Breaking News:

Pilkada Serentak 2020

Curhatan Megawati di Hadapan Calon Kepala Daerah: Hampir dari Mulut Saya Keluar Kata-kata Kotor

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan perasaan jengkelnya, terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang menimpa kadernya.

Penulis: Laila N
Editor: Mohamad Yoenus
Dokumen PDIP
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato saat pengumuman pasangan calon kepala daerah di kantor PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu (19/2/2020).() 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan perasaan jengkelnya, terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang menimpa kadernya.

Dilansir TribunWow.com dari tayangan KompasTV, Kamis (20/2/2020), Megawati bahkan mengaku sampai hampir mengucapkan kata-kata kotor lantaran kesal.

Hal itu ia ungkapkan saat memberikan arahan dalam pengumuman Pasangan Calon Kepala Daerah dari PDIP yang digelar di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (19/2/2020).

 

Sindir Politik Dinasti, Megawati: Kalau Tidak Anaknya, Istrinya, Keponakannya

Mulanya, Megawati menyinggung penangkapan Bupati Ngada Marianus Sae, yang terjaring OTT KPK jelang Pilgub NTT 2018.

"Saya menjadi trauma, ketika kemarin Pilkada NTT, coba bayangkan," kata Megawati di hadapan para kadernya.

"Hanya tinggal beberapa hari, tahu-tahu yang namanya Marianus Sae langsung dinyatakan dak (tersangka)."

"Saya sebagai ketua umum bicara dengan KPU, 'Ini bagaimana sih?'," ujarnya sembari menggaruk kepala.

Menurut Megawati, menjadi tersangka beberapa hari sebelum pemilihan sangatlah tidak adil.

"Ini sudah tidak fair. Bagaimana, tinggal tiga hari atau berapa hari langsung saja diangkut," kata Megawati.

"Dan itu pesanan."

"Ya saya bilang, 'Yang fair kenapa toh ya', kalau memang mau anak-anak saya diambil, itu ya waktu sekarang ini fair, tapi jangan ada pesanan."

"Itu dicatat tuh, sama wartawan, jangan ada pesanan," sambungnya.

Presiden ke-5 RI itu mengaku mendapat jawaban yang menggampangkan terkait kasus ini.

"Lah ini, apa rasanya, terus enaknya bilang 'Kan bisa bu ada penggantinya'," ungkap dia.

Megawati mengaku saat itu sangat jengkel hingga nyaris berkata-kata kotor.

"Tahu enggak, hampir dari mulut saya ini keluar kata-kata kotor, karena sudah saking jengkelnya saya," tutur putri Presiden Soekarno itu.

Beredar Surat Daftar Nama Calon Kepala Daerah di Pilkada 2020 yang Diusung PDIP di 20 Provinsi

"Dipikir cuma enak saja cari orang?"

"Ya saya kan sudah empet banget, cuma saya tahan saja, jangan gitu lah, main yang fair lah."

Lebih lanjut, Megawati menyinggung soal Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Menurutnya, saat ini banyak orang ramai membicarakan tentang BPIP.

"Sekarang BPIP, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila itu jadi ramai, kenapa?," ujar Megawati.

"Karena banyak yang mau tahu apa sih BPIP, kan capek juga nerangin."

"Nah saya bilang kan,'katanya suruh jujur, coba terus tahu-tahu begitu, enggak fair banget," sambung Ketua Dewan Pengarah BPIP itu.

Megawati kembali mengungkapkan rasa trauma dengan penangkapan kadernya jelang pemilihan.

Oleh karena itu, ia sekarang benar-benar menyeleksi secara ketat kader yang akan diusung di Pilkada 2020.

"Makanya itu saya jadi kayak-kayak trauma," ucapnya.

"Tak (saya) intipin gitu, kira-kira yang rada suka miring-miring siapa ini ya."

"Jangan kalian pikir (tidak begitu), sering kali kalian itu underestimate saya sih."

Wanita yang selalu tampil dengan rambut disanggul itu kemudian mengugkapkan kriteria calon yang ia pilih.

"Yang jadi patokan itu gampang, gini saja, saya ini pernah jadi presiden, titik," katanya.

"Seluruh kekuatan yang dapat saya pergunakan itu ada, sudah saya tidak usah ngomong panjang lebar."

"Jadi kalau saya bilang setop, dari ngomong setopnya itu manis saya."

Megawati pun mencontohkan beberapa perintah setop yang ia lakukan.

Mulai dari pelan, hingga nada tinggi.

Megawati: Jangan Santai, Sekarang Banyak Musuh Dalam Selimut

"Stop, eh masih saja, kalau boleh gampar, tak gampar saja," ucap Megawati.

"Tapi saya sudah bilang 'Stop!'," tuturnya dengan nada tinggi.

"Enggak juga, lepas, enggak mau ngurus-ngurusin lagi, untuk apa susah-susah."

"Kalau sudah gitu datang istrinya nangis-nangis, kapan-kapan siapanya lagi 'Tolong dibantu Bu', emang gua apa ya?," imbuhnya.

Megawati mengaku sakit hati, karena sudah susah payah membangun partai, namun ada yang mau menjegalnya dengan cara kotor.

"Apa enggak sakit hati ya," kata Megawati sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Kita bangun partai baik-baik, eh orang enak saja 'Saya ingin bupati itu'."

"Datang orang (menyodorkan kertas) 'Pak ini lihat ini adalah kira-kira masalahmu, mau diteruskan atau enggak?'."

"Pasti kalian tahu, ya siapa yang tidak gugup 'Ya kalau tidak diteruskan ya tolonglah jangan di PDI lagi'."

Menurut Megawati, aksi seperti itu sangat tidak adil, karena sebagus apapun ia sudah berusaha, tetap ada yang memakai cara licik untuk menjatuhkan.

"Aku ngomong dong sama presiden 'Ini kalau diginikan saya, sudah deh, saya juga perempuan nih, tapi darahku di sini ada darah banteng juga loh'," katanya disambut tepuk tangan.

"Jadi saya bilang 'Ada darah banteng', ketawa juga dia (presiden), 'Jadi kenapa Bu?', 'Ya Bapak tahu toh kalau banteng itu bagaimana?' Hmm ya begitulah, terima kasih," sambungnya.

Megawati Tak Setuju Formula E di Monas: Jangan Dibenturkan Saya Sama Pak Anies

Simak selengkapnya dalam video di bawah ini mulai menit awal:

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Sumber: Kompas TV
Tags:
MegawatiPilkada Serentak 2020PDIP
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved