Breaking News:

Virus Corona

Mahfud MD Minta Jangan Dramatisir Virus Corona, Sindir Pemda Cianjur: Belum Jelas Sudah Konferensi

Mahfud MD meminta agar semua jangan mendramatisir masalah Virus Corona termasuk Pemerintah Daerah (Pemda).

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
YouTube KompasTV
Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan, (Menkopolhukam) Mahfud MD meminta agar semua jangan mendramatisir masalah Virus Corona termasuk Pemerintah Daerah (Pemda) 

TRIBUNWOW.COM - Virus Corona tengah menjadi perhatian dunia termasuk Indonesia.

Apalagi dua warga asal Depok telah positif dinyatakan terjangkit Virus Corona.

Akibatnya, Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan, (Menkopolhukam), Mahfud MD, meminta agar semua orang tidak mendramatisir masalah Virus Corona termasuk Pemerintah Daerah (Pemda).

Rektor Unair Mohammad Nasih Sebut Sari Daun Sambiloto Bisa Cegah Virus Corona: Sudah Diteliti

Mahfud MD meminta agar Pemda menenangkan warganya.

Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Rabu (4/3/2020), Mahfud MD menegeaskan bahwa pemerintah Indonesia siap menangani Virus Corona.

Penanganan itu sesuai dengan standart yang ditetapkan WHO.

Mahfud MD menegaskan, informasi terkait Virus Corona terpusat di Kementerian Kesehatan.

Sehingga, ia meminta jangan ada Pemerintah Daerah yang melebihkan-lebihkan.

"Informasinya terpusat di Kementerian Kesehatan diharapkan juga Pemerintah jangan terlalu mendramatisir persoalan terutama pemerintah, pemerintah daerah itu," ujar Mahfud MD.

Lalu, ia menyindir Pemerintah Cianjur yang sempat melakukan konferensi pers terkait warganya yang meninggal akibat suspect Virus Corona.

Komentarnya soal Corona Tuai Sorotan, Aming Disebut Cari Panggung: Gue Udah Bukan Pengin Terkenal

Padahal pasien tersebut meninggal negatif Virus Corona.

"Ada sesuatu yang belum jelas konferensi pers Corona seperti di Cianjur itu."

"Tadi katanya Corona mengkhawatirkan baru diumumkan ternyata itu enggak ada infeksi Corona, baru disiarkan di TV barusan," singgung Mahfud MD.

Sehingga, Menteri yang juga Pakar Tata Hukum Negara ini meminta agar pemerintah daerah tidak membuat pernyataan yang bisa menakutkan warganya.

"Oleh sebab itu setiap daerah itu supaya membuat tenang, tidak membuat situasi seperti menakutkan ya biasa-biasa saja," imbau dia.

Perbedaan Kepanikan Warga Wuhan dan Indonesia terkait Virus Corona

 Pasangan suami istri WNI yang baru saja dipulangkan dari Wuhan China mengungkap perbedaan tanggapan warga Indonesia dengan warga Wuhan terkait Virus Corona.

Pasangan suami istri yang bernama Firni dan Doddy itu menyampaikannya saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (4/3/2020).

Firni mengatakan pada awal kemunculan Virus Corona di Wuhan pada Desember 2019, masyarakat awalnya belum jelas mengetahui virus apa yang sebenarnya menyerang.

Firni dan Doddy saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (4/3/2020).
Firni dan Doddy saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (4/3/2020). (channel YouTube Indonesia Lawyers Club)

 Ridwan Kamil Sebut Pasien Meninggal di Sukabumi dan Cianjur Dipastikan Tak Terjangkit Virus Corona

"Kalau di Wuhan itu sebenarnya akhir Desember itu virus itu kita sudah diberitahu ada virus tapi belum jelas gitu."

"Sudah ada virus tapi kita masih belum tahu ini virus apa gitu," ujar Firni.

Firni menuturkan, pemerintah setempat baru menjelaskan virus tersebut pada awal Januari.

"Terus di awal Januari baru kita dikasih tau," sambungnya.

Lalu, Doddy yang duduk di samping Firni lantas menambahkan bahwa warga baru benar-benar panik saat pemerintah mengumumkan bahwa Wuhan akan dikunci.

"Ya kalau boleh saya tambahkan kepanikan ini muncul di Wuhan kalau saya perhatikan Bang Karni itu di tanggal 23 (Januari) saat Wuhan betul-betul di lockdown," ujar Doddy.

Sesaat setelah pengumuman Wuhan akan di lockdown, saat itulah warga berbondong-bondong pergi ke supermarket terdekat untuk membeli kebutuhan pokok.

"Itu setelah pengumuman pagi jam 8 setelah pemerintah mengumumkan nanti jam 10 pagi kota akan ditutup trasportasi ditiadakan itu masyarakat langsung rushing ke supermarket-supermarket terdekat, itu kan bisa terlihat," ujar Doddy.

 23 Pejabat di Iran Positif Virus Corona, 77 Orang Meninggal, 2.336 Jiwa Terjangkit

Lalu, Pembawa Acara Karni Ilyas menimpali bahwa warga wajar panik lantaran mendengar kota akan ditutup.

Sedangkan, warga Indonesia sudah panik setelah mendengar dua orang terjangkit Virus Corona.

"Kalau itu kan gara-gara ditutup kalau kita kan baru diumumkan dua orang," kata Karni Ilyas.

"Ya itu perbedaannya di situ," ucap Doddy membenarkan.

Doddy melanjutkan, kota ditutup lantaran Virus Corona telah mengjangkit hingga 800 warga dan menyebabkan 25 orang meninggal.

"Kepanikan itu muncul ketika kota dinyatakan akan ditutup."

"Waktu itu jumlah meninggal kalau saya tidak salah mungkin bisa dikroscek lagi itu 25 orang dan terinfeksi itu lebih dari 800 pada saat itu maka diputuskan kota itu ditutup," jelas Doddy.

Lantas, Karni Ilyas kembali menimpali bahwa kepanikan yang dirasakan warga Wuhan itu wajar lantaran sudah ratusan orang menjadi korban.

 Effendi Ghazali Ungkap Kabar Gembira soal Virus Corona dan Imbau Karni Ilyas: Jangan Ngotot-ngotot

"Ya wajar kalau panik mah, tapi kita dua orang yang dikatakan positif dan juga masih dirawat kepanikan itu sudah terjadi kan, sudah luar biasa," ujar Karni Ilyas.

Sehingga, Pria 67 tahun itu bertanya-tanya mengapa kepanikan orang Indonesia sangat besar.

"Karena itu agak mengagetkan reaksi dari masyarakat, apa kita yang kurang sosialisasi dibanding di Wuhan," ungkapnya.

Lihat videonya mulai menit ke-10:00:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Virus CoronaMahfud MDCianjur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved