Siswa SMP di Sleman Hanyut
Kisah Tiga Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi yang Selamat, Lempar Akar hingga Tak Bisa Pegang Batu
Selamat dari peristiwa tersebut, siswa yang selamat menceritakan awal mula kejadian mereka alami terjadi.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Duka dirasakan warga DI Yogyakarta atas peristiwa yang menimpa siswa SMPN1 Turi, Sleman Yogyakarta yang hanyut di Sungai Sempor.
Diketahui anggota pramuka SMPN 1 Turi yang melakukan kegiatan susur sungai berakhir duka pada Jumat(21/2/2020).
Saat para siswa melakukan susur sungai tiba-tiba aliran air sungai membesar dan mengakibatkan para peserta terseret arus.
Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah Outbound Valley Sempor, Donokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta.
Dilansir TribunWow.com hingga Sabtu (22/2/2020) ini terdapat 7 siswa meninggal dunia, 23 luka-luka serta 3 lainnya belum ditemukan.
Dari peristiwa tersebut, Ahmad Bakir, Dani Wahyu W dan Salma Kusuma Haryani merupakan siswa yang selamat.
Ahmad dan Dani merupakan siswa kelas 8, sedangkan Salma adalah siswi kelas 7 SMPN 1 Turi.
Mereka menceritakan bagaimana peritiwa tersebut terjadi.
• Kisah Heroik 2 Siswa yang Selamatkan Rekannya saat Hanyut di Sungai Sempor, Lempar Akar ke Teman
Ahmad Melempar Akar Pohon
Pada saat kegiatan Ahmad dan kelompoknya berada di barisan belakang.
Namun, ia dan kelompoknya berhasil mendahului kelompok lainnya.
Sehingga, mereka sampai di sungai lebih cepat.
Saat masuk ke sungai, Ahmad mengungkapkan aliran sungai sedang biasa atau normal.
Ahmad dan kelompak berada di dalam sungai untuk melakukan susur sungai tiba-tiba tidak terasa air sungai naik.
"Saat itu airnya biasa, paling tingginya sepaha. Tapi tidak terasa airnya tiba-tiba naik, cuma kerasanya, makin kencang arusnya," ungkap Ahmad pada TribunJogja.
Air sungai mulai naik, Ahmad dan kelompoknya berinisiatif untuk segera menepi dipinggir sungai.
"Waktu itu masih ada yang terjebak di tengah dan kita minta untuk tidak panik," katanya.
Melihat teman-temannya yang masih terjebak, Ahmad berupaya menolong mereka menggunakan akar pohon.
Dia menggunakan akar pohon dan melemparkannya ke tengah untuk menjadi pegangan temannya yang masih terjebak di tengah.
Lalu dirinya pun berusaha menarik akar tersebut agar temannya dapat menepi ke pinggir sungai.
• Begini Detik-detik Banjir Bandang Seret Siswa Peserta Susur Sungai di Sleman, 6 Orang Meninggal
Dani yang Terjun Selamatkan Temannya
Di sisi lain, Dani Wahyu W menceritakan saat air sungai mulai deras, ia melihat ada beberapa temannya hanyut.
Melihat temannya hanyut, Dani langsung berusaha menolong temannya yang saat itu sudah lemas.
Dirinya melihat dua orang temannya saat itu masih terjebak di tengah sungai.
Tidak berpikir panjang Dani meloncat kedalam sungai yang melihat temannya sudah lemas karena terseret arus.
"Ada dua orang hanyut, saya langsung reflek meloncat dan menolong mereka. Kondisinya sudah lemas karena terguling-guling di aliran air," tutur Dani pada TribunJogja.
Peristiwa itu tidak hanya membawa duka kepada mereka.
Mereka juga merasakan trauma yang cukup mendalam.
Terlebih lagi, salah satu teman sekelasnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
Cerita Salma, Siswi SMPN 1 Turi yang Selamat
Diketahui ada 249 siswa yang terdiri dari murid kelas 7 dan 8 yang mengikuti kegiatan susur sungai.
Dari 249 siswa, Salma Kusuma Haryani, merupakan seorang korban selamat saat kejadian itu terjadi, dikutip dari TribunJogja.com Sabtu(22/2/2020).
Selamat dari peristiwa tersebut, Salma menceritakan awal muda kejadian mereka alami terjadi.
Siswa kelas 7 itu menceritakan kegiatan susur sungai dimulai sekitar pukul 14.30 WIB.
Saat itu cuaca gerimis, dia dan teman-temannya tetap melakukan kegiatan susur sungai tersebut.
• Pakar Sumber Daya Air Sebut Susur Sungai Bukan untuk Remaja, Bisa Dilakukan di Luar Aliran
Salma mengatakan aliran sungai pada saat dirinya masuk ke sungai masih terlihat normal atau biasa.
Di tengah perjalanan susur sungai, tiba-tiba arus besar mendatangi Salma dan teman-temannya.
"Ketika kami di tengah-tengah sungai, jalan di sungai sudah sekitar setengah jam. Tiba-tiba ada arus besar dari arah utara atau atas," ungkap Salma.
Ia dan teman-temannya saat itu dalam posisi masih di tengah sungai saat arus besar itu datang.
Salma menceritakan dirinya sempat terbawa arus sungai.

Namun, dirinya berusaha untuk menyelamatkan dirinya.
Lalu, dirinya diselamatkan oleh orang yang berada di pinggir sungai.
"Saya mau menyelamatkan diri tapi terseret arus air. Mau pegang batu tidak bisa karena arus besar," tutur Salma.
"Kemudian ada kakak-kakak yang menyelamatkan saya. Saya dibawa ke batu-batu tebing," tambahnya.
Saat didalam sungai, Salma sempat melihat teman-teman yang juga terseret arus deras saat itu.
Tetapi, Salma tidak bisa berbuat apa-apa karena dirinya juga berjuang untuk menyelamatkan ia sendiri agar keluar dari sungai itu.
• Cerita Salma Siswi SMPN 1 Turi Sleman yang Tak Bisa Pegang Batu hingga Diselamatkan Orang Lain
Kondisi setelah dapat naik ke pinggir sungai, Salma mengalami beberapa luka pada kakinya.
Luka tersebut disebabkan saat dirinya masih di dalam air, kakinya berbeturan dengan bebatuan di sungai tersebut.
"Luka beberapa di kaki karena terkena batu. Ini pengalaman pertama saya ikut kegiatan seperti ini," ungkapnya.
Dari peristiwa tersebut, diketahui ada enam siswa korban meninggal dunia setelah hanyut di sungao Sempor.
Sementara, tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap kira-kira lima korban yang belum ditemukan.
(TribunWow.com/Rena Laila Wuri)