Terkini Nasional
Geram Anies Baswedan Dikritik Tak Jelas di ILC, Geisz Chalifah: Jangan Kita Berilusi Sendiri
Geisz yang mengaku sebagai pembela Anies Baswedan, meminta agar kritik terhadap Gubernur DKI dilakukan dengan fakta dan data yang jelas
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Komisioner Ancol Geisz Chalifah mematahkan sejumlah kritik yang dilontarkan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kritik tersebut membahas mulai dari banjir, reklamasi, hingga kinerja Anies secara keseluruhan.
Geisz geram karena menurutnya kritik yang dilontarkan tidak memiliki dasar fakta yang jelas.
• Kecewa Anies Baswedan Tak Bisa Atasi Banjir, Guntur Romli di ILC: Banjir Jawabannya Kebut-kebutan
Dikutip dari video Youtube Indonesia Lawyers Club, Selasa (25/2/2020), awalnya Geisz mulai membahas dari kritik soal banjir.
Ia menyindir pernyataan yang menyebut perbedaan banjir pada era Anies dan gubernur sebelumnya.
Geisz langsung menegaskan bahwa data mengatakan banjir di era Anies menurun dibandingkan era sebelumnya.
"Dulu tidak banjir, sekarang banjir, dulu tidak banjir adalah asumsi, sekarang banjir itu asumsi," kata pria yang juga berprofesi sebagai aktivis sosial tersebut.
"Data bicara lain, dulu 790 RW, sekarang 392, itu data dan fakta."
"Jadi membahas apa kita, membahas asumsi apa membahas data," lanjutnya.
Kemudian Geisz lanjut menanggapi soal Anies yang disebut tidak bekerja.
Ia justru merasa aneh dengan logika orang yang mengkritik Anies tidak bekerja namun di sisi lain ingin menjegal Anies.
Menurutnya apabila Anies memang tidak bekerja, maka orang-orang tersebut tidak perlu repot-repot menjegal Anies.
"Anies tidak bekerja, 40 lebih penghargaan dia dapatkan, Anies tidak bekerja, Sekjen PSI teriak-teriak, jegal Anies, jangan sampai jadi 2024, gimana orang enggak kerja kok dijegal," jelas Geisz.
"Kalau enggak kerja diemin aja," tambahnya.
• Di ILC, Guntur Romli Blak-blakan Bahas Anies Baswedan Gubernur Saleh: Hati-hati kalau Bicara
Terakhir Geisz menanggapi kritik soal reklamasi.
Geisz mengatakan Anies menetapi janjinya soal reklamasi, yakni yang sudah terbangun akan dimanfaatkan dan menghentikan yang belum dibangun.
"Ketiga, reklamasi itu di dalam 23 kampanye Anies adalah dihentikan, tetapi yang sudah jadi, tiga dipergunakan untuk umum, bukan dibongkar, enggak ada, kalau mau baca sesuatu, baca di dalam kampanyenya, ada tertulis, datanya jelas," paparnya.
Geisz menekankan apabila ingin mengkritik maka harus menunjukkan fakta dan data yang jelas, bukan berdasarkan asumsi.
"Jangan kita berilusi sendiri, mengkritisi sendiri ilusi kita, itu gendeng namanya, kalau mengkritik kan sesuatu yang ada datanya," tegasnya.
PSI: Tidak Ada Istilah Menjegal
Mendengar pernyatan dari Geisz, Politisi PSI Guntur Romli yang juga hadir pada acara ILC malam itu mengklarifikasi tudingan bahwa PSI melakukan kampanye penjegalan terhadap Anies.
Guntur menjelaskan istilah menjegal adalah bahasa dari media.
"Saya harus klarifikasi, tadi Sekjen PSI WA (Whatsapp) ke saya, bahwa ini harus diklarifikasi," kata Guntur.
"Tidak ada istilah menjegal, itu bahasa media," tambahnya.

• Di ILC, Guntur Romli Sebut Alasan Anies Baswedan Gagal Atasi Banjir Jakarta: Isu-isu SARA
Hal yang sebenarnya dikampanyekan oleh Sekjen PSI adalah menghadang Anies yang kala itu disebut menggunakan isu-isu politik identitas demi meraih kekuasaan.
"Yang diucapkan oleh Sekjen PSI adalah menghadang isu-isu populisme, politik identitas yang selama ini dipakai oleh salah satunya Anies Baswedan," jelas Guntur.
"Jadi bukan kepada personal menghadang, tapi isu-isu identitas politik, bahwa politisi ayat dan mayat, itu nyata, real."
"Sehingga kita tidak melihat kinerja, tapi isu identitas seseorang," lanjutnya.
Geisz langsung menanggapi klarifikasi dari Guntur.
Ia mengungkapkan fakta bahwa kampanye politik identitas justru telah dilakukan lebih dulu oleh PSI.
Kampanye yang diungkitnya adalah 'lebih baik non muslim tidak koruptor, dari pada muslim tapi koruptor'.
"Bang Karni, saya punya data yang sangat faktual tentang ini," kata Geisz.
Ia mengatakan kampanye tersebut telah dilakukan oleh PSI sejak 2015.
"Siapa yang memainkan isu-isu tentang Ras," katanya.
"2015 sudah muncul kalimat-kalimat itu."
"Siapa yang memainkan ayat dan mayat, siapa yang memainkan tentang soal-soal agama, dan lain-lain," sambung Geisz.
Guntur kembali membalas pernyataan Geisz.
Ia menyinggung demo-demo yang dilakukan oleh sekelompok massa yang dilakukan hingga berulang kali.
"Kenyataannya fakta demo berjilid-jilid, itu memang pendukungnya Pak Anies," tandasnya.
• Berapi-api Sindir PSI, Narasumber ILC Ini Dipuji Karni Ilyas: Pertama Muncul Langsung Menggebu-gebu
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-8.57:
(TribunWow.com/Anung)