Terkini Daerah
Tangis Kombes Pol Turmudi dan Istri saat Jenguk 6 Bocah yang Jadi Yatim Piatu dalam Sehari
Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi dan sang istri tak kuasa menahan tangis, saat mendatangi rumah 6 bocah yatim piatu.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi dan sang istri tak kuasa menahan tangis, saat mendatangi rumah 6 bocah yatim piatu, Selasa (25/2/2020).
Diketahui, 6 bocah itu orangtuanya meninggal dalam waktu yang hampir bersamaan.
Perwira polisi berpangkat melati tiga di pundaknya itu datang bersama istrinya Tina Turmudi dan rombongannya menggunakan mobil.

• Kisah Pilu 6 Bocah Jadi Yatim Piatu dalam Sehari, Ayah Meninggal saat Jasad sang Ibu Dimandikan
Sesampainya di rumah kakek para bocah tersebut yang berada di RT 20, Kelurahan Sepinggan Raya Kecamatan Balikpapan Selatan, Kombes Pol Turmudi langsung menyapa mereka.
Bahkan ia beserta istrinya sempat menggendong anak paling bungsu dan masih balita berusia 1 bulan 7 hari.
Selain memberikan santunan, Kombes Pol Turmudi juga memberikan pencerahan serta dukungan moril dan semangat kepada para bocah dan kakek neneknya itu, agar tetap tegar dalam melewati cobaan.
Dirinya menegaskan pihaknya akan mengawal segala persoalan administrasi, hingga keperluan para bocah tersebut hingga tuntas.
Termasuk Jaminan Kesehatan Nasional hingga perhatian dari pemerintah terkait.
Sesekali Kapolres dan istrinya mengusap air mata yang terus mengalir di pipi.
Ia dan Istrinya duduk berhadapan beralaskan karpet seadanya sambil menggendong para bocah yatim piatu itu.
Sementara Ibu Kapolresta Balikpapan Tina Turmudi juga telihat air matanya terus mengalir sambil memeluk bocah nomor 5.
Sedangkan bocah nomor 1, 2, 3, dan 4 terus berada di dekat sang nenek.
Saat diadang para awak media menuju mobilnya sesuai menjenguk para bocah yatim piatu itu, Kombes Pol Turmudi tak banyak memberikan keterangan.
Ia bahkan dirinya langsung pergi meninggalkan para wartawan untuk menyembunyikan rasa kesedihannya seusai melihat kondisi para bocah yatim piatu itu.
"Kita datang memberikan dukungan moril sosial kemanusiaan, turut prihatin empati," katanya singkat seraya menundukkan wajahnya sambil berjalan dengan cepat lalu masuk ke dalam mobilnya.
Sementara itu, rombongan pihak kepolisian lainnya serta instansi pemerintah maupun masyarakat biasa juga terlihat terus berdatangan, sambil membawa bingkisan sembako dan lainnya untuk kebutuhan para bocah bernasib malang tersebut.
• TPU Grogol Longsor akibat Banjir di Jakarta, Bagaimana Nasib Makam-makam?
Kondisi 6 Anak Yatim Piatu dalam Sehari

Enam bocah yang kini menjadi yatim piatu itu saat ini rawat oleh nenek dan kakeknya.
Saat disambangi wartawan Tribunkaltim.co di kediamannya yang terletak di RT 20, Kelurahan Sepinggan Raya Kecamatan Balikpapan Selatan pada Selasa (25/2/2020), keenam bocah itu hanya menatap orang-orang yang silih berganti datang dengan raut wajah bingung.
Warga, tampak sambil membawa oleh-oleh dan memeluk bahkan mengendong mereka sambil menangis tersedu-sedu.
• PENGAKUAN Siswa di NTT yang Dihukum Makan Kotoran Manusia: Kami Jijik tapi Tak Bisa Melawan
Tak satupun di antara enam bocah itu yang terlihat murung, begitu pula dengan balita yang berusia 1 bulan 7 hari, tampak tenang-tenang saja saat digendong oleh banyak orang.
Para bocah ini tinggal di rumah kakeknya yang berukuran kurang lebih 8 x 5 dan terhimpit di tengah bangunan rumah warga lainnya.
Sementara para bocah tersebut terlihat mengenakan pakaian sangat sederhana dan terus mempepeti kakek dan neneknya.
Hal berbeda tampak dari raut wajah Mustafa dan Wa Ode, yang terus menangis lantaran anak kesayangan dan menantunya meninggal dunia.
Kondisi para cucunya menjadi hal yang paling menyedihkan bagi nenek dan kakek para bocah itu.
"Tidak sakit, dia kan belum lama melahirkan anaknya yang paling kecil ini yang baru berusia 1 bulan 7 hari ini."
"Dari situ dia juga sering periksa di puskesmas katanya tensinya itu tidak stabil. Tapi pas hari Minggu kemarin itu dia mengeluh katanya pusing," kata Wa Ode Rusdiana, ibu kandung almarhumah Siti Hardyanti.
Sementara itu, Mustafa ayah kandung almarhumah Siti Hardyanti juga menceritakan dirinya sempat berupaya melakukan pertolongan kepada putrinya.
Seperti dengan cara berlari menghubungi pihak puskesmas untuk melihat kondisi putrinya.
• 77 Siswa di NTT Dihukum Makan Kotoran Manusia, Orangtua Murid Geram dan Minta Pelaku Dipecat
"Kemarin itu saya sempat lari-lari ke puskesmas itu minta mobil ambulan untuk mengantar putri saya ke rumah sakit."
"Tapi dari sekian puskesmas malah tanya saya usianya berapa dan marah-marah di sana."
"Anak saya ini sudah sekarat jangan tanya usia lagi segera kita tolong bawa anak saya ke rumah sakit," jelasnya sambil menangis.
Tak banyak hal yang diceritakan oleh kakek dan nenek para bocah tersebut.
Mereka hanya terus menangis sambil memeluk para cucunya itu.
(Tribunkaltim.co/ Zainul)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Jenguk 6 Bocah Yatim Piatu, Kapolresta Balikpapan dan Istri Tak Kuasa Menahan Air Mata, dan Begini Kondisi Enam Bocah Yatim Piatu di Balikpapan Pasca Kedua Orangtuanya Meninggal