Siswa SMP di Sleman Hanyut
Sambil Tahan Tangis, Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Minta Maaf pada Keluarga Korban
Pembina pramuka SMPN 1 Turi yang kini ditetapkan sebagai tersangka meminta maaf pada pihak korban atas insiden susur sungai.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Buyung Haryo
TRIBUNWOW.COM - Tersangka peristiwa susur Sungai Sempor, IYA menyampaikan penyesalan atas kejadian yang merenggut nyawa 10 siswanya.
Guru olahraga SMPN 1 Turi yang juga pembina Pramuka di sekolah itu meminta maaf kepada keluarga korban.
Hal itu ia sampaikan dalam jumpa pers yang digelar di Mapolres Sleman, Selasa (25/2/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
• Identitas 3 Pembina Pramuka SMPN 1 Turi yang Jadi Tersangka Tragedi Susur Sungai Sempor
Saat menyampaikan permohonan maaf, IYA tampak menahan tangis.
Ia juga mengaku lalai dalam kegiatan susur sungai itu.
IYA berharap keluarga korban dapat memaafkan segala kesalahannya.
Guru berusia 36 tahun itu akan menerima segala risiko dan konsekuensi dari kelalaiannya, termasuk akan menjalani proses hukum.
• Alasan Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Nekat Minta Susur Sungai: Anak Sekarang Jarang Main di Sungai
Seperti diberitakan, polisi telah menetapkan tiga tersangka dalam peristiwa susur Sungai Sempor yang menewaskan 10 siswa SMPN 1 Turi.
Ketiga tersangka yakni IYA yang merupakan guru olahraga SMP Negeri 1 Turi; R, guru seni budaya SMP Negeri 1 Turi; dan DDS, tenaga bantu pembina Pramuka dari luar sekolah SMP Negeri 1 Turi.
Selain korban meninggal, sejumlah korban selamat juga mengalami trauma.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menahan Tangis, Pembina Pramuka Minta Maaf, Akui Lalai hingga 10 Siswa Tewas Saat Susur Sungai"