Hadirnya Anak Pasca-tewas Terbunuh: Masih di Rumah, Lagi Nonton
Ia pun menyebut, pihaknya juga mencecar sejumlah pertanyaan terkait keseharian gadis yang kini masih duduk di bangku kelas 3 sekolah menengah pertama (SMP) itu.
"Kami tanya soal kesehariannya, kebiasaan (pelaku) seperti apa," ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (8/3/2020).
Tidak disebutkan dengan jelas pertanyaan apa saja yang diberikan polisi kepada orangtua pelaku.
Polisi hanya menegaskan, bahwa hasil pemeriksaan terhadap orangtua pelaku digunakan untuk melengkapi bahan penyidikan kasus pembunuhan tersebut.
"Nanti hasilnya untuk melengkapi bahan penyidikan kami," tambahnya.
Terkait rencana pemeriksaan sejumlah saksi lainnya, seperti guru ataupun teman pelaku di sekolah, ia menampiknya.
Susatyo menyebut, pihaknya kini tengah fokus untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku.
"Sementara ini (keterangan guru dan teman sekolah) belum diperlukan ya" ujarnya.
Kebiasaan Pelaku saat Masih SD
Warga Sekitar sekaligus tetangga pelaku, Yanti mengungkap kebiasaan NF saat masih duduk di bangku SD.
Yanti menceritakan, saat SD NF sering mengajak anak-anak bermain.
Berdasarkan pengakuan Yanti,saat NF masih duduk di bangku SD ia kerap mengajak anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya untuk bermain di rumahnya.
Namun, kata Yanti, itu terjadi sewaktu NF duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Sedangkan, pada saat sudah masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP), NF sudah jarang terlihat bermain.
Sejak duduk dibangku SMP, kebiasaan NF pun berubah.
Ia mulai kerap mengurung diri di dalam kamarnya.
“Dia tidak main. Dulu lagi SD pernah main, mengajak anak-anak ke atas,” kata Yanti.
Yanti menambahkan, NF kerap mengurung diri di kamarnya yang berada di lantai dua rumah.
• Sosok Gadis ABG Pembunuh Bocah Berusia 6 Tahun di Mata Tetangga: Pulang Sekolah Ya di Kamar
NF Jalani Tes Kejiwaan
NF (15), remaja wanita pembunuh bocah berusia 6 tahun bakal dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
AKBP Susatyo Purnomo mengatakan, remaja ABG itu akan menjalani serangkaian pemeriksaan kejiwaan di rumah sakit itu.
"Diobservasi, dicek sama dokter dan psikiater," ucapnya
Meski demikian, ia menyebut, pihaknya belum mengetahui kapan remaja kelas 3 SMP itu bakal menjalani tes kejiwaan.
Untuk itu, ia mengaku, sampai saat ini pihak kepolisian masih belum bisa menjelaskan secara rinci terkait kondisi kejiwaan remaja wanita yang gemar bermain tenis meja ini.
"Kami belum tahu hasilnya ya. Nanti nunggu pemeriksaan dulu," ujarnya.
Diwartakan sebelumnya, gadis ABG berinisial NF (15) nekat membunuh APA (5) karena terinspirasi dari film pembunuhan.
APA diketahui dibunuh di rumah NF di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (5/3/2020).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto itu menuturkan pengakuan NF.
"Tersangka melakukan (pembunuhan) dengan kesadaran dan dia terinspirasi, kalau berdasarkan tadi kita wawancara, dia (melakukan pembunuhan) terinspirasi oleh film," ujar Heru, Jumat (6/4/2020).
Heru menuturkan, saat itu APA berkunjung ke rumah tersangka dibunuh dengan cara ditenggelamkan ke dalam bak mandi selama 5 menit.
"Jadi, si anak (korban) diajak ke kamar mandi kemudian disuruh mengambil mainan yang ada di dalam (bak mandi). Anak itu diangkat dan dimasukan ke dalam bak, baru ditenggelamkan," ungkap Heru.
Kemudian, tersangka NF juga mencekik leher korban. Setelah korban lemas, korban pun diikat dan dimasukan ke dalam lemari.
Sebelumnya, tersangka berniat membuang jenazah korban.
Meski demikian, tersangka mengurungkan niatnya tersebut dan tetap menyimpan jenazah korban dalam lemari.
"Setelah (korban) lemas, baru dibawa naik ke atas, didudukan. Karena (korban) mengeluarkan darah, lalu disumpal pakai tisu dan diikat. Awalnya mau dibuang karena sudah menjelang sore, akhirnya disimpan di dalam lemari," ungkap Heru.
Keesokan harinya, Heru menjelaskan, tersangka beraktivitas seperti biasa.
Ketika perjalanan menuju sekolah, tersangka memilih berganti pakaian dan menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari, Jakarta Barat.
Saat itu NF sengaja membawa pakaian lain selain seragam sekolah, untuk menuju kantor polisi tersebut.
"Polisi saya sudah membunuh dan mayatnya saya taruh di dalam lemari," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya AKBP Yusri Yunus, mencontohkan ucapan NF saat laporan di Polsek Metro Tamansari.
"Ini awalnya polisi tidak percaya, tapi setelah lihat ada mayat di kamar pelaku, mereka percaya," sambungnya.
Lantaran lokasi pembunuhan berada di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Polsek Metro Tamansari menyerahkan kasus tersebut kepada Polsek Metro Sawah Besar.
Saat ini, kasus dugaan pembunuhan tersebut masih diselidiki oleh Polsek Sawah Besar.
(TribunJakarta/Dionisius/Muji)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Polisi Periksa Orangtua ABG Pembunuh Anak di Sawah Besar, Terungkap Kebiasaan Pelaku saat Masih SD