Breaking News:

Virus Corona

Dampak Virus Corona, Sri Mulyani Kucurkan Rp 3,3 T, Pemda Diminta Tak Tarik Pajak Hotel-Restoran

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi dampak lesunya ekonomi, akibat Virus Corona.

Penulis: Laila N
Editor: Ananda Putri Octaviani
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Terbaru, Sri Mulyani membeberkan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi dampak lesunya ekonomi, akibat Virus Corona, Rabu (26/2/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi dampak lesunya ekonomi, akibat Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Instagramnya @smindrawati, Rabu (27/2/2020).

Mulanya, Sri Mulyani mengatakan bahwa dampak ekonomi kaena Virus Corona dirasakan sebagian besar negara, tak hanya China saja.

Sri Mulyani Posting Foto-foto Kantor Kemenkeu yang Kebanjiran: Semoga Semua Diberi Keselamatan

"China merupakan negara terbesar dalam perekonomian dunia,

ukuran ekonominya diatas USD 13 triliun, kontribusinya 17 persen dari perkonomian dunia,

sehingga bila China mengalami pelemahan ekonomi sebagai akibat virus Corona, maka pengaruhnya akan sangat terasa di seluruh dunia," tulisnya.

Menurut Sri Mulyani mengatakan, ekonomi Indonesia bisa terpengaruh 0-3-0,6 persen apabila ekonomi China turun 1 persen.

"Jika ekonomi China turun ke 1 persen maka perekonomian Indonesia akan terpengaruh sebesar sebesar 0,3 – 0,6 persen.

Hal ini ditambah lagi dengan serangan virus Corona terkini yang menyerang Italia dan juga Korea Selatan sehingga pengaruhnya menjadi terus melebar," ungkapnya.

Oleh karena itu, Sri Mulyani akan menggenjot sektor pariwisata.

Tak tanggung-tanggung, pihaknya akan mengucurkan insentif sebesar Rp 298,5 miliar untuk penergangan dan agen yang bisa membawa wisawatan.

Selain itu, wisatawan juga akan diberikan diskon tiket perjalanan.

"Untuk itulah pemerintah merasakan perlunya stimulus ekonomi yang dapat menggerakkan perekonomian Indonesia di awal tahun 2020 ini.

Sektor pertama yang menjadi perhatian adalah pariwisata.

Turis China yang datang ke Indonesia jumlahnya kurang lebih dua juta wisatawan.

Sebagai kompensasi, pemerintah akan memberikan insentif bagi penerbangan dan agen perjalananan yang dapat mendatangkan wisatawan manca negara ke Indonesia.

Pemerintah akan memberikan tambahan anggaran Rp298,5 miliar untuk insentif ini.

Bagi wisatawan dalam negeri, akan diberikan diskon tiket penerbangan sebesar 30 persen dari 25 persen seat penerbangan menuju 10 daerah wisata yang terdampak penurunan wisatawan," tulisnya.

Tak hanya itu, Sri Mulyani juga meminta pemerintah daerah tak menarik pajak dari hotel dan restoran di 10 daerah wisata.

Mengapa Pemakaman Pasien di RS Kariadi Dilakukan seperti Korban Virus Corona meski Negatif?

"Untuk pajak hotel dan restoran di 10 daerah wisata yang terdiri dari 33 kabupaten dan kota akan dibebaskan pajaknya selama enam bulan oleh pemerintah daerah.

Penerimaan pemerintah daerah dari pajak tersebut akan dikompensasi oleh pemerintah pusat dengan total Rp3,3 triliun," bebernya.

Lebih lanjut, untuk meningkatkan ekonomi, stimulus fiskan seperti Kartu Sembako, Kartu Pra-Kerja dan lainnya akan segera diluncurkan.

"Selain itu, stimulus fiskal lainnya akan diberikan pemerintah adalah pemberian kartu sembako untuk melindungi daya beli masyarakat miskin,

percepatan implementasi Kartu Pra-Kerja, subsidi untuk perumahan rakyat melalui Skema Subsidi Selisih Bunga (SSB).

Semua stimulus fiskal tersebut adalah selain yang sudah dianggarkan dalam APBN.

Dalam APBN 2020 telah tersedia dana cadangan yang disiapkan untuk kejadian yang tidak terduga.

Itulah salah satu fungsi APBN #UangKita,

sebagai alat untuk stabilisasi dimana saat terjadi kelesuan ekonomi,

pemerintah memberikan stimulus agar roda perekonomian terus bergerak," ungkap Sri Mulyani.

Kondisi Pulau Sebaru, Lokasi Karantina WNI dari Kapal World Dream, Dijaga Kospaska hingga Denjaka

 

Postingan Sri Mulyani soal langkah-langkah mengatasi ekonomi lesu karena Virus Corona
Postingan Sri Mulyani soal langkah-langkah mengatasi ekonomi lesu karena Virus Corona (Instagram/@smindrawati)

Rupiah Melemah

Dikutip dari Kontan, dampak Virus Corona satu di antaranya tampak dari penurunan nilai rupiah.

Per Kamis (27/2/2020) pukul 14.52 WIB, rupiah berada di angka Rp 14.005 per dolar AS.

Rupiah melemah 0,47 persen dari penutupan hari sebelumnya, yang berada di angka Rp 13.940 per dolar AS.

Nasib Jemaah yang Sudah Setor Dana setelah Arab Saudi Tangguhkan Vira Umrah karena Virus Corona

Berbeda dengan sederet mata uang lain di Asia, yang justru mampu menguat di hadapan USD.

Seperti dolar Taiwan, dolar Singapura, baht Thailand hingga yen Jepang.

Diperkirakan, tren pergerakan negatif kurs rupiah yang sudah terjadi dalam delapan hari terakhir masih akan berlanjut.

Hal itu lantaran penyebaran Virus Corona.

"Rupiah masih akan tertekan dan kembali melanjutkan tren negatif," ujar Analis Monex Investindo Futures Faisyal.

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaSri MulyaniChina
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved