RUU Ketahanan Keluarga Tuai Polemik dan Kontroversi, PKS: Demi Melahirkan Generasi yang Lebih Baik

TRIBUNWOW.COM - Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini tak ingin publik salah memahami Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketahanan Keluarga.

Jazuli mengatakan, yang diinginkan PKS atas RUU Ketahanan Keluarga adalah agar setiap keluarga harmonis dan sukses melahirkan generasi yang lebih baik.

Peryataan itu ia sampaikan ketika ditemui di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Jumat (21/2/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

Jazuli berpendapat, jika sebuah keluarga retak, akan berdampak pada anak-anak dalam keluarga tersebut.

Ia memahami, pasal per pasal dalam RUU tersebut banyak menuai kritik dari masyarakat karena dinilai terlalu jauh menerabas ruang privat.

Kendati demikian, ia mengatakan PKS menerima masukan untuk mencari poin yang lebih sesuai untuk pasal-pasal kontroversial tersebut.

Agar dapat dilakukan pembahasan lebih lanjut.

Seperti diketahui, RUU Ketahanan Keluarga dikritik sejumlah pihak karena dianggap terlalu mencampuri urusan pribadi.

RUU itu di antaranya mengatur tentang kewajiban suami dan istri dalam pernikahan hingga wajib lapor bagi keluarga atau individu pelaku LGBT.

Aktivitas seksual sadisme dan masokisme juga dikategorikan sebagai penyimpangan seksual dalam RUU tersebut sehingga wajib dilaporkan.

RUU Ketahanan Keluarga ini merupakan usul DPR dan diusulkan oleh lima anggota DPR yang terdiri dari empat fraksi.

Mereka adalah anggota Fraksi PKS Ledia Hanifa dan Netty Prasetiyani, anggota Fraksi Golkar Endang Maria Astuti, anggota Fraksi Gerindra Sodik Mujahid, dan anggota Fraksi PAN Ali Taher.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai Dikritik, PKS Sebut RUU Ketahanan Keluarga demi Generasi yang Lebih Baik"