Kalimantan Timur Ibu Kota Baru
Profil 4 Calon Pimpinan Ibu Kota Baru: Ahok, Azwar Anas hingga Bambang Brodjonegoro
Sebanyak 4 nama bakal menjadi alon pemimpin ibu kota baru, mereka di antaranya Bambang Brodjonegoro, Ahok, Tumiyana, dan Abdullah Azwar Anas.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa saat ini sudah mengantongi empat calon pemimpin ibu kota baru.
Berbeda dari daerah lain, ibu kota baru yang ditetapkan di Penajam Paser Utara ini akan dikelola khusus oleh sebuah badan otorita yang akan segera dibentuk.
Dikutip dari laman Setkab, Selasa (3/3/2020), keempat nama yang akan menjadi calon kepala Otoritas Ibu Kota Negara (IKN) yakni Bambang Brodjonegoro, Basuki Tjahaja Purnama, Tumiyana, dan Abdullah Azwar Anas.
• Rumahnya Kebanjiran, Ferdinand Hutahaean Kritik Keras Anies, Nilai Ahok hingga Jokowi Lebih Baik
"Yang namanya kandidat ya memang banyak. Satu, Pak Bambang Brodjo (Brodjonegoro). Dua, Pak Ahok. Tiga, Pak Tumiyana. Empat, Pak Azwar Anas," ujar Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa Otoritas Ibu Kota Negara ini segera ditandatangani peraturan presiden (perpres)-nya, termasuk di dalamnya mengatur keberadaan chief executive officer (CEO) dari IKN yang ditunjuk dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
"CEO-nya sampai sekarang belum diputuskan, dan akan segera diputuskan insya Allah dalam minggu ini," kata Jokowi.
Berikut profil empat kandidat CEO Otoritas IKN yang dimumkan Jokowi:
1. Azwar Anas Azwar
Anas masuk sebagai salah satu deretan kepala daerah yang sangat familiar.
Sukses memimpin Kabupaten Banyuwangi dua periode, namanya pernah masuk bursa calon gubernur Jawa Timur.
Pria kelahiran Banyuwangi tahun 1973 ini pernah lama menggeluti profesi wartawan radio usai lulus dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI).
Kiprah politiknya dirintis dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan terpilih menjadi anggota DPR pada pemilu tahun 2004 dari daerah pemilihan Jatim III yang meliputi Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi.
• Masayoshi Son dan Tony Blair Bertemu Jokowi sebagai Dewan Pengarah Ibu Kota Baru RI di Kaltim
Pada pemilu selanjutnya, Azwar berusaha lagi ke Senayan, tetapi usahanya kandas karena tak memperoleh cukup suara.
Gagal menuju parlemen, Azwar lantas mencoba peruntungan dengan menjajal pemilihan Bupati Banyuwangi dengan menggandeng Yusuf Widyatmoko sebagai pasangannya.
Dalam kepemimpinan sebagai Banyuwangi inilah namanya mulai banyak dikenal.
Program paling menonjolnya yakni pembangunan ekonomi Banyuwangi dengan menggenjot sektor pariwisata.
Sebelum terjun ke birokrasi, pria bernama lengkap Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro merupakan akademisi tulen.
Kariernya banyak dihabiskan sebagai dosen di almamaternya, Universitas Indonesia (UI).
Sempat menjadi Kajur lalu Dekan FE UI, jebolan Jurusan Ilmu Ekonomi dan Pembangunan ini ditunjuk menjadi Menteri Keuangan tahun 2014 sebelum kemudian terkena reshuffle dan digantikan rekan yang juga seniornya sesama dosen FE UI, Sri Mulyani Indrawati.
Masih pada era Presiden Jokowi, Bambang kemudian berganti posisi menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada tahun 2016-2019.
Pada periode kedua Jokowi, Bambang kembali dipercaya sebagai anggota kabinet, kali ini diplot sebagai Menristek.
• Rocky Gerung dan Faisal Basri Kritik Dewan Pengarah Ibu Kota: PBB Pindah karena Amerika Enggak Suka
3. Tumiyana
Berbeda dari tiga kandidat lain yang berasal dari birokrat, Tumiyana merupakan wajah lama di BUMN, khususnya perusahaan negara di bidang konstruksi.
Saat ini, dirinya tercatat sebagai Dirut PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Lulusan Teknik Sipil Universitas Borobudur ini sebelumnya lama berkarier di BUMN karya lainnya, yakni PT PP (Persero) Tbk.
Di PP, Tumiyana pernah menjabat Direktur Keuangan sebelum kemudian menjadi Dirut PT PP selama dua periode dari 2008-2016 dan 2016-2018.
Selain itu, Tumiyana tercatat juga sebagai Komisaris PT Kereta Cepat Indonesia China.
Tumiyana juga dikenal sebagai pengusaha di sektor peternakan.
Dia memiliki sebuah peternakan sapi besar di kampung kelahirannya, Klaten.
• Letak Ibu Kota Baru di Kaltim Dekat Hutan Lindung, Isran Noor: Saya akan Hentikan kalau Rusak Hutan
BTP alias Ahok menjadi calon pemimpin ibu kota baru yang paling sering masuk pemberitaan.
Terbilang sukses dengan pencapaiannya sebagai Bupati Belitung Timur, namanya mulai dikenal publik saat jadi pendamping Jokowi pada Pilgub DKI Jakarta tahun 2012.
Dia sempat merantau dan bekerja di Jakarta selepas lulus kuliah di Universitas Trisakti.
Ahok kemudian pulang kampung dan menggeluti bisnis tambang sebagai kontraktor PT Timah (Persero) Tbk.
Karier politiknya dimulai sebagai anggota DPRD Kabupaten Belitung, lalu memenangi Pilkada Belitung Timur berpasangan dengan Khairul Effendi.
Tahun 2009, Ahok mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar dan berhasil mengantongi 119.232 suara dan duduk di Komisi II DPR RI.
Karier politiknya makin melejit setelah dipinang Gerindra untuk mendampingi Jokowi pada Pilgub DKI Jakarta.
Ahok kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang terpilih menjadi presiden.
Malang bagi Ahok, saat pencalonannya sebagai sebagai gubernur DKI, dirinya kalah dari Anies Baswedan.
Ahok bahkan sempat mendekam sebagai narapidana di Mako Brimob setelah terjerat kasus tuduhan penistaan agama.
Namanya kembali menjadi sorotan setelah ditunjuk menjadi Komisaris Utama Pertamina. (Kompas.com/Muhammad Idris)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rekam Jejak 4 Calon CEO Ibu Kota Baru, Ahok hingga Azwar Anas"