Banjir di Jakarta
Ada Banyak Kritik soal Banjir Jakarta, Sutiyoso: Kalau Hanya Menuding, Ngomel, Korban Makin Menjerit
Sutiyoso, Mantan Gubernur DKI Jakarta meminta publik tidak meributkan lagi persoalah banjir di Jakarta.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso meminta publik tidak terus meributkan persoalah banjir di Jakarta.
Dikutip dari video unggahan kanal Youtube Indonesia Lawyers Club, Selasa (25/2/2020), Sutiyoso menilai, ada hal yang lebih penting dari sekedar meributkan persoalan tersebut.
"Masyarakat Jakarta semua, sudahlah kita jangan ribut," ucap Sutiyoso.
• Warga Pinggir Kali Rela Digusur agar Cipinang Melayu Tak Banjir Lagi, tapi dengan Syarat Ini
Menurut Sutiyoso, yang penting sekarang adalah pemerintah harus bergerak memperhatikan evakuasi korban banjir.
"Mari kita memobilisir kekuatan yang ada untuk melakukan, yang pertama adalah evakuasi korban banjir secara layak," kata Sutiyoso.
Sutiyoso menjelaskan, Jakarta memiliki forum pimpinan daerah, yang didalamnya terdiri dari petinggi TNI.
Sehingga, pemerintah Jakarta dapat meminta tolong TNI agar membantu dalam proses evakuasi korban banjir.
"Ini kalau dimobilisir, tentara dalam sekejap suruh membuat pemukiman tenda juga langsung jadi," kata Sutiyoso.
Selain itu, Sutiyoso juga menyarankan agar universitas yang mempunyai fakultas kedokteran dapat mengerahkan mahasiswanya menjadi relawan.
"Jadi sekarang bikinlah, korban-korban ini di tempat yang pantas, yang nyaman," jelasnya.
Sutiyoso menegaskan lagi agar para tokoh tidak saling menuding dan menyalahkan.
"Kalau kita hanya tuding menuding, ngomel-ngomel gitu, ya korban semakin jerit menjerit," papar Sutiyoso.
Sutiyoso memninta agar masyarakat Jakarta saling membantu korban banjir.
"Marilah kita bahu membahu, apa yang bisa kita bantu kepada Pemda, dan Pemda juga berkewajiban untuk memobilisir kita semua," ungkap Sutiyoso.
Selain itu, untuk pihak TNI dan Polri, ujarnya, perlu untuk menjaga rumah-rumah warga yang ditinggal pengungsi agar aman.
Lihat video selengkapnya mulai menit ke-10.45:
Sutiyoso Ungkap Kesalahan Anies Baswedan saat Bicarakan Banjir di Jakarta
Sebelumnya, Sutiyoso menjelaskan bahwa proyek pembuatan waduk di Jakarta harus diprioritaskan.
"Untuk apa fungsinya waduk-waduk raksasa itu, untuk membelokkan sungai ke waduk itu," kata Sutiyoso dikutip dari acara Indonesia Lawyers Club yang dipandu Karni Ilyas, Selasa (25/2/2020),
"13 sungai itu dibelokkan dengan 3 atau 4 waduk bisa," tambahnya.
Selanjutnya, Sutiyoso menjelaskan bahwa air yang masuk ke Jakarta akan diatur dengan pintu-pintu air yang terdapat di waduk.
Jadi untuk musim yang seperti ini, menjadi parkir air, kantong air besar," ucap Sutiyoso.
"Saat kemarau untuk irigasi, untuk persediaan air bersi untuk Jabodetabek."
"Untuk rekreasi, untuk sport, jadi bukan tidak ada gunanya, tapi kan saat ini satu pun belum ada," jelasnya.
Sehingga, saat curah hujan tinggi sampai musim hujan yang extreme ini Jakarta akan terendam oleh banjir.
Sutiyoso heran mengapa masalah banjir di Jakarta banyak dibicarakan.
Lebih lanjut, Sutiyoso lantas mengungkap apa yang menjadi kesalahan Anies Baswedan sehingga kerap menuai sorotan terkait banjir Jakarta
Menurut Sutiyoso, salahnya Anies Baswedan yakni karena menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau begitu, jika ditanya 'Di mana salah Anies?' jawaban saya 'Mengapa mau jadi Gubernur DKI?', itu salahnya," ujar Sutiyoso.
Mendengar ungkapan Sutiyoso, Karni Ilyas selaku pembawa acara langsung tertawa terbahak.
Sontak penonton yang turut diundang dalam acara tersebut bertepuk tangan mendengar ucapan Sutiyoso.
Kemudian, Sutiyoso meminta agar publik termasuk para tokok agar tidak saling mempersalahkan mengenai banjir di Jakarta,
Langkah utama yang harus dilakukan yakni fokus terhadap korban banjir.
"Sudahlah kita enggak usah ribut," jelasnya.
Lihat video selengkapnya mulai menit ke-08.57:
(TribunWow.com/ Rena Laila Wuri)