Breaking News:

Terkini Daerah

Ngaku Puas Bunuh Bocah 6 Tahun, Pembunuh Belum Bisa Dijadikan Tersangka, Ini Penjelasan Polisi

Pihak kepolisian menjelaskan mengapa NF (15) belum bisa dinaikkan statusnya menjadi tersangka meskipun mengakui dirinya lah yang membunuh APA

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
youtube Tribunnews Bogor
NF (15), pelaku pembunuhan APA (6). Kini, pihak kepolisian menjelaskan mengapa NF (15) belum bisa dinaikkan statusnya menjadi tersangka meskipun mengakui dirinya lah yang membunuh APA. 

TRIBUNWOW.COM - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengatakan ada beberapa hal yang masih menjadi pertimbangan dalam penentuan status tersangka terhadap NF (15).

NF sebelumnya mengaku telah membunuh bocah APA (6) yang merupakan tetangganya sendiri.

Dikutip dari YouTube Official iNews, Sabtu (7/3/2020), Heru mengatakan polisi masih menunggu beberapa barang bukti terkait langkah penentuan status pelaku.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto usai melakukan olah tkp di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto usai melakukan olah tkp di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). (Tribun Jakarta/Dionisius Arya Bima Suci)

 

Retno Listyarti Soroti Film Chucky soal Kasus ABG Bunuh Bocah: Meniru yang Mereka Anggap Keren

Pertama, Heru mengatakan kepolisian masih menunggu barang bukti visum korban dan pelaku.

"Belum kita naikkan statusnya karena memang hasil visumnya kita masih menunggu," ungkapnya.

"Kami masih menunggu (hasil visum), karena alat bukti yang kita butuhkan, salah satunya dari visum itu sendiri," lanjut Heru.

Aksi pembunuhan yang dilakukan tanpa adanya saksi juga menjadi pertimbangan pihak kepolisian.

Heru mengatakan polisi akan terus mendalami apakah NF benar-benar pelaku tunggal dalam kasus tersebut, atau ada keterlibatan pihak lain.

"Kami masih mencari apakah benar-benar pelaku ini yang melakukan, karena ini hanya dari pengakuan pelaku."

"Tetapi sebagai pertimbangan hukum kita, kita tetap harus mencari alat bukti, apakah pelaku ini melakukan atau ada orang lain, ini masih kita dalami," paparnya.

Terlepas dari usianya yang masih anak-anak, Heru mengatakan NF secara sadar membunuh APA di bak mandi.

Bahkan saat melapor ke polisi, Heru menjelaskan NF juga sepenuhnya sadar dan mengetahui konsekuensi dari aksinya tersebut.

"Kalau pengakuan dari pelaku, dia melakukan itu sadar, dan dia memahami benar apa yang terjadi, dan saat dia melaporkan diri ke kepolisian juga sadar," papar Heru.

Heru juga menambahkan bahwa pelaku sama sekali tidak merasakan penyesalan seusai membunuh tetangganya itu.

Pembunuhan APA diakui NF dilakukannya atas keinginannya sendiri.

"Sampai sekarang kami mencoba untuk komunikasi, saya lihat pelakunya tetap santai, dan tidak ada kelihatan gelisah, bimbang," ucapnya.

Kemudian Heru membenarkan bahwa pelaku mengakui dirinya puas saat melancarkan aksi kriminalnya itu.

"Ada keinginannya dia untuk membunuh," kata Heru.

Meskipun demikian kepolisian belum bisa menaikkan status NF menjadi tersangka berdasarkan bukti pengakuannya saja.

"Sedangkan bukti yang lain kita tetap secara forensiknya kita akan mencari," kata Heru.

"Karena kalau hanya pengakuan saja tidak ada saksi, kebetulan memang kejadiannya dia sendiri," lanjutnya.

Kronologi Pembunuhan NF

Sebelumnya, Heru telah menjelaskan bagaimana NF mengakui membunuh APA dengan cara memasukkanya ke dalam bak mandi.

APA disuruh mengambil mainan yang ada di dalam bak mandi.

"Cara menghilangkan nyawanya yaitu dimasukkan ke dalam bak."

"Jadi si anak ini diajak ke kamar mandi kemudian disuruh mengambil mainan yang ada di dalam," ungkap Heru dikutip dari Kompas TV. 

NF sempat menenggelamkan APA berulang kali hingga bocah 6 tahun itu lemas.

 Remaja 15 Tahun Menyerahkan Diri setelah Membunuh Temannya Usia 5 Tahun, Pelaku: Saya Merasa Puas

"Setelah anak itu diangkat, dimasukkan ke dalam bak baru ditenggelamkan."

"Sekitar lima menit ditenggelamkan lagi," katanya lagi.

Setelah lemas, tubuh korban diangkat dari bak mandi kemudian ditidurkan.

"Setelah lemas baru diangkat di bawa naik ke atas, dibawa naik ke atas ditidurkan," kata Heru.

NF juga sempat menyumpal darah yang keluar dari tubuh APA.

Karena mengeluarkan darah disumpal pakai tisu kemudian diikat

"Awalnya mau dibuang karena sudah menjelang sore akhirnya disimpan dalam lemari," ujar Heru.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto di rumah NF yang juga menjadi tempat kejadian perkara (TKP).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto di rumah NF yang juga menjadi tempat kejadian perkara (TKP). (YouTube KompasTV)

 

  Remaja Tega Bunuh Anak 6 Tahun dan Tak Menyesal, Polisi Libatkan Psikiater untuk Dalami Kejiwaan

Lantaran bingung dengan apa yang dilakukan selanjutnya, lantas NF menyimpan mayat korban ke dalam lemari.

Ia sempat ingin membuang jasad korban secara langsung.

Namun, ia mengurungkan niatnya karena hari mulai gelap.

"Setelah disimpan dalam lemari besok paginya si tersangka ini akan membuang, tapi bagaimana caranya dia bingung," tambah Heru.

Misteri Gambar dan Pesan yang Ditulis Pelaku

Dilansir TribunWow.com dari Tribun Jakarta pada Sabtu (7/3/2020), polisi menemukan 13 gambar hasil karya pelaku.

 Fakta Baru soal ABG Bunuh Bocah, Ember Jadi Saksi Bisu Pembunuhan, Mayat sempat Dikira Cucian

13 gambar di 13 lembar HVS itu dominan dengan gambar perempuan yang tengah bersedih.

"Total ada tiga belas nih. Ini gambar dia semua," ungkap Wakil Kapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro.

Gambar-gambar tersebut didapat kepolisian saat menggeledah rumah pelaku yang juga menjadi tempat kejadian perkara.

Dari 13 gambar tersebut, ada satu gambar yang menjadi favorit pelaku.

Gambar itu adalah sosok Slender Man.

Slender Man merupakan tokoh antagonis dalam film horor yang juga berjudul Slender Man.

Slender Man merupakan sosok misterius mengenakan jas yang gemar menculik dan melukai manusia, khususnya anak-anak dan remaja.

Slender Man digambarkan seperti manusia berjas tanpa wajah, dengan tubuh yang sangat kurus, disertai akar-akar pohon di belakang tubuhnya.

"Ini adalah salah satu tokoh favoritnya, (Slender Man), ini kisah tentang film kekerasan dan horor," ungkap Susatyo.

Selain itu ada pula, gambar perempuan rambut pendek yang tubuhnya terlilit tali.

 Kasus Remaja di Sawah Besar yang Bunuh Bocah 5 Tahun, Polisi: Pelaku Terinspirasi dari Film

Susatyo mengungkapkan, dalam gambar tersebut ada tulisan dari NF yang meminta untuk tetap tenang dan berilah aku penyiksaan.

"Dengan kalimat, 'keep calm and give me torture (tetap tenang dan beri aku siksaan),'" cerita Susatyo.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik remaja 15 tahun yang bunuh bocah 6 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik remaja 15 tahun yang bunuh bocah 6 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI/ Facebook)

Sedangkan, NF sempat mengikat jasad korban dan menyimpannya ke dalam almari

Banyak gambar-gambar perempuan menangis dengan beberapa catatan di dalamnya.

"Kami menemukan catatan-catatan dan gambar-gambar perempuan menangis," lanjut Soesatyo.

Soesatyo menegaskan, pihaknya akan mengumpulkan catatan-catatan tersebut untuk ditindaklanjuti.

"Juga berbagai gambar-gambar kesedihan, kelihatan mata saja dan sebagainya. Ini akan kami kumpulkan buktinya sebagai menjadi bahan pertimbangan perkara ini."

"Ini menjadi perhatian kita semua," jelasnya.

Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-1.50:

(TribunWow.com/Anung/Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Jakarta PusatYouTubeTersangka
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved