Banjir di Jakarta
Aiman Singgung Apakah Banjir Bisa 'Bunuh' Anies Baswedan, Mardani Ali Sera Nilai Perut Lebih Penting
Presenter Aiman sempat menyinggung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait banjir yang kembali melanda.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Presenter Aiman Witjaksono sempat menyinggung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait banjir yang kembali melanda.
Aiman bertanya pada Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera apakah banjir dapat menurunkan elektabilitas Anies Baswedan.
Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan kini ramai disebut akan menjadi Calon Presiden (Capres) 2024.
• TPU Grogol Longsor akibat Banjir di Jakarta, Bagaimana Nasib Makam-makam?
"Betulkah banjir menjadi hasil yang efektif untuk 'membunuh' Anies Baswedan?" tanya Aiman.
Mardani Ali menilai, bencana banjir tidak serta membuat popularitas Anies Baswedan turun.
Apalagi, banjir juga tidak setiap saat terjadi.
"Popularitas dan elektabilitas itu tidak dibangun dalam semalam. Banjir itu isu yang laten tapi kadang-kadang naik turun," ungkap Mardani.
Menurutnya, masalah yang akan terus ada adalah masalah ekonomi.
Sedangkan, masalah banjir ini hanya sementara.
"Yang selalu konstan itu biasanya ekonomi, ekonomi, ekonomi."
"Emosi sekarang memang emosi banjir, nah tantangan buat Mas Anies Baswedan agar letupan sementara ini bisa secara efektif diselesaikan," ungkap dia.
• Banjir Kembali Rendam Jakarta, Mardani Ali Sera Beri Wejangan untuk Anies Baswedan: Ini Ujian
Saat dikonfirmasi Aiman apakah masalah perut memang menjadi masalah utama pemerintah, Mardani lantas membenarkan.
"Jadi banjir sebenarnya tidak terlalu penting, yang penting ekonomi, perut?" tanya Aiman.
"Iya, karena yang banjir ini Jakarta sedangkan banjir itu se-Indonesia," jawab Mardani.
Mardani mengatakan bahwa banjir tidak hanya dapat menurunkan popularitas.
Banjir juga bisa membuat popularitas Anies naik jika Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berhasil mengatasi bencana tersebut.
"Ketika Anies mampu menawarkan solusi buat Indonesia sambil beresin banjir, elektabilitasnya enggak banyak tergerus," ungkap dia.
• Rumahnya 4 Kali Kebanjiran dalam 2 Bulan, Roy Marten: Ini Balasan ketika Alam Dirusak Manusia
Lihat videonya mulai menit awal:
Pakar Bandingkan Anies dengan Jokowi dan Ahok soal Banjir
Pakar Tata Kelola Air, Firdaus Ali mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait permasalahan banjir.
Firdaus Ali menilai kerja dua mantan gubernur sebelumnya lebih rapi ketimbang Anies soal perbaikan drainase.
Hal itu diungkapkan Firdaus Ali saat menjadi narasumber di acara Metro Pagi Prime Time pada Senin (24/2/2020).
• Hujan Lebat Sebabkan Wilayah Ibu Kota Kembali Terendam Banjir, Lebih dari 2000 Warga Mengungsi
Menurut Firdaus Ali, banjir semakin karena ketidakjelasan kinerja Gubernur Anies.
"Pemerintah Kota juga berkejaran juga waktu ya apalagi kebijakan dan ketidakbijakan yang dibuat oleh Gubernur misalnnya membuat situasi makin complicated," ungkap dia.
Jakarta disebut kini tidak memiliki sistem untuk mengeringkan genangan lebih cepat.
"Situasi yang kita hadapi bahwa saya katakan tadi beban dari hulu memang sangat besar lalu kemudian di dalam kota juga kita juga membutuhkan sistem pematusan yang andal, atau drainase, mengeringkan dengan cepat sehingga tidak ada genangan," ucapnya.
Ia mengatakan bahwa saluran air sebenarnya sudah dibenahi oleh dua Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
• Sindir Tujuh Minggu Tujuh Kali Banjir di Jakarta, Azas Tigor Tantang Pemprov DKI: Kita Buktikan Saja
"Kita punya 442 kilometer saluran makro kita. Kita punya kemudian mikro dengan penghubung 1527 km panjangnya."
"Sebagian besar sudah sempat dibenahi di zamannya Pak Jokowi, kemudian Ahok," katanya.
Meski Anies juga telah mengerjakan perbaikan drainase, Firdaus menilai hasilnya tidak rapi.
"Kemudian ya di zamannya Gubernur Anies sempat juga disentuh, tapi pengerjaannya di lapangan saya perhatikan tidak rapi," ungkapnya.
Pria yang juga pakar di bidang bioteknologi ini mengatakan bahwa pengerjaan saluran air yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta terkesan 'kejar setoran'
Dikerjakan secara singkat dan dilakukan pada akhir masa anggaran.
• Keras, Politisi Gerindra Syarif juga Kritik Pemerintah Pusat soal Banjir: Naruh Beko saja Ditangkap
"Tetapi kemudian saluran mikro penghubung yang merupakan ini tugasnya Dinas Tata Air Jakarta saya memperhatikan dalam satu tahun terakhir pengerjaanya dipepetkan waktunya menjelang pergantian tahun atau di akhir masa anggaran," kritiknya.
Selain itu, bahan-bahan bekas galian juga tidak langsung dibersihkan hingga justru membuat kembali jatuh ke aliran air.
"Di lapangan juga ketidaksiplinan bahwa ya kital lihat bahan-bahan bekas galian ditumpuk di jalan, menghambat aliran air."
"Lalu sebagian dicemplungkan atau kemudian tercemplung terbukti di kemarin kawasan Menteng," kata Firdaus Ali.
Hal itu dibuktikan dengan hasil sidak Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi.
Prasetyo Edi Marsudi melihat aliran air di Menteng tersumbat.
"Ketua DPRD Prasetyo kemudian mencoba melihat ya bagaimana kondisi saluran, terbukti banyak saluran yang tersumbat," ujar pria 57 tahun ini.
• Geram Jakarta Banjir Lagi, Ketua DPRD Bongkar Trotoar Baru di Menteng, Segera Panggil Anies Baswedan
Lihat videonya mulai menit ke-1:30:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)