Breaking News:

Virus Corona

Duduk Bersebelahan, Effendi Ghazali Blak-blakan Kritik Wali Kota Depok: Kasihan Pasien Virus Corona

Effendi Ghazali secara terang-terangan mengkritik Wali Kota Depok, Mohammad Idris Abdul Somad terkait penanganan masalah Virus Corona.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
channel YouTube Indonesia Lawyers Club
Pakar Komunikasi Politik, Effendi Ghazali secara terang-terangan mengkritik Wali Kota Depok, Mohammad Idris Abdul Somad terkait penanganan masalah Virus Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Pakar Komunikasi Politik, Effendi Ghazali secara terang-terangan mengkritik Wali Kota Depok, Mohammad Idris Abdul Somad terkait penanganan masalah Virus Corona.

Effendi Ghazali mengatakan kritiknya secara langsung di samping Mohammad Idris Abdul Somad yang duduk di sebelahnya dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (3/3/2020).

Mulanya, Effendi Ghazali bertanya-tanya mengapa Mohammad Idris Abdul Somad tak tahu bahwa Firni merupakan WNI dari Wuhan kini tinggal di Depok.

Effendi Ghazali Kritik Perlakuan pada Pasien Virus Corona, Fuad Bawazier Terekam Sibuk Mencatat

Sedangkan, Firni sendiri ikut tampil di acara ILC tersebut.

"Tapi ketika Ibu sudah kembali dari Natuna ke Depok kan ya, ini Pak Wali Kotanya enggak tahu loh ibu ada di Depok."

"Ya kan, Pak Wali Kota tahu enggak kalau Ibu Firni ini ada di Depok?"

"Ya artinya Ibu Firni dari Wuhan terus sempat dipantau sama-sama di Natuna terus ke Depok," ujar Effendi.

Lantas, Effendi membandingkan Indonesia dengan Singapura terkait Virus Corona.

Menurutnya, Mohammad Idris Abdul Somad sebagai wali kota seharusnya mengetahui keberadaan warganya yang sempat diobservasi di Natuna.

"Pak Wali Kota enggak tahu."

"Ini menarik juga salah satu kekuatan Singapura kalau menurut saya dengan 108 kasus yang ada, sampai sekarang yang boleh dibilang bisa dilakukan treatment dengan baik."

"Mereka juga melakukan pressing yang baik, bukan berarti Ibu setelah itu harus diisolasi gitu tapi seharusnya minimal Wali Kotanya tahu juga atau bukan Ibu Warga Depok sebetulnya."

"Bapak yang enggak tahu," ungkap Effendi disambut tawa hadirin.

Lalu, Effendi bertanya soal pemasangan garis polisi di rumah korban.

Mohammad Idris menjawab hal itu dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama dengan Kapolresta Depok.

"Yang lebih menarik lagi, kemudian yang tadi saya tanya ke bapak 'ini yang minta pasang garis polisi bapak?'" tanya Effendi.

"Kesepakatan dari Polres meminta pendapat kami karena memang banyak orang-orang yang mau masuk ingin tahu lebih dekat tentang rumah ini, seperti itu," jawab Mochamad Idris.

Penelitian Tunjukkan Beberapa Golongan yang Rentan Terkena Virus Corona, Anak-anak Paling Aman

Mochamad Idris beralasan, pemasangan garis polisi itu agar menghindarkan warga dari virus yang bisa saja masih menempel di sekitar rumah.

"Dikhawatirkan ada virus-virus di tempat-tempat benda mati yang terjamah masyarakat, diputuskanlah oleh Polres untuk dipasang Police Line untuk rumah tersebut," ucap Mochamad Idris.

"Kasihan betul loh dia dipasangin garis polisi, apa salah dia sampai harus dipasangin garis polisi," sela Effendi.

"Waktu saya dulu jadi penasihat polisi, langsung kemudian saya akan minta enggak boleh iya kan cukup ditempatkan orang-orang kita Pak Wali untuk mengatur lalu lintas manusia sana."

"Tapi jangan dipasangin garis polisi, seperti apa itu. Jadi ini menurut saya poin-poin penting," lanjutnya.

Seharusnya, sebelum diisolasi para pasien sudah diberitahu terkait penyakit yang diidapnya.

"Jadi kalau orang dirawat di sana menulis kalau nanti dinyatakan positif langsung diisolasi tapi dia merasa tidak pernah diberitahukan secara langsung."

"Jadi ini menurut saya penting juga loh, saya enggak tahu etika dalam kedokterannya Pak Herlina itu menyampaikan pada korban jangan tiba-tiba tahu langsung dari media," kata Effendi.

Sementara itu, Fuad terlihat sibuk mencatat saat Effendi memberikan kritikan pada pemerintah.

Menteri Keuangan era Pemerintahan Soeharto, Fuad Bawazier sibuk mencatat ketika Effendi Ghazali mengkritik pemerintah.
Menteri Keuangan era Pemerintahan Soeharto, Fuad Bawazier sibuk mencatat ketika Effendi Ghazali mengkritik pemerintah. (channel YouTube Indonesia Lawyers Club)

Melanjutkan kritikannya, Effendi lantas menyinggung Staf Khusus Milenial yang seharusnya menyampaikan terobosan-terobosan baru terkait penanganan Virus Corona.

"Lalu juga ada selain KSP, ada juga Staf Khusus Presiden, milenial gitu kan."

"Kita berpikir ini banyak terobosan-terobosan teman-teman yang milenial ini," kata Effendi.

 Laga Arema FC Vs Persib Terancam akibat Corona, Robert Alberts Setuju Ditunda atau Tanpa Penonton

Effendi menambahkan, Staf Khusus Milenial itu selayaknya membantu presiden dalam menyelesaikan kasus Virus Corona.

Tak hanya itu, ia juga menyebut Staf Khusus Milenilai itu perlu membantu presiden menyiapkan cara agar warga kuat dan siap dalam menanggapi merebaknya Virus Corona.

"Harusnya di hari-hari ini mudah-mudahan keluar juga nih terobosan teman-teman milenial ini untuk membantu presidennya."

"Menyampaikan cara-cara bagaimana publik bersama pemerintah bisa sama-sama kuat dan siap," ujar Effendi.

Lebih lanjut, Effendi menyebut Virus Corona tak bisa ditolak oleh siapapun.

Hal yang bisa dilakukan yakni dengan mempersiapkan cara untuk mencegah penyebaran Virus Corona.

"Kita kan intinya sebagai bangsa tidak bisa menolak ini tapi kita sama-sama bisa siap."

"Kan ada beberapa video yang kita sudah lihat di beberapa negara lain misalnya," tegasnya. 

Lihat videonya mulai menit ke-6:45:

(TribunWow.com/Mariah Gipty/Jayanti Tri Utami).

Tags:
Virus CoronaEffendi Ghazali
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved